Pemantulan cahaya merupakan proses munculnya kembali cahaya dari bidang pantul, suatu proses yang terjadi dari perubahan arah rambat cahaya ke sisi medium asal. Kondisi ini muncul karena cahaya menumbuk atau menabrak bidang pantul. Cahaya memiliki beberapa aturan yang dikenal dengan sebutan hukum pemantulan cahaya yang perlu diperhatikan secara cermat.
Cahaya sejatinya merupakan hal sangat penting bagi adanya kehidupan di muka bumi, mengingat semua aktivitas di sini nyaris menggunakan cahaya. Khususnya jika berada di dalam kegelapan, makhluk bumi memerlukan cahaya sebagai penerangan. Mata yang dimiliki manusia juga sangat tergantung dari adanya cahaya untuk bisa melihat, karena sangat sulit melihat dalam gelap.
Pengertian Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya pada suatu permukaan pertama kali ditemukan dan diamati oleh Willebrord Snellius, hingga akhirnya memunculkan Hukum Snellius. Datangnya sebuah sinar dari adanya sumber cahaya disebut dengan sinar datang. Yang kemudian dipantulkan, bisa menggunakan cermin datar dan menghasilkan sinar pantul disertai garis tegak lurus yang dinamakan garis normal. Secara umum pemantulan cahaya disebut sebagai suatu proses terpancarnya kembali paparan cahaya yang sebelumnya mengenai permukaan benda bening dan mengkilat. Proses munculnya pemantulan cahaya pada cermin datar ini terbilang sangat unik. Karena sudut pantul dari datangnya cahaya sejajar atau sama dengan sudut datang apabila diukur dengan garis normal. Selain dari cahaya bisa dipantulkan, cahaya ternyata tidak memerlukan medium yang dijadikan sebagai alat untuk merambat dan menyebar, karena itu cahaya dengan mudah dapat melalui dan mengisi ruang hampa. Cahaya merupakan bentuk dari gelombang elektromagnetik kasat mata yang memiliki panjang gelombang mencapai 380-750 mm.Hukum Pemantulan Cahaya
Adanya sinar datang, sinar pantul dan garis normal berada dalam satu letak bidang datar, ketiga hal ini terdapat dalam satu titik potong bidang pantul. Sudut datang cahaya memiliki nilai yang sama besar dengan sudut datangnya cahaya, sinar datang sama dengan sinar pantul. Gelombang cahaya akan memantul apabila menumbuk permukaan benda. Karakteristik dari pantulan cahaya sangat dipengaruhi oleh bentuk permukaan benda yang memantulkan cahaya. Jika permukaan dari benda tersebut datar, cahaya yang dipantulkan bisa memantul secara sempurna. Berbeda dengan permukaan benda yang tidak datar, bentuk pantulan bisa menjurus ke berbagai arah hingga menjadi tak teratur, berikut hukum pemantulan cahaya.- Sinar datang, garis normal dan sinar pantul berada dalam satu letak suatu bidang datar.
- Besaran sinar yang datang atau memantul sama dengan sudut pantul, tempat sinar tersebut memantul.
Macam-macam Pemantulan Cahaya
-
Pemantulan Teratur
-
Pemantulan Baur
- Munculnya pemantulan teratur terjadi hanya bila bidang pantul yang dipantuli cahaya memiliki permukaan datar, seperti pada cermin misalnya.
- Munculnya pemantulan baur dikarenakan permukaan bidang yang dipantuli cahaya tidak rata, seperti pada cermin yang kotor atau retak seperti akan pecah.
- Jika benda diletakkan mendekati cermin cekung, akan muncul sifat bayangan yang terbentuk dengan tegak, besar dan semu atau maya.
- Jika benda dijauhkan dari cermin cekung, maka sifat yang muncul dari bayangan adalah nyata asli dan bisa juga terbalik.
- Sinar datang sejajar dengan sumbu utama, sehingga akan dipantulkan seolah-olah dari fokus yang ada.
- Sinar datang yang arahnya menuju R, kemudian dipantulkan kembali dari R sesuai dengan kedatangannya.
- Sinar yang datang akan menuju ke titik fokus utama, kemudian dipantulkan secara sejajar dengan sumbu utama.
Rumus Pemantulan Cahaya
-
Rumus Jumlah Bayangan
-
Rumus Pemantulan Cahaya
-
Rumus Indeks Bias
Contoh Soal Pemantulan Cahaya
- Pak Bambang menyinari kaca tebal dengan sudut 60 derajat terhadap garis normal, jika cepat rambat cahaya yang terdapat di dalam cahaya adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca.
Pembahasan
Diketahui: θi = 60 derajat V2 = 2 × 108 m/s V1 = 3 × 108 m/s n1= 1 Penyelesaian: n = c/v n = 3 × 108/2 × 108 n = 1.5 Jadi indek bias kaca tebal adalah 1.5- Tentukan Sudut Biasnya