Koloid adalah campuran zat dua fase atau heterogen bisa dua zat atau lebih, yang mana partikel-partikel dalam zat tersebut memiliki ukuran koloid atau fase terdispersi atau yang sudah terpecah kemudian secara merata dan tersebar merata di dalam zat lain atau juga disebut dengan pendispersi atau pemecah, ukuran partikel koloid antara 1-100 nm.
Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar hingga tebal yang dimiliki suatu partikel dalam zat. Istilah koloid bisa sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak contoh penerapan sistem koloid yang dapat dilihat di dalam lingkungan sekitar. Untuk memahami lebih lanjut mengenai koloid, harus dipahami secara detail dan mendalam.
Pengertian Koloid
Apa itu koloid disebut sebagai sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan, meskipun lebih kecil dari suspensi atau campuran kasar. Koloid memiliki dua bentuk, di antaranya fase terdispersi atau zat yang didispersikan dan medium pendispersi atau adanya medium yang dipakai melakukan proses dispersi, fenomena ini bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan campuran yang dalam golongan larutan, koloid atau suspensi. Contoh larutan yang ada seperti larutan garam, gula, spirtus dan alkohol sebanyak 70 persen. Sementara contoh koloid bisa dalam bentuk susu, santan, sabun, mentega, mayonaise hingga selesai, kemudian contoh suspensi bisa dilihat pada air yang keruh. Sederhananya pengertian koloid adalah campuran nyaris homogen antara fase terdispersi dengan fase pendispersi. Campuran nyaris homogen, bisa diartikan sebagai campuran dua zat yang nyaris menjadi satu hingga menyatu dan sangat sulit untuk dibedakan. Untuk memahami koloid lebih dalam, perlu diketahui beberapa jenis koloid yang mudah untuk dipahami.Jenis-jenis Koloid
Di dalam sistem koloid, pada fase terdispersi dan medium pendispersi bisa memiliki bentuk zat padat, zat cair atau gas. Berdasar pada fase terdispersi dan medium pendispersi, jenis koloid dibedakan menjadi banyak kelompok. Berikut beberapa jenis koloid dan contoh yang ada pada sistem koloid tersebut.- Sistem koloid dari fase terdispersi berupa padatan dan pendispersinya berbentuk cairan, contoh seperti sol emas, tinta dan cat.
- Terbentuk dari fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersinya padatan, contoh yang mudah diketahui gelas berwarna dan intan hitam.
- Emulsi terbentuk dari fase terdispersi berupa cairan dan pendispersinya cairan, contoh yang mudah diketahui seperti susu, santan dan minyak ikan.
- Emulsi padat atau gel, terbentuk dari terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan, contohnya seperti jelly, mutiara dan keju.
- Aerosol padat terbentuk dari fase terdispersi padatan dan pendispersi berupa gas, contohnya seperti asap dan debu.
- Aerosol cair terbentuk dari fase terdispersi cairan dan fasa pendispersinya berbentuk gas, contoh seperti awan, kabut dan hairspray.
- Buih hasil dari fase terdispersi berupa gas dan pendispersi berupa cairan, contoh seperti buih sabun dan krim yang bisa dikocok.
- Buih padat terbentuk dari fase terdispersi gas dan pendispersi berupa padatan, contohnya adalah karet busa dan batu apung.
Sifat-sifat Koloid
-
Efek Tyndall
-
Gerak Brown
-
Absorpsi
-
Koagulasi Koloid
-
Dialisis
-
Elektroforesis
-
Koloid Liofil dan Liofob
-
Koloid Pelindung
Cara Pembuatan Koloid
Pembuatan koloid bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dispersi dan kondensasi, yang dimaksud dengan dispersi adalah proses pembuatan yang asalnya dari partikel lebih kasar dari koloid. Kemudian pembuatan dispersi terdiri dari tiga jenis, berupa mekanik, busur bredig hingga dilakukannya proses peptisasi.-
Cara Kondensasi
-
Cara Dispersi
Manfaat Koloid dalam Kehidupan
-
Sebagai Bahan Pencuci
-
Penghilang Kotoran
-
Perebusan Telur
-
Pembuatan Yogurt