Termasuk ke dalam bagian sejarah munculnya agama Hindu-Budha di Indonesia, kerajaan Mataram kuno memiliki cerita tersendiri sarat akan sejarah. Menurut sejarah, munculnya kerajaan ini berasal dari bangsa Arya yang pada saat itu menjadi pengembara dari Asia Tengah hingga masuk ke India di sekitar tahun 1.500 sebelum masehi.
Bangsa Arya kemudian mengembangkan kepercayaan dan sistem dalam masyarakat hingga memunculkan Hinduisme yang berkembang di sekitar abad ke-5 sebelum masehi munculah Buddha yang dibawa seorang tokoh yang dikenal dunia, Siddharta Gautama. Salah satu ajaran agama yang membawa pengendalian dan pencapaian nirwana.
Awal Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan ini berdiri di bumi Mataram yang terletak di dekat Yogyakarta sejak abad ke-8 hingga menuju ke-11. Kerajaan ini sering berpindah, sehingga berpengaruh juga pada nama kerajaan ketika berdiri di Mataram sempat diberi nama Medang I Bhumi Mataram. Total kerajaan ini berpindah-pindah sebanyak tujuh kali hingga sampai ke Jawa Timur di abad ke-10. Saat itu dikenal dengan nama Kerajaan Medang, saat itu pendiri kerajaan ini bernama Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya dengan periode berkuasa pada 732-760 masehi. Menariknya selama berdiri, kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yakni dinasti Sanjaya dengan mayoritas beragama Hindu dan dinasti Syailendra dengan agama Buddha. Tak seperti pada kerajaan pada umumnya, Mataram saat masih bernama Medang dipimpin kedua dinasti yang justru sibuk mencari kekuasaan. Hanya sebentar keduanya memerintah bersama, pemerintahan Sanjaya juga memiliki beberapa pemimpin selain Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, di antaranya seperti Sri Maharaja Rakai Panangkaran, Sri Maharaja Rakai Pikatan. Dan terakhir adalah Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung, sementara pada dinasti Syailendra pemimpin pertama adalah Bhanu yang kemudian berlanjut ke Raja Wisnu hingga membuat dinasti Sanjaya tunduk kepadanya. Bahkan Samaratungga yang merupakan raja terbesar dan terakhir Syailendra juga patuh kepadanya, begitulah bagaimana proses berdirinya kerajaan mataram.Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
-
Abad ke-9
-
Abad ke-10
-
Abad ke-11
Silsilah Kerajaan Mataram Kuno
Menurut prasasti Canggal pada 732 masehi disebutkan bahwa pendiri kerajaan Mataram Kuno adalah Wangsa Sanjaya. Kemudian dalam prasasti Balitung disebutkan juga beberapa nama raja yang pernah memerintah kerajaan Mataram kuno. Berikut ini beberapa sosok yang pernah memerintah kerajaan Mataram kuno.- Sanjaya
- Rakai Panangkaran
- Panunggalan
- Rakai Watuk
- Garung
- Rakai Pikatan
- Kayuwangi
- Watuhumalang
- Balitong
Kehidupan Kerajaan Mataram Kuno
Meski banyak pihak berkuasa yang berambisi memiliki kekuasaan penuh di Mataram kuno, namun kehidupan kerajaan ini dikenal dengan toleransi beragama yang sangat kuat. Penganut Hindu dan Buddha sama-sama hidup rukun, hal ini terlihat dari banyaknya pembangunan candi-candi yang disebut sebagai peninggalan. Berdirinya candi-candi Hindu dan Buddha itu tak lepas dari ajaran toleransi yang diajarkan oleh para pemimpin kerajaan tersebut. Dalam masanya, raja-raja Mataram kuno dan rakyat memiliki perbedaan agama, kondisi yang disebut sangat biasa serta hal yang lumrah. Hal itu mengajarkan masyarakat dan raja tidak harus memiliki agama yang sama. Seperti salah satunya pernikahan antara Pramodhawardhani yang merupakan putri Rakai Garung alias Samaratungga dari dinasti Syailendra pemeluk agama Buddha. Dinikahkan dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang memeluk agama Hindu-Syiwa. Rakai Pikatan dan Maharatu Pramowardhani kemudian sama-sama memerintah Mataram Kuno periode 840-856 masehi.Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Berdiri di Jawa Tengah membuat kerajaan Mataram Kuno memiliki peninggalan yang cukup banyak termasuk lewat prasasti dan candi. Candi memang sangat kental dengan Mataram, mengingat kerajaan ini memiliki masyarakat yang memeluk agama Hindu-Budha. Lantas apa saja peninggalan tersebut, berikut di antaranya.Prasasti Kerajaan Mataram Kuno
- Prasasti Canggal
- Prasasti Kalasan
- Prasasti Mantyasih
- Prasasti Klurak
Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
- Candi Bima Candi Arjuna
- Candi Kalasan
- Candi Plaosan
- Candi Prambanan
- Candi Sewu
- Candi Mendut
- Candi Pawon
- Candi Puntadewa
- Candi Semar
- Candi Srikandi
- Candi Borobudur
Letak Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram kuno memiliki dua periode berdasar lokasi, hal ini berkaitan dengan ibu kota pemerintahannya. Diawali dari periode Kerajaan Medang yang berada di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Wangsa Sanjaya dan Syailendra medio 732-929 masehi. Kemudian berlanjut di Jawa Timur yang dipimpin Wangsa Isyana medio 929 -1016 masehi. Pada 929 mahesi barulah Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok dan diketahui beberapa faktor sebagai pendorong perpindahan ini. Mulai dari faktor publik karena seringnya perebutan kekuasaan yang berimbas pada terancamnya wilayah kerajaan. Kemudian adanya bencana alam, dalam hal ini letusan gunung Merapi. Ada pula potensi ancaman dari kerajaan lain termasuk kerajaan Sriwijaya dan faktor lain motif agama dan ekonomi. Keberadaan kerajaan Mataram yang jauh dari pelabuhan membuat Mpu Sindok terpaksa memindahkan lokasi kerasaan agar dapat bekerja sama dengan kerajaan lain. Hingga lokasi pusat kerajaan ini ada di Yogyakarta. Baca juga: Kerajaan Singasari, Silsilah, Masa Jaya Hingga PeninggalanTokoh yang Berpengaruh
-
Jawa Tengah
-
- Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
- Rakai Panangkaran (760-780 M)
- Rakai Panunggalan alias Dharanindra (780-800 M)
- Rakai Warak alias Samaragrawira (800-820 M)
- Rakai Garung alias Samaratungga (820-840 M)
- Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M)
- Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)
- Rakai Watuhumalang (882-899 M)
- Rakai Watukura Dyah Balitung (898-915 M)
- Mpu Daksa (915-919 M)
- Rakai Layang Dyah Tulodong (919-924 M)
- Rakai Sumba Dyah Wawa (924 M)
-
Jawa Timur
- Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
- Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
- Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
- Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)