Tanpa kita sadari, di dalam kehidupan kita sehari-hari sebenarnya menyaksikan atau merasakan langsung fenomena terkait dengan teori asam basa. Asam basa ini dapat ditemui di dalam buah-buahan yang mengandung asam, dan juga sabun atau detergen yang memiliki sifat basa.
Buah seperti buah jeruk memiliki rasa asam karena adanya sifat asam di dalamnya, sementara itu, sabun, meskipun memang bukan untuk dimakan, tetapi memang jika dirasakan, sabun memiliki rasa pahit dan memiliki tekstur yang licin. Hal itu disebabkan karena adanya sifat basa di dalam sabun.
Artikel ini akan menjelaskan mengenai pengertian teori asam basa menurut para ahli.
Teori-teori Asam Basa Menurut Para Ahli
-
Teori Asam Basa Arrhenius
Kesimpulan Teori Arrhenius
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang bisa menghasilkan ion hidroksida atau H+ ketika dilarutkan di dalam air. Sementara basa menghasilkan ion hidroksil atau OH-. Lebih lanjut, teori Arrhenius juga menyatakan bahwa asam akan menghasilkan satu H+ tiap molekulnya dan disebut dengan asam monoprotic. Sementara asam yang menghasilkan dua H+ disebut dengan asal diprotic. Sedangkan asam yang menghasilkan tiga H+ per molekul disebut dengan triprotik. Sementara itu, secara umum apabila ion hidrogen yang dihasilkan oleh asam yang dilarutkan lebih dari satu per molekul, maka dinamakan dengan poliprotik.-
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Kesimpulan Teori asam basa Bronsted-Lowry:
Dapat disimpulkan bahwa teori menurut Bronsted-Lowry ini merupakan bentuk pengembangan dari teori Arrhenius yang lebih sempurna. Bronsted-Lowry menjelaskan bahwa asam adalah suatu senyawa yang memberikan atau mendonorkan proton terhadap senyawa lainnya, sementara basa merupakan senyawa penerima proton yang disebut dengan akseptor proton. Teori ini juga menjelaskan bahwa air atau H2O juga mempunyai sifat asam-basa.-
Teori Asam Basa Menurut Lewis
Kesimpulan Teori Asam Basa Lewis
Dapat disimpulkan bahwa menurut Gilbert Newton Lewis asam adalah suatu molekul yang bisa menerima pasangan elektronnya. Sedangkan basa adalah molekul yang memberikan pasangan elektronnya. Dibandingkan dengan teori asam basa lainnya, teori menurut Lewis ini memiliki keunggulan yang lebih banyak, seperti mampu menjelaskan sifat asam dan basa di dalam pelarut air, selain air, dan bahkan tanpa pelarut apapun. Baca juga: Penjelasan Tentang Sifat Kimia, Ciri-ciri dan ContohnyaPerbedaan Karakteristik Asam dan Basa
Asam dan basa ini sebenarnya memiliki satu karakter yang sama, yaitu sama-sama memiliki sifat elektrolit yang mampu menghantarkan arus listrik. Namun, meskipun mempunyai sedikit kesamaan, tetapi perbedaannya jauh lebih banyak, berikut penjelasannya.Karakteristik Asam
- Rasa cenderung masam
- pH kurang dari 7.
- Senyawa asam membuat kertas lakmus dari berwarna biru menjadi merah.
- Bersifat Korosif atau merusak.
- Menghasilkan gas hidrogen ketika direaksikan dengan suatu unsur atau senyawa logam.
- Asam menghasilkan ion hidrogen ketika dilarutkan ke dalam air.
Karakteristik Basa
- Rasa cenderung pahit
- pH lebih dari 7.
- Senyawa basa membuat kertas lakmus dari berwarna merah menjadi biru.
- Bersifat Kaustik dan dapat merusak kulit.
- Tekstur dari basa cenderung licin seperti sabun.
- Mampu menghasilkan ion hidroksil ketika dilarutkan dalam air.