Pengertian Pecahan Desimal dan Cara Pengubahan Bentuknya

Dalam mata pelajaran matematika terdapat berbagai macam bentuk bilangan yang ditemui. Mulai dari bilangan bulat, cacah, sampai pecahan. Pernahkah kalian menemui angka-angka bukan bulat yang diberi pemisah seperti koma atau garis pembagi?  Angka-angka tersebut merupakan jenis bilangan pecahan. Bilangan pecahan sendiri masih terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu pecahan biasa, desimal, dan campuran.  Pada artikel ini, kita akan berfokus pada pembahasan mengenai pecahan desimal. Apa itu pecahan desimal dan bagaimana cara mengubahnya?  Berikut ini penjelasannya: 

Pengertian Pecahan Desimal

Sebelum mengetahui cara mengubah pecahan biasa menjadi desimal, perlu kita ketahui lebih dulu apa itu pecahan biasa. Pecahan biasa adalah pecahan yang ditulis dalam bentuk asli dimana dua bilangan terdiri dari pembilang dan penyebut. Dapat dikatakan pula bahwa pecahan biasa ini adalah suatu bentuk bilangan ketika dibagi tidak menghasilkan bilangan bulat.  Penyebabnya bisa jadi karena angka yang dibagi lebih kecil daripada pembagi atau angka yang dibagi lebih besar dari angka pembagi tetapi tidak bisa langsung menghasilkan bilangan bulat.  Contoh: ¼ (dibaca satu per empat), ⅔ (dibaca dua per tiga), dan seterusnya.  Dari contoh itu angka satu berarti pembilang dan angka empat penyebut. Pun dengan contoh ⅔ dimana 2 pembilang dan 3 adalah penyebut.  Sementara itu, pecahan desimal adalah pecahan yang dituliskan dengan tanda baca koma. Pecahan desimal ini merupakan hasil hitung dari pecahan biasa. Pecahan desimal ini bentuknya dua angka atau lebih dimana angka di depan koma adalah bilangan satuan, dan angka di belakang koma adalah persepuluhan, perseratus, dst. Contoh: 0,25 (dibaca nol koma dua puluh lima), 0,5 (dibaca nol koma lima), dan seterusnya.  Pada pecahan desimal, ketika menemui bentuk pecahan seperti 0,50, 0,70, atau 0,40, angka 0 yang ada di belakang bilang persepuluhan bisa dihilangkan supaya lebih sederhana, sehingga akan menjadi 0,5, 0,7, atau 0,4.  menghitung pecahan desimal

Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Desimal

  • Menggunakan Pembagian Bersusun 

Pembagian bersusun ini nyaris sama seperti pembagian-pembagian angka biasanya. Yang membedakan biasanya bilangan yang dibagi tidak memiliki bentuk bulat.  Contoh:  ½ (dibaca  satu per dua, satu adalah pembilang, 2 adalah penyebut atau pembagi) Dari contoh tersebut, seperti diketahui angka 1 tidak bisa dibagi dengan angka 2 yang nilainya lebih besar. Jika dilakukan pembagian berarti:  Tuliskan angka pembagi atau penyebut ke sebelah kiri lambang pembagi biasa. Karena satu tidak bisa dibagi dengan 2, maka tambahkan 0 ke angka 1 dan 0 juga di depan hasil. Nantinya angka 0 ini menjadi bilangan satuan. contoh pecahan desimal  Setelah angka 0 ditambahkan di belakang angka satu dan di depan hasil pembagian, maka angka 1 akan berubah menjadi 10. Artinya, angka yang dibagi kini posisinya lebih besar dari pembagi nya. 10 juga bisa dibagi dengan angka 2 yang menghasilkan angka 5.  Setelah itu hasil pembagian 10 dibagi 2 itu diletakkan di belakang koma.  contoh pecahan desimal Pada beberapa kasus, ada angka-angka yang tidak sesederhana ½, dimana pembagian tersusunnya akan lebih panjang. Misalnya ¼.  ¼ ketika didesimalkan dengan cara pembagian bersusun akan menghasilkan seperti ini:  contoh pecahan desimal Kemudian cari angka yang dikalikan 4 hasilnya paling mendekati angka 10. Berarti 2, karena 2 x 4 hasilnya 8. Sedangkan jika dikalikan lebih dari angka 2 hasilnya akan melebihi 10. Kemudian kurangkan angka 10 dengan angka 8. Jadi:  contoh pecahan desimal Setelah itu, bagikan angka 2 dengan angka 4. Karena angka 2 tidak bisa dibagi 4 maka tambahkan lagi angka 0, tetapi angka 0 ini tidak lagi ditambahkan ke hasil. Setelah ditemukan angka 20, bagikan dengan 4 dan hasilnya akan habis, yaitu 5. contoh pecahan desimal Maka ¼ bentuk desimalnya adalah 0,25 .
  1. Pecahan yang Menghasilkan Desimal Berulang

