Lapisan Bumi Litosfer: Pengertian dan Material Pembentuknya

Litosfer adalah lapisan dari kerak bumi yang paling atas atau paling luar. Selain batuan, litosfer juga terdiri dari mineral. Lapisan itu terbentuk karena adanya senyawa kimia yang mengandung SO2. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Litosfer

Secara etimologis, litosfer berasal dari istilah Bahasa Yunani, yaitu Lithos yang berarti batu dan sphere yang berarti bulatan. Oleh sebab itu, litosfer adalah lapisan batuan atau kerak yang membentuk kulit bumi. Litosfer juga disebut sebagai lapisan silikat. Litosfer ini mayoritas terdiri dari alumunium oksida dan silikon oksida.  Litosfer juga terdiri dari dua jenis yaitu litosfer samudera dan litosfer benua.  Batuan menjadi penyusun utama lapisan litosfer. Induk utama dari suatu batuan adalah magma atau batuan berbentuk cair yang bersuhu tinggi yang terdapat di dalam kerak bumi. Magma ini kemudian mengalami beberapa tahapan agar bisa berubah menjadi batuan yang sudah tidak panas lagi atau batuan beku. 

Fungsi Litosfer

Karena letak litosfer berada di paling atas atau terluar, maka litosfer ini sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia di muka bumi. Fungsi-fungsi itu seperti: 
  • Tempat untuk makhluk hidup tinggal, termasuk manusia. 
  • Menyediakan bahan-bahan makanan bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup. 
  • Batuan dari lapisan litosfer bisa digunakan untuk kegiatan industri. 
  • Susunan dari litosfer bisa menjadi sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia.
  • Mineral dari litosfer bisa dimanfaatkan sebagai bahan-bahan dasar kebutuhan manusia, seperti bahan bangunan, barang elektronik, perhiasan, serta peralatan rumah tangga. 

Struktur Lapisan Kulit Bumi

Lapisan kulit bumi ini terdiri dari beberapa susunan, yaitu: 
  • Barisfer

Barisfer merupakan inti dari bumi yang berbentuk benda padat. Barisfer ini tersusun dari lapisan nikel dan besi (nife) dengan jari-jari kurang lebih sebesar 3.470 km.
  • Asthenosfer Mautle 

Lapisan ini juga disebut sebagai lapisan antara yang terletak di atas nife yang memiliki tebal 1.700 km. Astenosfer ini berwujud benda cair yang sangat panas dan berpijar serta memiliki berat jenis sebesar 5 gr/cm3.   Sementara itu, pada lapisan litosfer adalah memiliki dua bagian, yaitu:
  • Lapisan Sial

Lapisan sial adalah lapisan dari kulit bumi yang tersusun dari alumunium dan logam silisium. Senyawa dari dua elemen untuk membentuk SiO2 dan AI203. Dalam lapisan sial ini terdapat batu-batuan seperti batu granit, andesit, sedimen, metamorf, serta batuan yang terdapat di atas daratan benua. 
  • Lapisan Sima

Lapisan Sima merupakan lapisan yang tersusun dari logam silisium dan magnesium. Senyawa yang dihasilkannya adalah SiO2 dan MgO. Lapisan sial memiliki berat jenis dibanding lapisan sial karena terdiri dari besi dan magnesium.  Batuan yang membentuk kulit bumi pada lapisan sima ini mengalami suatu siklus perubahan, mulai dari magma, batuan beku, sedimen, malihan, dan kembali menjadi magma.  Baca juga: Penginderaan Jauh: Prinsip Kerja, Komponen, dan Manfaatnya

Material Pembentuk Litosfer

Sementara itu, litosfer ini tersusun dari tiga material utama yang membentuknya. Namun, bahan dasar dari tiga material itu terbentuk dari magma yang melakukan siklus yang berbeda-beda. Berikut adalah material pembentuk litosfer. 
  • Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari suatu magma yang kemudian membeku dan kemudian berubah menjadi padat. Batuan beku ini menjadi material utama dalam penyusun kerak bumi. Kurang lebih batuan kerak bumi terdiri dari sekitar 80 persen batuan beku.  Adapun batuan beku terdiri dari tiga macam, yaitu: 
  • Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam terbentuk setelah melalui proses pembekuan dari magma yang berjalan secara perlahan. Proses itu terjadi ketika magma masih berada di dalam kulit bumi.  Contoh batuan beku dalam antara lain gabro, diorit, dan granit.
  • Batuan Beku Korok

Batuan jenis ini terjadi setelah magma membeku di dalam lorong yang terletak di antara permukaan bumi dan dapur magma. Kemudian magma yang meresap itu membeku. Pembentukan batuan beku korok ini cenderung lebih cepat. Alhasil kristal mineral yang terbentuk berbeda-beda ukurannya. 
  • Batuan Beku Luar

