Awan merupakan salah satu benda langit yang terbentuk dari gabungan partikel air, keberadaannya di atmosfer dengan jumlahnya yang banyak disertai tekanan dari suhu tertentu. Membuat awan terbagi dalam beberapa jenis, jenis-jenis awan muncul karena adanya fenomena seperti pengembunan awan yang merupakan perubahan bentuk dari partikel air ke beberapa bentuk.
Bisa berupa debu, garam laut, belerang dioksida hingga menjadi benda mikroskopik yang memiliki sifat higroskipik yang ukurannya 0,001 10 mikrometer. Jenis awan memiliki karakteristik yang berbeda, tergantung pada daya tampung air yang bisa diangkut oleh awan, serta berpengaruh pada tinggi atau rendahnya suhu awan.
Jenis-jenis Awan yang Ada di Langit
1. Awan Cirrocumulus
Jenis awan ini terus berubah sepanjang waktu, dari perubahan yang ada membuat kombinasi bentuk awan. Perpaduan antara
Cirrus dan
Cumulus, akhirnya dinamakan
Cirrocumulus, bentuknya seperti serat saling menumpuk. Gambar awan ini seperti sekumpulan ombak air putus-putus, terbuat dari kristal es, meski hanya se tetes saja akan terasa dingin.
2 Awan Cirrostratus
Merupakan perpaduan awan
Cirrus dan stratus, bentuknya dari awan Cirrus yang halus kemudian bersatu dan membentuk lembaran. Awan ini sangat luas dan sulit untuk diidentifikasi karena terlalu tipis, biasanya munculnya awan ini menandakan hujan akan datang usai terjadi cuaca panas.
3. Awan Stratocumulus
Jenis awan perpaduan antara
Cumulus dan
Stratus, jenis-jenis awan dan gambarnya berbentuk dari sekumpulan awan
cumulus yang bersatu. Lalu menyebar membentuk lapisan seperti selimut yang bertumpuk, meski awan ini muncul namun biasanya tidak menandakan hujan.
4. Awan Nimbus
Perpaduan antara
stratus, cumulus dan
cirrus dinamakan dengan awan
nimbus, awan ini biasanya membawa hujan. Warnanya abu-abu gelap, bentuknya tebal dan merata, serta mampu menutup sinar matahari secara luas hingga membuat suasana mendung.
5. Awan Cumulonimbus
Jenis awan dan gambarnya cukup besar serta menjulang tinggi seperti pohon,
Cumulonimbus berwarna putih hingga seperti abu-abu yang sangat gelap. Awan ini membawa muatan kristal cukup banyak dan munculnya awan ini sekaligus sebagai pertanda munculnya hujan lebat.
6. Awan Altocumulus
Bentuk awan ini cukup unik karena seperti bola-bola salju yang menyebar di langit, namun terkadang bentuknya juga teratur dan bahkan terlihat lucu. Meski begitu, awan ini merupakan pertanda buruk munculnya badai petir, sehingga harus sangat diperhatikan kemunculan nya.
7. Awan Altostratus
Bentuknya seperti lembaran tipis dan kadang membentuk jalur unik berwarna putih hingga abu-abu, meskipun masih dapat ditembus sinar matahari. Akan tetapi, kemunculan awan ini sekaligus menandakan akan turun hujan ringan.
Baca juga: Hukum Newton, Unsur Beserta Contoh di Dalamnya
Penemu Awan
Siapa yang menemukan awan dan mengelompokkan dalam beberapa jenis tentu menjadi pertanyaan banyak orang. Seorang ilmuwan asal Inggris bernama Luke Howard Jr, yang juga seorang ahli kimia memiliki konsep tersendiri dalam mengelompokkan jenis awan setelah mengetahui apa itu awan.
Luke mencantumkan konsep pengelompokan ke dalam sebuah catatan yang diberi nama
Essay on the Modification of Clouds. Awalnya ia hanya membuat tiga kategori utama awan, dinamakan dengan
cumulus (gerombolan),
stratus (lapisan) dan
cirus (jambul rambut). Luke juga memberi nama awan transisi menggunakan istilah
cirrostratus dan
cirrocumulus.
Meskipun Howard merupakan seorang ahli kimia, namun kecintaannya pada langit membuat profesor ini menjadi seorang meteorolog amatir yang memberi pengaruh sangat besar, khususnya mengenai studi terhadap awan. Siapa sangka penemu awan ini memberi dampak yang besar pada dunia saat ia masih berada di bangku sekolah dasar.
Saat itu Howard kerap memandangi langit tanpa menghiraukan pelajaran, lamunan sang profesor membuatnya memberi pengaruh besar pada dunia meteorologi. Di tahun 1802, Howard akhirnya berhasil membuat klasifikasi menjadi tiga bentuk awan serta kombinasinya. Ketiga bentuk awan ini masing-masing dinamakan
Cirrus, Cumulus dan
Stratus.
Karakteristik Awan
Komposisi dari awan
cumulus terdiri dari tetes-tetes air, sementara kristal-kristal es atau salju nya biasanya tertutup pada bagian awal karena memiliki suhu mencapai 0 derajat
celcius, tak heran mengapa awan ini sering mendatangkan hujan.
Setelah memahami beberapa penjelasan di atas mengenai awan dan jenis-jenisnya, terdapat sedikit rangkuman mengenai karakteristik awan. Jenisnya dan ketinggian yang biasanya ditempati oleh awan-awan tersebut, berikut diantaranya.
1. Awan Rendah
Jenis awan ini berada pada ketinggian 2.000 meter dan terbagi menjadi tiga macam, antara lain
stratocumulus, cumulonimbus dan
stratus.
2. Awan Menengah
Jenis awan ini berada pada ketinggian 2.000 sampai 6.000 meter dan terbagi atas, awan altocumulus dan awan altostratus.
3. Awan Tinggi
Berada pada ketinggian lebih dari 6.000 meter, dan terdiri dari awan cirrus, cirrocumulus dan cirrostratus.
4. Awan Vertika/Naik
Munculnya awan ini disebabkan karena udara naik dan berada pada ketinggian 500-1.500 meter, jenisnya awan
cumulus dan
nimbostratus.
Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis awan, penemu dan karakteristik awan yang ada. Tertarik mempelajari tentang awan secara saintifik dengan menggunakan teknologi dan metode pembelajaran terkini? di Sampoerna Academy para siswa dibekali dengan metode pembelajaran STEAM dan integrasi teknologi dengan trilingual bahasa. Dengan menggunakan kurikulum Cambridge International, Sampoerna Academy siap memberikan edukasi terbaik untuk bangsa. Informasi lebih lanjut bisa klik
link di sini.
Referensi:
Bpblinmas.surabaya.go.id - readartikel 27
https://www.youtube.com/watch?v=ltWRtFZUhBU