Mengenal Apa itu GTM dan Bagaimana Cara Mengatasinya

GTM adalah - Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah fenomena umum yang sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia prasekolah. GTM terjadi ketika anak secara konsisten menolak untuk makan atau hanya makan dalam jumlah yang sangat sedikit. Bagi banyak orang tua, GTM bisa menjadi sumber kecemasan dan frustasi, terutama jika mereka merasa kesulitan memastikan anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang cukup. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu GTM, penyebab umumnya, dan strategi efektif untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Umum GTM

1. Perubahan Rutinitas

Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menyukai konsistensi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka merasa nyaman dengan rutinitas yang teratur, baik itu waktu tidur, waktu makan, atau aktivitas harian lainnya. Ketika ada perubahan besar dalam rutinitas, seperti pindah rumah, masuk sekolah baru, atau perubahan jadwal keluarga, anak-anak dapat mengalami stres. Stres ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan GTM. Mengapa Perubahan Rutin Dapat Menyebabkan GTM? Perubahan rutin bisa membuat anak-anak merasa kehilangan kendali atas lingkungan mereka. Mereka mungkin merasa cemas atau bingung tentang apa yang terjadi di sekitar mereka. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan anak menolak makan sebagai bentuk protes atau cara untuk mengatasi stres.

2. Tekanan atau Paksaan

Saat orang tua atau pengasuh menekan anak untuk makan atau mencoba memaksa mereka mengonsumsi makanan tertentu, anak-anak mungkin merespons dengan perlawanan. Penolakan ini bisa menjadi bentuk kontrol diri atau upaya untuk mempertahankan otonomi mereka. Mengapa Tekanan atau Paksaan Dapat Menyebabkan GTM? Anak-anak memiliki insting alami untuk menguji batas dan menegaskan kemandirian mereka. Ketika mereka merasa ditekan untuk makan, mereka mungkin merasa kehilangan kendali atas tubuh mereka sendiri. Hal ini bisa mengakibatkan penolakan makan sebagai cara untuk menunjukkan kemandirian dan menolak kontrol eksternal.

3. Masalah Kesehatan

Kadang-kadang, GTM dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasar. Kondisi seperti sakit gigi, infeksi tenggorokan, atau masalah pencernaan dapat membuat anak merasa tidak nyaman saat makan. Jika makan terasa menyakitkan atau tidak menyenangkan, mereka mungkin akan menolak makan secara keseluruhan. Bagaimana Masalah Kesehatan Mempengaruhi Pola Makan Anak? Jika anak mengalami sakit fisik saat makan, seperti sakit gigi atau mulut, mereka mungkin mengasosiasikan makanan dengan rasa sakit. Selain itu, masalah pencernaan seperti refluks asam atau sembelit juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat makan, sehingga anak lebih memilih untuk tidak makan.

4. Perkembangan Psikologis

Pada usia tertentu, anak-anak mulai menunjukkan keinginan untuk mandiri. Mereka ingin mengambil keputusan sendiri dan mengontrol aspek kehidupan mereka. GTM dapat menjadi bentuk ekspresi dari dorongan ini. Mengapa Perkembangan Psikologis Dapat Memicu GTM? Ketika anak-anak tumbuh, mereka mulai memahami bahwa mereka memiliki kekuatan untuk membuat keputusan sendiri. Menolak makan bisa menjadi cara mereka untuk menguji batas dan menegaskan kemandirian mereka. Ini adalah bagian normal dari perkembangan psikologis anak, di mana mereka mulai membentuk identitas dan mengekspresikan kepribadian mereka.

Tips & Cara Mengatasi GTM

1. Ciptakan Rutinitas yang Konsisten

Anak-anak cenderung merasa lebih aman dalam rutinitas yang teratur. Waktu makan dan tidur yang konsisten membantu mereka memahami harapan dan memberikan rasa aman. Untuk mengurangi kemungkinan GTM, cobalah untuk menjaga waktu makan dan waktu tidur tetap konsisten setiap hari. Mengapa Konsistensi Penting? Ketika anak-anak memiliki rutinitas yang jelas, mereka cenderung merasa lebih tenang dan stabil. Rutinitas membantu mereka mempersiapkan diri secara mental untuk kegiatan yang akan datang. Anak-anak yang merasa nyaman dengan rutinitas biasanya lebih siap untuk makan tanpa banyak drama atau penolakan. Bagaimana Menerapkan Rutinitas yang Konsisten? Tetapkan jadwal makan dan tidur yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Misalnya, jika anak Anda terbiasa makan malam pukul 7 malam, usahakan untuk menjaga waktu tersebut secara konsisten. Selain itu, buat rutinitas tidur yang mencakup waktu mandi, cerita pengantar tidur, atau aktivitas lainnya yang membantu anak tenang sebelum tidur.

