Senam merupakan salah satu olahraga yang bisa dilakukan oleh masyarakat berbagai usia. Senam ini pada dasarnya merupakan olahraga yang dilakukan dengan suatu koreografi atau gerakan badan. Mayoritas olahraga senam ini dilakukan iringan musik yang biasa kita kenal dengan sebutan senam ritmik.
Senam ritmik adalah yang biasa juga disebut dengan senam irama dan termasuk ke dalam cabang olahraga senam artistik.
Salah satu ciri utama dari senam adalah gerakan yang dilakukan secara sistematis. Gerakan-gerakan itu dilakukan supaya bisa meningkatkan kualitas dari kondisi fisik.
Meskipun secara umum semua senam berbentuk koreografi, tetapi sebenarnya senam ini terdiri dari berbagai jenis. Salah satu senam yang paling populer di kalangan masyarakat adalah senam ritmik.
lalu, seperti apa sih senam ritmik itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Pengertian Senam Ritmik
Senam ritmik juga disebut dengan senam irama dan termasuk ke dalam cabang olahraga senam artistik. Senam ini juga disebut senam irama karena gerakan dari senam ini dilakukan dengan iringan musik atau nyanyian. Senam ini bersifat sederhana, karena hanya dilakukan dengan gerakan-gerakan dasar. Selain itu senam ritmik ini bersifat lambat meskipun diiringi musik.
Tak hanya digunakan untuk menjaga kesehatan, senam ritmik juga dipertandingkan di level internasional, termasuk menjadi salah satu cabang olahraga di olimpiade.
Senam ritmik ini juga bisa dikombinasikan dengan menggunakan alat-alat, seperti bola, tongkat, tali, sampai gada.
Di Indonesia, senam ritmik dilakukan dengan lagu yang memiliki birama 4 sampai 6/8. Contoh lagu-lagu itu antara lain Desaku dan Kelinciku.
Unsur Senam Ritmik
Senam ritmik ini memerlukan beberapa unsur untuk dilakukan, yaitu:
1. Keindahan
Keindahan merupakan unsur estetika gerakan yang ditampilkan di dalam senam ritmik. Dalam kompetisi senam ritmik, keindahan menjadi salah satu penilaian penting.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seorang pesenam untuk mengendalikan tubuh ketika bergerak melakukan senam irama.
3. Keluwesan
Keluwesan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan senam.
4. Kelenturan
Kelenturan berarti kemampuan seorang pesenam untuk menggerakan tubuh secara fleksibel tanpa merasakan kesakitan. Kelenturan ini bisa dilakukan ketika sendi dan otot bisa bergerak bebas untuk menunduk, meliuk, membungkuk, sampai merentangkan badan.
5. Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara gerakan tubuh dengan irama lagu.
6. Kontinuitas
Kontinuitas adalah rangkaian gerakan yang dilakukan tanpa terputus-putus, sehingga setiap satu gerakan selesai dilanjutkan dengan gerakan lainnya.
Baca juga: Cabang Olahraga Atletik: Pengertian, Sejarah, dan Jenis
Sejarah Senam Ritmik
Senam ritmik modern pertama kali berkembang di Benua Eropa. Awalnya senam ini hanya populer di kalangan klub senam pribadi. Namun, dalam waktu yang cenderung singkat, senam ritmik mulai populer di wilayah lain seperti Amerika, Jepang, sampai Indonesia.
Ada beberapa tokoh atau pelopor yang berpengaruh terhadap perkembangan senam irama. Tokoh-tokoh itu antara lain Jean George Noverre, Rudolf Bode, dan Francois Delsarte. Tokoh-tokoh itu meyakini bahwa suatu ekspresi gerak yang dilakukan dengan tubuh penting bagi kesehatan.
Hal itulah yang mendasari munculnya senam irama. Kemudian gagasan itu kemudian dikembangkan oleh Peter Hendrik Ling yang mencetuskan gerakan gimnastik estetis yang disebut dengan Swedish System. Gimnastik jenis ini menuntut para atlet untuk melakukan gerakan tubuh dengan menggunakan emosi dan perasaannya.
