Sifat Cahaya: Penjelasan dan Contohnya

Dalam ilmu fisika, cahaya memiliki banyak sifat. Sifat cahaya ini yang kemudian menentukan bagaimana cahaya tersebut bereaksi dengan lingkungan sekitarnya. Cahaya adalah hal penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam kebutuhan aktivitas sehari- hari. Seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi pasti membutuhkan sumber cahaya. Dalam materi kali ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat cahaya dan contohnya. Di Sampoerna Academy, beberapa siswa mempraktekan dalam STEAM Project tentang sifat cahaya yang diaplikasikan langsung dalam penelitian hingga membuahkan hasil. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Amadis dan Keenan dari Sampoerna Academy Sentul Grade 6, melakukan penelitian tentang jenis cahaya yang manakah yang paling bagus untuk tanaman. Simak penelitiannya disini.

Pengertian Cahaya

sifat cahaya Ada banyak pengertian cahaya, bahkan di KBBI setidaknya ada empat pengertian cahaya. Pertama adalah sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya. Lalu, cahaya juga bisa diartikan kilau gemerlap (dari emas, berlian), dan juga berarti kejernihan yang terpancar dari air muka. Untuk arti dalam dunia fisika, cahaya berarti bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar tertentu yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Artinya, sifat cahaya adalah sebuah karakteristik gelombang energi yang dihasilkan oleh sumber cahaya seperti matahari, lampu, api, dan lain sebagainya. Cahaya memang sangat penting artinya bagi kehidupan sehari-hari, tak hanya manusia, tetapi juga tumbuhan dan hewan di bumi. Bagi manusia, cahaya digunakan untuk berbagai macam hal, mulai dari untuk melihat, hingga untuk penerangan di malam hari saat sudah tak ada matahari menggunakan sumber cahaya buatan. Lalu, bagaimana dan apa saja sifat-sifat cahaya? Baca juga: Pengertian Galaksi, Ciri, Jenis dan Teori Terbentuknya

Sifat-Sifat Cahaya

sifat cahaya Ada banyak sifat-sifat cahaya yang ada di dunia ini, berikut ini adalah contohnya.
  1. Merambat Lurus

Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki partikel yang sama dan perantara itu memiliki kerapatan optic yang sama. Contoh dari sifat ini adalah gerhana matahari dan bulan, cahaya matahari merambat lurus di luar angkasa dan beberapa bagian bumi akan mengalami gerhana saat bumi, bulan, dan matahari dalam keadaan sejajar. Sinar senter juga bisa jadi bukti bahwa cahaya merambat lurus di udara.
  1. Bisa Dipantulkan atau Refleksi

Cahaya akan dipantulkan ketika bertemu dengan permukaan benda, dengan pantulan dibagi menjadi pantulan teratur dan pantulan baur atau tak teratur. Pantulan teratur terjadi saat bertemu benda yang punya permukaan rata seperti cermin, sedangkan pantulan baur saat bertemu permukaan yang tak rata seperti air, batu, pohon, dan lain sebagainya. Contoh dari sifat ini adalah cermin, termasuk cermin datar, cembung, dan cekung yang bisa memantulkan cahaya dan refleksi.
  1. Bisa Menembus Benda Bening

Benda transparan akan bisa ditembus oleh cahaya, karena benda bening akan mampu meneruskan cahaya. Contoh dari sifat ini adalah jendela bening, dengan kita masih bisa melihat keluar, karena cahaya merambat melalui jendela ke mata kita. Jam matahari juga merupakan contoh sifat ini, dengan jarum jam menggunakan benda yang tak bisa ditembus cahaya, ditambah dengan sifat merambat lurus, jadilah jam matahari. Jadi, jika ada pertanyaan sifat cahaya apa yang diterapkan pada jam matahari, maka jawabannya adalah sifat bisa menembus benda bening.
  1. Bisa Mengalami Interferensi

Cahaya bisa digabungkan dari dua gelombang atau lebih dan bisa merambat lebih dari satu gelombang, karena merupakan energi yang kuat. Contohnya adalah cahaya bisa merambat melalui udara, air dan benda padat sekaligus dengan gelombang berbeda-beda.
  1. Bisa Dibiaskan atau Dibelokkan (Refraksi)

Jika cahaya bergerak miring dan melalui medium berbeda, cahaya bisa dibelokkan, contohnya ketika cahaya miring masuk dari udara ke air. Peristiwa alam yang menunjukkan bahwa sifat cahaya dapat dibiaskan adalah kolam yang tampak lebih dangkal daripada aslinya, karena sifat cahaya tersebut. Selain itu, misal ada tiang atau tongkat lurus dimasukkan ke kolam tersebut, akan terlihat bengkok atau lebih besar/kecil daripada aslinya.
  1. Bisa Diuraikan atau Dispersi

Pelangi adalah contoh sifat ini. Aslinya cahaya matahari cuma putih, kemudian diuraikan karena terkena titik air hujan menjadi berbagai warna dalam pelangi. Cahaya yang melewati prisma juga akan terurai dan membentuk banyak warna.
  1. Bisa Mengalami Difraksi atau Pelenturan

Pelenturan terjadi pada bidang sempit, mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya yang melewati celah sempit. Contohnya adalah saat dalam ruangan tertutup, cahaya masih bisa masuk melalui lobang sekecil apapun pada ruangan tersebut.
  1. Bisa Mengalami Polarisasi

Cahaya bisa menyerap sebagian arah getar mereka, membuatnya jadi kehilangan sebagian arah getarnya. Contohnya adalah saat cahaya merambat ke satu arah bidang saja, artinya cahaya tersebut mengalami polarisasi.
  1. Punya Energi
Sinar matahari memiliki panas dan suhu tertentu, menjadi bukti paling besar bahwa cahaya memiliki energi. Menjemur pakaian basah yang kemudian lama kelamaan jadi kering karena penguapan air akibat panas matahari adalah contoh sifat cahaya ini.
  1. Bisa Merambat Tanpa Medium

Cahaya termasuk gelombang energi yang bisa merambat tanpa medium. Contohnya adalah cahaya matahari yang bisa sampai ke bumi melalui ruang hampa di luar angkasa.  

Sampoerna Academy

Di Sampoerna Academy, siswa diajarkan tentang sifat-sifat cahaya melalui STEAM program. Program ini menggabungkan pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, seni, dan matematika. Melalui STEAM program, siswa dapat memahami konsep-konsep sains secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Salah satu contoh penerapan STEAM program dalam pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya adalah proyek pembuatan periskop. Periskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek yang berada di balik rintangan. Prinsip kerja periskop adalah menggunakan sifat cahaya yang dapat dipantulkan. Pada proyek ini, siswa diajak untuk mempelajari prinsip kerja periskop dan menerapkannya dalam pembuatan periskop sederhana. Siswa menggunakan berbagai bahan dan alat, seperti kardus, cermin, dan selotip. Setelah selesai, siswa dapat menggunakan periskop buatan mereka untuk melihat objek di balik rintangan. Proyek pembuatan periskop ini merupakan salah satu contoh bagaimana STEAM program dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep sains secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Daftar Sekarang

Tim kami akan menghubungi Anda setelah Anda mengirimkan formulir.

*
Note Wa