2. Jadikan Makan Sebagai Pengalaman yang Menyenangkan

Alih-alih fokus pada jumlah makanan yang dimakan, cobalah untuk membuat waktu makan menyenangkan. Orang tua dapat menghadirkan variasi makanan, melibatkan anak dalam persiapan makanan, dan menciptakan suasana makan yang positif. Ajak anak untuk terlibat dalam persiapan makanan, seperti membantu mencuci sayuran atau menata meja. Cobalah untuk menyediakan makanan dengan berbagai warna dan bentuk, sehingga menarik bagi anak. Hindari gangguan selama makan, seperti televisi atau ponsel, sehingga keluarga dapat fokus pada percakapan dan interaksi. Mengapa Suasana Menyenangkan Penting? Anak-anak yang merasa senang selama makan lebih mungkin untuk mencoba makanan baru dan menikmati waktu bersama keluarga. Suasana yang menyenangkan juga mengurangi stres dan tekanan, sehingga anak-anak lebih rileks saat makan.

3. Jangan Paksa Anak untuk Makan

Memaksa anak untuk makan dapat memperburuk GTM. Tekanan atau paksaan bisa membuat anak merasa kehilangan kendali, yang justru mendorong mereka untuk menolak makan sebagai bentuk protes. Anak-anak memiliki insting alami untuk menguji batas dan menegaskan kemandirian mereka. Ketika mereka merasa ditekan, mereka mungkin merespons dengan menolak makan. Memaksa anak juga dapat menciptakan hubungan negatif dengan makanan, yang dapat berlanjut hingga dewasa. Bagaimana Menghindari Paksaan? Biarkan anak makan sesuai keinginan mereka dan dorong mereka untuk mencoba makanan baru tanpa tekanan. Jika anak menolak makanan tertentu, jangan terlalu memaksanya. Berikan pilihan lain yang lebih disukai, dan cobalah lagi di kemudian hari tanpa memaksa.

4. Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak sering meniru perilaku orang tua mereka. Dengan menunjukkan kebiasaan makan yang sehat dan positif, anak-anak akan cenderung mengikuti. Tunjukkan kepada anak-anak bahwa Anda menikmati makanan dan mencoba berbagai jenis makanan. Jadikan waktu makan sebagai momen keluarga yang menyenangkan, di mana semua anggota keluarga berpartisipasi dan berbagi pengalaman. Jika Anda menginginkan anak untuk makan sayuran, pastikan Anda juga makan sayuran.

5. Konsultasikan dengan Ahli

Jika GTM berlangsung lama atau menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi anak untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. Ahli dapat membantu mendiagnosis masalah yang mendasari dan memberikan saran khusus untuk situasi anak Anda. Kapan Harus Berkonsultasi dengan Ahli? Jika GTM berlangsung lebih dari beberapa minggu atau menyebabkan perubahan berat badan yang mencolok, segera konsultasikan dengan dokter anak. Ahli gizi anak juga dapat membantu dengan memberikan panduan tentang nutrisi dan rekomendasi diet yang tepat. GTM adalah tantangan umum yang sering dihadapi oleh orang tua. Dengan memahami penyebabnya dan menggunakan pendekatan yang tepat, GTM dapat diatasi dengan cara yang lembut dan efektif. Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Fleksibilitas, kesabaran, dan konsistensi adalah kunci untuk mengatasi GTM dengan sukses. Dengan mampu mengatasi GTM, Anda bisa membantu tumbuh kembang anak menjadi maksimal. Berbicara soal tumbuh kembang, selain faktor asupan nutrisi, pola didik juga menjadi salah satu hal krusial yang tak bisa disepelekan. Memilih lembaga pendidikan yang tepat seperti Sampoerna Academy menjadi solusi untuk hadirkan lingkungan didik yang baik untuk tumbuh kembang anak.  Dengan menanamkan nilai-nilai seperti GRIT dan metod "power-of-play" yang inovatif, Sampoerna Academy membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Program kami dirancang untuk mengembangkan keterampilan akademis, sosial, dan emosional anak secara holistik. Kunjungi situs resmi Sampoerna Academy dan langsung hubungi kami untuk daftarkan anak Anda menjadi bagian dari Sampoerna Academy.

Apply Now

Our team will reach you out after submitting the form

*
Note Wa