Menjadi hukum dasar yang harus dipahami ketika mempelajari zat, hukum avogadro berkaitan dengan teori kinetik gas. Termasuk dalam hukum kimia dasar dengan teori yang dijadikan sebagai perhitungan kimia, serta adanya hubungan kuantitatif dari reaksi dan produk yang terdapat di dalam persamaan kimia.
Hukum ini seringkali disebut dengan hipotesis avogadro atau juga prinsip avogadro, yang merupakan suatu hukum yang terkait dengan volume gas terhadap jumlah gas yang sama. Banyak yang menyebut jika hukum ini merupakan kasus hukum gas ideal secara spesifik, menyatakan hipotesis sebagai dua sampel gas ideal dengan volume yang sama serta suhu dan tekanan yang sama.
Penemu Hukum Avogadro
Memiliki nama panjang Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro, merupakan sosok jenius dari ditemukannya hukum avogadro. Lebih dikenal dengan nama Amedeo Avogadro, adalah seorang ilmuwan yang fokus di bidang fisika dan kimia kelahiran Turin. Tepatnya di Kerajaan Sardinia dan Piedmont yang saat ini dikenal dengan nama Italia.
Amedeo Avogadro meninggal pada 9 Agustus 1776 di kota kelahirannya, Turin namun sebelum itu sosoknya sudah memberi peninggalan yang sangat bersejarah bagi dunia pendidikan. Avogadro memiliki seorang istri yang bernama Felicia Maze, keduanya menikah di tahun 1815 dan dari pernikahannya itu mereka dikaruniai enam orang anak.
Mengawali kariernya sebagai seorang guru, Avogadro lebih dulu masuk ke sekolah menengah atas yang terdapat di daerah Vermicelli dan mengajar ilmu pengetahuan mengenai alam. Barulah di tahun 1820, ia berstatus sebagai pimpinan fisika matematis di Universitas Turin. Namun, tak hanya jabatan itu yang diemban Avogadro di sela menjadi guru.
Avogadro juga disebut pernah menjabat anggota komisi berat dan pengukuran yang masuk pemerintahan Italia. Bahkan ia juga merupakan anggota dari Royal Superior Council on Public Instruction. Saat masih muda, Avogadro mempelajari hukum gerejawi seperti anggota keluarga lainnya.
Namun ketertarikannya justru mengarah ke Fisika dan Matematika, sejak tahun 1800 Avogadro mulai mendalami keduanya. Karena kontribusi yang diberikan dalam dunia pengetahuan hingga munculnya hukum Avogadro, yang menyebut hubungan hukum menyatakan terkait hubungan volum satu suatu gas dengan jumlah molekul yang sama.
Di tahun 1811, Avogadro mempublikasikan hasil penelitiannya lewat sebuah buku yang berjudul De Lametherie’s Journal de Physique, de Chimie et d’Histoire Naturelle. Avogadro juga sukses merumuskan teori Molekul, yang menyatakan bahwa partikel-partikel dapat tersusun atas molekul yang dapat tersusun atas unit-unit atau atom yang lebih sederhana.
Pengertian Hukum Avogadro
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hukum avogadro ditemukan oleh seorang ilmuwan fisika atau fisikawan yang asalnya dari Italia, Amedeo Avogadro. Pertama kali dikemukakan pada 1811, menyatakan bahwa munculnya hubungan empiris dalam teori gas yang berlaku untuk seluruh gas nyata terhadap tekanan dan suhu tertentu.
Hukum avogadro adalah hukum yang menekankan bahwa semua gas memiliki jumlah volume yang sama, dengan tekanan dan suhu yang sama pula. Memiliki jumlah partikel hingga jumlah molekul yang sama juga. Seperti misalnya, gas klorin dan nitrogen dengan volume satu liter dan ditempatkan pada suhu dan tekanan dengan jumlah partikel serta molekul yang sama.
Bunyi hukum avogadro, semua gas yang memiliki jumlah volume sama di bawah tekanan dan suhu yang sama memiliki jumlah partikel atau dan molekul yang sama pula. Selain itu hukum ini juga menyebutkan bahwa jumlah volume gas berbanding lurus dengan jumlah partikel gas atau jumlah mol di saat suhu serta tekanan bertahan secara konstan.
Dalam sistem matematis, hukum avogadro dinyatakan menggunakan rumus, yakni V = k x n. Di mana V merupakan volume gas (meter kubik), kemudian n adalah jumlah mol gas (mol) dan terakhir k adalah konstanta proporsionalitas. Hubungan dua gas dalam satu suhu dan tekanan menurut hukum avogadro disebutkan dengan V1/n1 = V2/n2.