Setelah itu, gagasan tersebut kembali dikembangkan oleh seorang wanita asal Amerika Serikat bernama Catharine Beecher pada tahun 1837 di Ohio.
Catharine membuat suatu program dengan nama grace without dancing atau melakukan gerakan senam sederhana dengan iringan musik. Sejak saat itu mulai muncul perkembangan mengenai gerakan ekspresi tubuh yang dilakukan dengan iringan musik.
Pada 1900, gerakan senam tersebut kembali dikembangkan oleh sekolah-sekolah gimnastic dengan berbagai kombinasi. Setelah itu muncullah gagasan mengenai gymnastic yang lebih modern yang dicetuskan oleh Hinrich Medau pada tahun 1929 di Berlin Jerman.
Gymnastic modern dilakukan dengan gerakan yang cenderung berbeda dari sebelumnya. Tetapi, gerakan dasarnya tetap dipertahankan. Hinrich Medau ini kemudian menjadi pelopor gerakan senam ritmik dengan mengkombinasikan dengan alat-alat seperti tali, bola, dan pita.
Akhirnya, senam yang dicetuskan oleh Medau ini dijadikan pertunjukan senam yang berbeda, Contoh pertunjukannya adalah akrobat, balet, dan tari.
Pada tahun 1940, gerakan senam ritmik atau irama ini mulai diperlombakan di Rusia. Federasi senam dunia (FIG) kemudian mulai memasukkan senam irama pada salah satu cabang dari senam. Awalnya, senam jenis ini dinamai dengan gymnastic rhythmic. yang kemudian berganti menjadi senam irama.
Sejak saat itu, senam irama mulai diperlombakan dengan dua nomor. Awalnya, senam ritmik yang dipertandingkan di Budapest pada tahun 1963 adalah nomor individu. Kemudian pada tahun 1967, senam ritmik mulai dipertandingkan secara grup.
Kemudian pada tahun 1984, senam ritmik kategori individu masuk ke dalam Olimpiade di Los Angeles. Sedangkan pada kategori grup dilombakan di Olimpiade pada tahun 1996 di Atlanta.
Senam Ritmik Memakai Alat
Pada perkembangannya, senam ritmik dilakukan dengan alat-alat tertentu. Alat-alat tersebut akan mendukung keindahan gerakan dari senam ritmik.
1. Senam Ritmik dengan Bola
Senam ritmik jenis ini dilakukan dengan menggunakan bola sebagai penunjang. Syarat dari senam ritmik jenis ini adalah bola diletakan di telapak tangan, tetapi tidak dicengkeram dengan jari.
Ukuran bola yang digunakan adalah seukuran bola voli atau bola tangan yang bisa dipantulkan.
Setidaknya ada empat gerakan dasar dari senam ritmik dengan menggunakan bola, yakni:
-
Dilambungkan
Dilambungkan ini berarti bola lempar ke udara dan berbagai arah dan harus ditangkap pada waktu yang tepat.
-
Dipantulkan
Dipantulkan berarti bola dipantulkan ke permukaan lantai dan kemudian ditangkap pada waktu yang tepat.
-
Digelindingkan
Digelindingkan ini berarti bola digelindingkan di lantai maupun di badan sendiri.
-
Diayunkan
Diayunkan dilakukan dengan bola yang selalu diletakan di telapak tangan ketika sedang melakukan gerakan. Bola tersebut tidak boleh jatuh dan tidak boleh dicengkeram.
2. Senam Ritmik Dengan Tali
Senam ritmik tali ini menggunakan alat berupa tali yang berbentuk pita. Senam ritmik dengan tali ini dilakukan untuk melatih peregangan, pelenturan bagian tubuh, serta penguatan kaki.
Tali pita yang digunakan berbahan nylon, serat manila, atau sutra. Panjang dari tali pita ini sekitar 10-12 kaki. Panjang dari tali itu akan membutuhkan teknik yang benar supaya menghasilkan gerakan yang indah dan benar.
