Perkembangan zaman memang diakui dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Namun, di balik dampak positifnya, ada pula dampak-dampak negatif yang dihasilkannya oleh perkembangan zaman. Salah satu dampak negatif dari perkembangan zaman adalah meningkatnya pencemaran lingkungan.
Meningkatnya pencemaran lingkungan itu dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah mobilitas masyarakat sekarang ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah perubahan negatif pada kondisi lingkungan yang disebabkan karena adanya beberapa faktor. Perubahan itu disebut mencemari ketika sudah melampaui ambang batas toleransi yang dimiliki oleh ekosistem yang ada. Polutan itu sendiri terbagi menjadi dua, yakni degradable dan non-degradable. Jadi, polutan degradable berarti polutan yang bisa diuraikan, sedangkan non-degradable tidak bisa diuraikan secara alami. Penyebab dari pencemaran lingkungan ini sendiri berasal dari berbagai macam faktor. Misalnya seperti aktivitas-aktivitas eksploitasi alam, pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali, sampai pembangunan-pembangunan industri. Namun demikian, pencemaran lingkungan juga dapat terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Pencemaran yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama tentunya akan membuat kualitas dari kehidupan makhluk hidup akan menurun. Berikut adalah contoh gambar pencemaran lingkungan:Sumber: Pixabay.com
Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:-
Pencemaran Udara
-
Pencemaran Air
-
Pencemaran Tanah
-
Pencemaran Cahaya
-
Pencemaran Suara
Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan
Salah satu contoh kasus pencemaran lingkungan yang heboh di Indonesia adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah di Indonesia pada 2015 silam. Ketika itu, Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa ada 2,6 juta hektare lahan hutan yang terbakar. Kebakaran yang disebut berasal dari 120 ribu titik api itu menghasilkan kepulan asap yang menyebar dari wilayah Sumatera Selatan, sampai beberapa wilayah di Kalimantan. Bahkan negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura turut merasakan kepulan asap tersebut. Tak diketahui secara pasti apa penyebab utama dari kebakaran hutan besar tersebut, Namun, berdasarkan dugaan, kebakaran itu terjadi karena adanya perubahan musim kemarau yang membuat daun-daun kering dan mudah terbakar. World Bank mencatat bahwa kebakaran hutan hebat itu menyebabkan kerugian untuk 28 juta jiwa. Bahkan 19 orang di antaranya meninggal dan 500 ribu orang mengalami gangguan pernapasan. Selain kasus di Indonesia, ada pula kasus pencemaran lingkungan yang sempat menghebohkan sampai tingkat global, yakni tragedi nuklir Chernobyl pada tahun 1986. Ketika itu terjadi ledakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di kota Pripyat, Ukraina. Ledakan itu membuat partikel radioaktif dengan jumlah yang sangat besar tersebar ke atmosfer. Menurut catatan dari WHO, ada sekitar 4000 orang yang meninggal dunia secara tidak langsung akibat terkena radiasi dari ledakan tersebut. Ledakan PLTN itu bahkan sampai disebut sebagai salah satu bencana lingkungan terbesar yang ada dalam sejarah. Karena tak hanya tanaman dan hewan, tetapi manusia pun juga terkena dampaknya secara langsung. Bahkan, wilayah di sekitar Chernobyl hingga saat ini dijadikan sebagai zona tidak aman karena dikhawatirkan masih mengandung sisa-sisa zat radioaktif yang menempel. Meskipun memang ekosistem yang ada di lingkungan sekitar sudah berangsur-angsur pulih, tetapi memang manusia tetap dilarang menempati wilayah tersebut.Dampak Pencemaran Lingkungan
Dampak dari pencemaran lingkungan ini ada dua, yaitu dampak jangka pendek dan panjang. Pada dampak jangka pendek, pencemaran lingkungan akan membuat lingkungan rusak secara tampilan. Sedangkan dampak jangka panjang dari pencemaran lingkungan salah satunya adalah pemanasan global. Pemanasan global menyebabkan suhu yang ada di bumi menjadi meningkat. Dari meningkatnya suhu itu akan berpengaruh ke sektor-sektor lainnya, seperti misalnya cuaca yang tidak menentu dan juga naiknya permukaan laut akibat mencairnya es yang ada di kutub utara. Selain pemanasan global, pencemaran lingkungan dapat menyebabkan pemekatan hayati, yaitu kondisi ketika tubuh makhluk hidup juga sudah tercemar oleh bahan-bahan kimia. Misalnya seperti hewan-hewan yang ada di laut seperti ikan akan terpapar zat merkuri akibat pembuangan limbah. Padahal, nantinya ikan-ikan itu akan dikonsumsi oleh manusia atau hewan. Akibatnya tentunya akan membahayakan kesehatan manusia.Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
-
Tindakan dari Pemerintah Terkait
- Larangan produksi barang-barang yang mengandung zat yang berpotensi mencemari lingkungan. Seperti misalnya kulkas atau AC yang bisa menghasilkan CFC sehingga menipiskan ozon.
- Memberlakukan aturan mengenai penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
- Mewajibkan setiap industri atau pabrik untuk mengolah limbahnya agar tidak membahayakan lingkungan,
- Pembuangan sampah harus memenuhi syarat-syarat seperti dibuang ke wilayah yang sudah disediakan.
- Setiap industri wajib memenuhi syarat mengenai analisis dampak lingkungan.
- Pemerintah menerapkan standar tertentu untuk menunjukkan kualitas dari udara, air, sampai tanah, dimana di dalamnya akan tercantum berapa batasan dari kadar-kadar pencemaran.
-
Memaksimalkan Teknologi
-
Sosialisasi Bahaya Pencemaran Lingkungan