Tips & Kegiatan Mengajarkan Life Skill untuk Anak - Sebagai orang tua, kita tentu menginginkan anak kita tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Kemampuan inilah yang disebut sebagai life skill atau keterampilan hidup.
Apa itu Life Skill?
Life Skill Adalah kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk bisa beradaptasi dan menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. Keterampilan ini berperan penting dalam membentuk pribadi yang mandiri, kreatif, dan mampu berkontribusi secara positif di lingkungan sekitar.Contoh Life Skill yang bisa dimiliki anak meliputi:
- Keterampilan berpikir (critical thinking, problem solving, decision making)
- Keterampilan sosial dan emosional (komunikasi efektif, kerja sama tim, manajemen emosi, empati)
- Keterampilan personal (kepercayaan diri, kesadaran diri, manajemen waktu)
- Keterampilan finansial (literasi keuangan, perencanaan keuangan)
- Merawat diri sendiri (mandi, memakai baju, makan sendiri)
- Menjaga kebersihan lingkungan (membereskan tempat tidur, membuang sampah pada tempatnya)
- Memasak hidangan sederhana (membuat telur ceplok, menyiapkan sereal)
- Berenang (untuk keselamatan)
Kurikulum Life Skill
Kurikulum Life Skill tidak selalu diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun, guru-guru di Sampoerna Academy mengintegrasikan pengembangan life skill ke dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Selain peran sekolah, orang tua juga memegang peranan penting dalam membekali anak life skill. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan orang tua di rumah untuk membantu anak mengembangkan life skill:- Libatkan anak dalam aktivitas rumah tangga sederhana sesuai dengan usianya. Biarkan mereka membantu pekerjaan seperti merapikan tempat tidur, menyapu lantai, atau menyiapkan meja makan. Dengan melibatkan anak untuk ikut dalam aktivitas rumah tangga, anak akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian.
- Berikan kesempatan anak untuk mengambil keputusan dalam hal-hal kecil. Misalnya, saat memilih baju yang akan dikenakan atau menu sarapan. Dampingi mereka untuk memahami bahwa selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan yang mereka ambil.
- Latih anak untuk berkomunikasi dengan baik dengan cara mendengarkan dan menanggapi cerita mereka dengan penuh perhatian. Ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong mereka bercerita lebih detail.
- Berikan anak ruang untuk berkreasi melalui permainan, menggambar, atau bercerita. Kegiatan ini menstimulasi imajinasi dan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah.
- Bantu anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka. Ketika anak sedang marah atau sedih, bantu mereka untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mencari solusi yang tepat. Berikan validasi untuk emosi anak Anda.
- Jadilah role model dengan menunjukkan perilaku life skill yang baik. Anak belajar banyak dari orang tua mereka. Tunjukkan sikap tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemampuan mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengajarkan Life Skill untuk Anak Melalui Kegiatan Seru
Selain kegiatan di atas, orang tua juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengajak anak beraktivitas yang menyenangkan dan sekaligus mengasah life skill mereka. Beberapa contohnya:- Berkemah - mengajarkan kemandirian, kerja sama tim, dan problem solving
- menjadi sukarelawan - menumbuhkan jiwa sosial dan empati
- mengikuti klub olahraga - meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta sportivitas
- belajar bercocok tanam - menanamkan tanggung jawab dan mengajarkan siklus kehidupan
- memulai bisnis kecil-kecilan - melatih kreativitas, manajemen keuangan, dan jiwa wirausaha