Jumlah gas tergantung pada penyesuaian jumlah mol dan bilangan avogadro, bilangan avogadro adalah jumlah partikel elementer berupa molekul, atom, senyawa per mol yang terdapat di dalam suatu zat. Bilangan avogadro juga merupakan konstanta dengan nilai, keseluruhan partikel gas hanya bisa dihitung berdasar jumlah mol dan bilangan avogadro yang ada.
Baca juga: Alkali Tanah: Unsur, Sifat, dan Contoh Soal
Persamaan Hukum Avogadro
Secara sistematis hukum avogadro dinyatakan dalam sebuah rumus yang telah disebutkan di atas, yakni V = k x n. Memiliki nilai yang sama di semua gas dan tak bergantung pada ukuran dan massa molekul gas. Munculnya hipotesis avogadro yang kemudian dibuktikan lewat teori dari kinetika gas, sehingga nantinya dapat diketahui.
Bahwa satu mol gas ideal mempunyai volume sebanyak 22,4 liter, dalam kondisi standar dan angka ini sering disebut sebagai volum molar gas ideal. Gas yang nyata memiliki nilai yang berbeda, L atau NA biasa dijadikan sebagai lambang dari penyebutan bilangan avogadro. Bahkan dinama ketetapan avogadro atau konstanta avogadro.
Bilangan Avogadro
Bilangan avogadro dilambangkan dengan L atau NA dan juga disebut sebagai ketetapan avogadro atau konstanta avogadro. Yang merupakan jumlah dari banyaknya atom dan molekul yang terdapat di dalam satu mol. Selain itu juga merupakan jumlah atom karbon-12 dalam 12 gram (0,012 kilogram) karbon -12 pada kondisi dasar.
Rumus jumlah partikel dalam suatu gas adalah X = n x l, di mana X merupakan jumlah dari partikel gas, lalu n merupakan jumlah mol gas dan L merupakan bilangan avogadro. Nilai bilangan avogadro untuk pertama kalinya diperkirakan oleh Johann Josef Loschmidt di tahun 1865 dengan menghitung diameter rata-rata dari molekul di udara yang sama dengan jumlah partikel volume gas standar.
Contoh Soal Hukum Avogadro
-
Contoh Soal 1
Berikut ini pernyataan yang sesuai dengan bunyi hukum avogadro adalah?
Jawaban No. 4
-
Contoh Soal 2
Tuliskan bunyi hukum avogadro dan hukum kekekalan massa!
Jawaban
Bunyi hukum avogadro, gas-gas dengan volume yang sama serta berada dalam suhu dan tekanan yang sama juga memiliki jumlah molekul yang sama pula. Hukum kekekalan massa juga disebut dengan hukum lavoisier, menyatakan bahwa massa dari zat sebelum dan sesudah terjadi reaksi adalah tetap.
Contoh Penerapan Hukum Avogadro
-
Memompa Ban Sepeda
Khususnya ketika memompa ban sepeda yang bocor, nantinya bentuk ban akan mengembang dan kembali seperti semula. Bukan tanpa alasan, karena kejadian ini dipengaruhi dengan adanya peningkatan jumlah molekul di udara yang terdapat di dalam ban sepeda. Jumlahnya diketahui setara dengan volume yang juga mengalami peningkatan.
Saat memompa ban bocor, bentuk ban akan mengembang dan kembali seperti yang seharusnya karena dipengaruhi peningkatan dalam jumlah molekul udara. Molekul udara yang terdapat di dalam ban sepeda, tentunya yang setara dengan volume yang terus meningkat.
-
Berpanas
Saat menarik napas tentu hal ini bertujuan untuk mengisi paru-paru dengan udara, jika proses penarikan napas dilakukan, maka paru-paru akan mengembang dan dada akan terangkat naik. Namun ketika menghembuskan napas, paru-paru akan menyusut dan dada kembali turun. Kondisi yang terjadi perubahan volume dalam paru-paru setara dengan jumlah molekul udara.
Demikian penjelasan mengenai hukum avogadro, mulai dari sejarah sang penemu, pengertian hingga contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Sampoerna Academy menerapkan proses belajar sambil praktek di dalam kelas, tentunya akan lebih memudahkan para peserta didik dalam memahami materi pelajaran, termasuk fenomena hukum avogadro.
Dari tingkat dasar dan seterusnya, peserta didik akan belajar sekaligus melakukan analisis masalah dengan memakai perangkat teknologi dan strategi pembelajaran kolaboratif di semua kurikulum yang diterapkan di Sampoerna Academy. Mahasiswa dan mahasiswi akan belajar mengenai tanggung jawab pribadi dan pengembangan keterampilan interpersonal.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.
[formidable id=7]
Referensi
Wikipedia