3. Senam Ritmik dengan Hulahoop atau Simpai
Simpai ini diketahui juga sebagai hulahoop, yaitu suatu alat yang berbentuk cincin tetapi besar sehingga bisa dilewati oleh tubuh. Simpai dalam senam ritmik ini terbuat dari fiberglass atau rotan yang nantinya akan didesain supaya terlihat lebih indah.
Ukuran dari simpai untuk senam ritmik umumnya berdiameter 27 inci. Dasar dari gerakan senam ritmik dengan simpai adalah melompat, melingkar, dan melambung.
Kelebihan Senam Ritmik
Senam ritmik ini tentunya memiliki kelebihan-kelebihan, seperti misalnya:
- Waktu yang dibutuhkan tidak lama, yaitu sekitar 10-15 menit.
- Gerakan sederhana.
- Alat pendukung cenderung mudah ditemui.
- Menggerakkan seluruh tubuh.
- Bisa diajarkan oleh siapapun, jika tidak digunakan untuk perlombaan.
- Cenderung menyenangkan dilakukan untuk anak-anak
Manfaat Senam Ritmik
Senam ritmik tentunya bermanfaat bagi kesehatan. Tak hanya bagi fisik tetapi bagi mental pun juga berpengaruh. Yakni:
-
Melenturkan dan Menguatkan Otot Tubuh
Ketika senam ritmik dilakukan secara rutin, makin lama tubuh akan terbiasa dengan melakukan gerakan. Hasilnya adalah membuat otot tubuh lebih kuat dan lebih lentur.
Ketika otot tubuh lebih kuat, maka akan meminimalisir risiko cedera otot dan kekakuan tubuh.
-
Menyehatkan Tulang
Senam ritmik juga terbukti dapat menyehatkan tulang. Hal itu bisa terjadi karena ketika senam ritmik dilakukan tubuh dituntut untuk menahan tubuh sendiri.
Dengan latihan yang konsisten, kekuatan tulang akan terbentuk, dan risiko kerusakan tulang akan menurun. Selain itu, senam ritmik juga dapat menghindarkan dari penyakit tulang seperti osteoporosis.
-
Meningkatkan Fungsi Kognitif
Selain untuk fisik, fungsi kognitif juga akan merasakan manfaat dari senam ritmik, Misalnya otak akan terasah berkat olahraga senam ritmik. Dengan senam ritmik, konsentrasi, fokus, dan daya ingat akan lebih tajam lagi.
Selain itu, gerakan senam ritmik juga memicu turunnya hormon kortisol yang kerap memicu pikiran menjadi stres. Senam ritmik ini justru bisa meningkatkan hormon norepinefrin yang bermanfaat sebagai antidepresan.
-
Menurunkan Risiko Terserang Penyakit Kronis
Senam ritmik yang dilakukan secara rutin akan melatih jantung dan paru-paru kita. Dengan demikian kesehatan jantung akan selalu terjaga.
Selain bermanfaat bagi kesehatan jantung dan paru-paru, senam ritmik juga menghindarkan dari penyakit lain seperti asma, kanker, diabetes, dan obesitas.
Namun tentunya harus diimbangi dengan gaya hidup dan asupan nutrisi yang sehat.
-
Meningkatkan Konsentrasi pada Anak-anak
Seperti diketahui, senam ritmik ini bisa dilakukan oleh anak-anak. Senam ritmik yang dilakukan secara rutin akan membantu anak untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
Selain itu, senam ritmik akan menyehatkan pencernaan dan juga membuat tidur lebih berkualitas.
Demikianlah pembahasan mengenai olahraga senam ritmik.
Di Sampoerna Academy, mata pelajaran olahraga akan dilakukan dengan metode yang lebih menarik karena menerapkan filosofi ruang belajar sambil praktek. Ditambah lagi, Sampoerna Academy, menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap.
Salah satunya ialah adanya area bermain dan ruang olahraga. Bahkan, ada beberapa yang memiliki akses ke lapangan bermain yang lebih besar dan kolam renang melalui perjanjian sewa. Tertarik lebih jauh mengenai fasilitas dan apa metode pengajaran yang diterapkan di Sampoerna Academy? Klik link ini.