Pecahan desimal berulang ini artinya adalah bentuk pecahan yang dihasilkan dari pecahan biasa terus berulang-ulang. Misalnya adalah ⅓ .  ⅓ ini jika diubah ke dalam bentuk pecahan desimal dengan cara pembagian polanya akan terus berulang tidak ada hentinya.  Karena 1 tidak bisa dibagi begitu saja dengan 3, maka dilakukan dengan cara yang sama seperti sebelumnya, yaitu dengan menambahkan angka 0 di belakang dan di hasilnya kemudian ditambah koma.  contoh pecahan desimal Kemudian cari angka yang dikalikan 3 paling mendekati angka 10, yaitu 3. Karena 3 dikali 3 sama dengan 9. Setelah itu kurangkan 10 dengan 9. Hasilnya tentunya adalah 1.  contoh pecahan desimal Di sinilah terjadinya pengulangan seperti pembagian awal, yaitu 1 dibagi 3. Hal yang perlu dilakukan pun juga diulang, yaitu dengan menambahkan 0 di angka 1 tetapi tidak pada hasilnya. Jadi:  contoh pecahan desimal Dari contoh di atas akan terus terjadi pengulangan yang tidak ada hentinya. Namun, kalian bisa berhenti melakukan operasi hitung pembagian ketika sudah tiga susun. Artinya, bentuk desimal dari ⅓ adalah 0,333. 
  1. Dengan Perkalian

Metode perkalian ini maksudnya adalah dengan mengalikan penyebut supaya berubah menjadi persepuluh, perseratus, perseribu, atau seterusnya supaya lebih mudah untuk didesimalkan.  Kemudian, jika sudah ditemukan angka persepuluh atau perseratus, kalikan pula pembilang dengan angka yang mengalikan penyebut tadi.  Contoh 5/4 5/4, jika diubah ke bilangan desimal dengan metode perkalian berarti mencari angka yang menghasilkan 100 jika dikalikan dengan 4. Jawabannya adalah 25.  Jadi angka 25 itu menjadi angka perkalian untuk mengubah penyebut supaya menjadi perseratus.  54  x  2525 = 125100  = 1,25 Maka bentuk desimal dari 5/4 adalah 1,25. 
  1. Dengan Menggunakan Kalkulator

Kalkulator seperti diketahui adalah alat elektronik yang digunakan untuk melakukan operasi hitungm baik itu penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Kalkulator ini alat yang praktis dan mudah untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal karena kita akan langsung tau hasilnya.  Baca juga: Pengertian Sifat Distributif beserta Cara Penghitungannya

Operasi Hitung pada Pecahan Desimal

  • Penjumlahan

Penjumlahan pada pecahan desimal caranya sama seperti pada bilangan bulat, yaitu dengan menjumlahkan setiap bilangan yang ada tanpa memindahkan posisi koma. Penjumlahan bilangan desimal juga terkadang bisa menghasilkan bilangan bulat.  Contoh:  0,25 + 0,35 = 0,60 atau 0,6 0,25 + 0,75 = 1,00 atau 1
  • Pengurangan

Pada pengurangan pecahan desimal, sebenarnya caranya adalah sama seperti pengurangan biasa, yaitu dengan mengurangi tanpa memindahkan koma.  1,25 – 0,15 = 1,10 atau 1,1 Namun, pada beberapa kasus bilangan pengurangnya memiliki angka di belakang koma yang lebih banyak.  Contoh:  2,5 – 1,25 =  Ketika menemui operasi hitung seperti itu maka cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan angka 0 pada bilangan desimal yang akan dikurangi. Pada contoh tersebut berarti 2,50. Jadi:  2,50 – 1,25 = 1,25 
  • Perkalian

Perkalian pecahan desimal pun juga bisa dilakukan dengan cara perkalian bilangan bulat biasa tanpa memindahkan koma.  Contoh:  0,5 x 0,2 = 0,10 atau 0,1 0,25 x 0,4.= 0,100 atau 0,1
  • Pembagian 

Pembagian pecahan desimal akan lebih mudah dilakukan dengan mengubah ke pecahan biasa lebih dulu. Dan mengikuti syarat pembagian pecahan biasa.  Contoh:  0,75 : 0,5 =  75100 : 510 Sesuai dengan syarat pembagian pecahan biasa maka akan diubah dengan perkalian dan pembaginya dibalik.  75100 x 105 = 750500 750500  kemudian masih bisa disederhanakan menjadi 1510 Setelah ditemukan pecahan biasanya, kemudian kembali diubah menjadi pecahan desimal. Jadi:  1510 = 1,5  

Contoh Soal Pecahan Desimal

1. Tentukanlah pecahan desimal dari 6/7! Jawab:  Maka hasil pecahan desimal dari 67  adalah 0,857. 2. Tentukanlah pecahan desimal  52! Jawab:  52  x 55 = 2510 2510 = 2,5 Demikianlah penjelasan mengenai pecahan desimal beserta dengan cara mengubah dari bentuk pecahan biasa..  Materi mengenai pecahan ini merupakan materi yang dajarkan pada tingkat Sekolah Dasar.  di Sampoerna Academy, para siswa akan dibimbing untuk mengerjakan soal pecahan desimal dengan cara yang berbeda, yaitu dengan metode berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math).  Dengan metode STEAM, siswa akan belajar memecahkan atau menganalisis masalah dengan menggunakan perangkat teknologi dan strategi pembelajaran kolaboratif.  Selain itu, pada tingkat kelas 4, para siswa Sampoerna Academy akan dibimbing oleh guru khusus di bidang matematika.  Referensi Solusimatematika.com - Pecahan Biasa

Apply Now

Our team will reach you out after submitting the form

*
Note Wa