Batuan beku luar merupakan batuan yang terbentuk ketika magma keluar dari dapur magma dan kemudian mengalami proses pembekuan di permukaan bumi. Magma ini biasanya merupakan hasil dari letusan gunung berapi. Contoh batuan beku adalah, basalt, andesit, obsidian, batu apung, dan scoria.
  • Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan mineral. Batuan ini bisa terbentuk karena adanya pelapukan. Kemudian, pecahan dari hasil pelapukan itu menyebar karena adanya air, angin, dan gletser. Setelah itu pecahan-pecahan itu mengendap dan tersedimentasi dan kemudian mengeras menjadi sebuah batuan sedimen.  Contoh dari batu sedimen adalah, batu konglomerat, breksi, kapur, dll. Batu-batuan sedimen ini sangat merupakan batu yang sangat dimanfaatkan oleh manusia. Sebab, batuan sedimen ini memiliki berbagai manfaat, seperti:
  • Bisa dijadikan bahan bangunan, seperti batu konglomerat. 
  • Batuan breksi bisa dijadikan sebagai hiasan interior rumah. 
  • Batu kapur bisa digunakan sebagai campuran bahan bangunan, campuran karet, gelas, dan semen.
  • Batu pasir berguna sebagai material pembuatan gelas dan kaca. Selain itu juga sangat berguna untuk industri konstruksi. 
Batuan sedimen berdasarkan dengan cara pengendapannya, sedimen diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu: 
  • Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik ini adalah batuan sedimen yang terbentuk karena diendapkan oleh suatu organisme. Contoh dari batuan sedimen organik adalah batubara dan batu karang. 
  • Batuan Sedimen Klastis

Sedimen klastis ini merupakan hasil akumulasi dari pecahan batuan dan sisa kerangka-kerangka dari organisme yang telah mati. 
  • Sedimen Kimiawi 

Sedimen kimiawi adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk karena diendapkan secara kimiawi.  Contohnya adalah dolomite, limestone, chalk, mergel, dan travertine.  Sementara itu, dari segi pengangkutnya, batuan sedimen organik terdiri dari: 
  • Batu sedimen aeris

Sedimen jenis ini bisa terbentuk karena diendapkan oleh angin. Contohnya adalah sand dunes, gurun pasir, dan tanah loss. 
  • Batu sedimen glasial

Sedimen glasial ini diendapkan oleh gletser contohnya adalah maine dan drumlin. 
  • Batu sedimen aquatis

Jenis batu sedimen ini diendapkan oleh air. Contohnya adalah batu pasir, konglomerat, dan breksi.
  • Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan malihan merupakan batuan yang bisa terbentuk karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi pada batuan sedimen. Batuan malihan juga disebut dengan batuan metamorf karena mengalami proses metamorfosis yang mengubah struktur batuan menjadi batuan baru.  Seperti batu sedimen, batu malihan ini juga memiliki manfaat, seperti: 
  • Dijadikan barang seni yang bernilai tinggi
  • Bisa dijadikan hiasan rumah
Batuan malihan ini memiliki enam bentuk, yaitu:
  • Batuan Malihan Kontak

Batuan malihan kontak adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk karena adanya interaksi antara batuan dengan magma. Seperti diketahui, magma ini bersuhu yang sangat tinggi. Alhasil ketika batuan berkontak dengan magma yang terjadi adalah batuan berubah menjadi keras.  Contoh batu malihan kontak adalah batu marmer, andesit, dan kuarsit.
  • Batuan Malihan Regional

Batuan malihan regional merupakan batuan malihan dengan skala yang besar dan terletak di dalam bumi. Batuan malihan ini asalnya dari batuan beku yang berada di dalam bumi.  Kerak benua merupakan hasil kumpulan dari batuan regional. Jenis batu ini bisa dilihat ketika terjadi erosi yang mengikis permukaan bumi. 
  • Batuan Malihan Kataklastik

Batuan malihan kataklastik merupakan batuan yang terjadi karena adanya gesekan dari dua jenis batuan besar. Gesekan itu lantas menimbulkan panas yang terjadi di antara dua batuan besar itu. Alhasil, batuan makin lama akan hancur dan saling menumpuk sehingga terbentuklah jenis kataklastik ini.  Umumnya batuan jenis ini terjadi pada patahan atau lipatan.
  • Batuan Malihan Hidrotermal

Batuan malihan jenis hidrotermal ini bisa terbentuk akibat adanya cairan hidrotermal yang memiliki suhu dan tekanan yang tinggi. Batuan jenis ini jarang dijumpai karena proses hidrotermal ini juga jarang terjadi.
  • Batuan Malihan Tindihan

Batuan Malihan Tindihan ini adalah batuan yang sudah terkubur atau tertimbun ratusan meter. Karena di dalam bumi suhu dan tekanan juga tinggi, oleh sebab itu batuan di dalamnya saling tumpang tindih dan munculah batuan malihan tindihan. Contoh batuan jenis ini adalah zeolit.
  • Batuan Malihan Dampak

Batuan jenis ini terbentuk karena adanya suatu fenomena alam yang terjadi di bumi. Misalnya seperti gunung meletus dan juga meteor.  Dalam fenomena gunung meletus atau meteor, batuan akan mengalami benturan dan mendapatkan tekanan.  Demikianlah pembahasan mengenai Lapisan Litosfer beserta dengan penjelasan mengenai material penyusunnya. Materi sejenis dengan materi kali ini yakni lapisan litosfer adalah, akan lebih mudah dipahami dengan cara eksplorasi dan praktek. Sampoerna Academy akan menyediakan ruang belajar yang mendukung siswa untuk melakukan praktek dan eksplorasi dengan didukung sumber daya digital terbaik yang telah disediakan.  Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai metode pengajaran di Sampoerna Academy, silakan klik link ini. Referensi Ilmugeografi.com - Batuan Malihan
*
Note Wa