7 Perbedaan Pendidikan di Indonesia dan Luar Negeri

Terdapat sejumlah perbedaan pendidikan di Indonesia dan luar negeri, yang bisa menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam memilih sekolah terbaik untuk anak.

Umumnya, perbedaan-perbedaan ini tidak hanya terlihat dari kurikulum saja, tetapi juga dari sistem pengajaran, tugas dan ujian sekolah, hingga biayanya.

Melalui bahasan berikut ini, mari ketahui apa saja yang membedakan sistem pendidikan di Indonesia dan luar negeri, serta rekomendasi sekolah internasional terbaik untuk anak Anda!

Ada tujuh aspek yang membedakan pendidikan di Indonesia dan luar negeri, yang layak Anda pertimbangkan sebelum memilih sekolah untuk anak. Berikut adalah perbedaan-perbedaan tersebut.

Pendidikan usia dini

Sistem pendidikan di Indonesia mewajibkan jenjang sekolah mulai tingkat dasar (SD), menengah (SMP), dan tinggi (SMA). Oleh sebab itu, pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak wajib secara formal.

Sebaliknya, sistem pendidikan di luar negeri mewajibkan pendidikan anak usia dini atau pra sekolah. Tujuannya adalah mengasah kemampuan kognitif, emosional, dan sosial, sebelum masuk sekolah dasar.

Waktu belajar di kelas

Perbedaan pendidikan di Indonesia dan luar negeri yang tak kalah mencolok adalah durasi waktu belajar di sekolah. Di Indonesia, biasanya siswa akan belajar sekitar 6 sampai 9 jam per hari.

Sementara itu, pendidikan di luar negeri memiliki waktu belajar di kelas yang lebih singkat, tetapi lebih efektif dan variatif dalam aktivitas belajarnya. Artinya, siswa akan mendapatkan lebih banyak waktu untuk belajar mandiri, dengan kegiatan di luar kelas yang mendukung pembelajaran.

Tak jarang, beberapa negara seperti Korea Selatan, mengharuskan siswa untuk belajar mandiri hingga larut malam.

Tugas dan pekerjaan rumah

Di Indonesia, biasanya siswa akan mendapatkan tugas dan pekerjaan rumah (PR) setiap harinya. Sementara itu, pendidikan di luar negeri cenderung memberikan tugas yang lebih sedikit, tetapi fokus pada proyek kreatif. Proyek-proyek ini umumnya melibatkan penelitian dan pemikiran kritis.

Ujian akhir

Salah satu ciri khas sistem pendidikan di Indonesia adalah adanya ujian akhir atau asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Sementara di luar negeri, evaluasi siswa berdasarkan pada proyek, partisipasi kelas, dan penilaian yang berkelanjutan sepanjang tahun.

Sistem wajib belajar

Perbedaan pendidikan di Indonesia dan luar negeri selanjutnya adalah pada sistem wajib belajar. Indonesia menerapkan sistem wajib belajar 12 tahun, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Namun, wajib belajar di luar negeri bisa berlangsung lebih lama, sebab anak diwajibkan mengikuti pendidikan pra sekolah.

Biaya pendidikan

Salah satu kelebihan sistem pendidikan di Indonesia adalah biayanya yang terjangkau, terutama untuk sekolah negeri. Meski demikian, biasanya fasilitas sekolah juga bergantung dengan besarnya biaya pendidikan.

Sementara itu, beberapa negara seperti Finlandia, Swedia, hingga Jerman, memberikan akses pendidikan gratis bagi masyarakatnya. Pasalnya, negara-negara tersebut yakin bahwa pendidikan adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi yang lebih gemilang.

Masa orientasi siswa

Di Indonesia, Masa Orientasi Siswa (MOS) menjadi salah satu kegiatan pengenalan sekolah, yang biasanya akan melibatkan senior. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan tentang nilai-nilai sekolah dan peraturan di dalamnya.

Sebaliknya, masa orientasi di luar negeri lebih terfokus pada pengenalan akademik dan pemahaman lingkungan sekolah, tanpa aktivitas yang melibatkan senior.

Menurut penelitian, tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah, apabila dibandingkan dengan luar negeri. Dengan berbagai macam perbedaan yang ada, maka penting untuk terus berbenah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Bagi Anda yang sedang mencari sekolah terbaik di Indonesia, maka Sampoerna Academy hadir sebagai solusi terbaik, dari tingkat pra sekolah hingga SMA. 

Sampoerna Academy menerapkan pendekatan pendidikan internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge dan IB (International Baccalaureate). Kurikulum ini dirancang untuk mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosional siswa.

Nilai rata-rata kelulusan murid Sampoerna Academy L’Avenue dalam ujian Cambridge IGCSE, performa siswa cukup baik dengan mayoritas (71%) memperoleh nilai A* hingga C, yang artinya menunjukkan kesiapan akademik yang kuat.

Sedangkan pada A Level, meskipun persentase distinction sedikit lebih rendah (23%), tingkat kelulusan sempurna (100%) menunjukkan adanya dukungan pendidikan yang efektif di sekolah tersebut.

Sampoerna Academy menyediakan fasilitas pendidikan yang modern dan tenaga pengajar yang berkualifikasi internasional. Dengan demikian, siswa tidak hanya mencapai prestasi akademik, tetapi juga memiliki kreatifitas, inovatif, dan mampu berpikir kritis, yang menjadi bekal penting untuk masa depannya.

Daftar Sekarang

Tim kami akan menghubungi Anda setelah Anda mengirimkan formulir.

*
Note Wa