Proses pengujian yang digunakan untuk memperlihatkan adanya monosakarida dan gula pereduksi adalah dengan uji benedict. Sesuai dengan namanya proses ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Amerika Serikat, Stanley Rossiter Benedict. Hal yang perlu diketahui dalam proses ini, semua jenis monosakarida akan memperlihatkan hasil positif lewat uji ini.
Tembaga sulfat yang terdapat dalam reagen benedict akan bereaksi dengan monosakarida dan gula pereduksi membentuk endapan berwarna merah mata. Monosakarida dan gula pereduksi bisa bereaksi dengan reagen benedict karena keduanya mengandung aldehid maupun keton bebas, hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan hijau, kuning, orange atau merah bata.
Untuk membuktikan uji benedict ini, Sampoerna Academy Sentul, Matthew Gracio Kosmas mengerjakan Proyek Honey Experiment. Proyek ini menggunakan enam merek madu berbeda guna menentukan madu mana yang mengandung gula pereduksi dan mana yang mengandung gula non pereduksi.