Operasi hitung matematika secara umum memiliki tiga sifat, yaitu komutatif, distributif, dan asosiatif. Ketiga sifat itu tentunya memiliki perbedaannya masing-masing. Komutatif artinya pertukaran, distributif berarti penyebaran, sedangkan sifat asosiatif artinya adalah pengelompokan.
Tiga sifat itu wajib dipahami karena bisa dibilang akan menjadi pedoman yang akan terus dibawa hingga tingkatan-tingkatan pendidikan teratas. Meskipun memang materi seperti sifat operasi hitung matematika umumnya akan ditemui pada kelas 6 Sekolah Dasar.
Artikel ini akan fokus pada pembahasan mengenai sifat asosiatif dalam operasi hitung. Berikut ini adalah penjelasannya.
Apa Itu Sifat Asosiatif?
Sifat asosiatif adalah kondisi ketika operasi hitung tiga angka atau lebih, hasilnya tidak bergantung pada pengelompokan dari angka yang dioperasikan. Karena dilakukan pada tiga bilangan, sifat komutatif ini bisa dibilang sebagai operasi hitung yang dibantu dengan pengelompokan 2 bilangan. 2 bilangan tersebut dapat dikelompokan dengan cara memberikan tanda kurung untuk dihitung lebih dulu, sebelum akhirnya ditambahkan dengan bilangan lainnya. Seperti sifat komutatif, sifat asosiatif juga hanya berlaku pada operasi hitung penjumlahan dan perkalian saja. Jadi sifat asosiatif ini sebenarnya memang mirip dengan sifat komutatif dimana letak tidak menentukan hasil, bedanya sifat komutatif berlaku pada operasi hitung dua bilangan saja. Contoh sifat asosiatif secara sederhana digambarkan seperti berikut ini: A + B + C = (A + B) + C = A + (B + C) = D Atau A x B x C = (A x B) x C = A x (B x C) = D