Student-Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi, karena berfokus kepada siswa. Metode SCL menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran, sehingga membimbing siswa menjadi lebih aktif dan terlibat sepenuhnya dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai orang tua yang ingin mengantarkan putra-putri Anda untuk meraih masa depan impian, pastikan Anda memberikan bekal pendidikan terbaik sejak dini. Sampoerna Academy sudah menarapkan metode pembelajaran SCL. Ikuti pembahasan berikut untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang SCL!
Apa Itu Model Pembelajaran Student-Centred Learning?
SCL merupakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan terlibat dengan baik selama kegiatan pembelajaran, karena menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran. Jadi, metode pembelajaran ini memberikan perubahan signifikan terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Adapun karakteristik metode pembelajaran SCL yang perlu Anda ketahui, yakni sebagai berikut.
- Peran guru merupakan penunjang dan fasilitator, sehingga tugasnya membantu peserta didik agar lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan materi yang dipelajari.
- Pengajar sangat terbuka dengan kritik dan masukan untuk membangun peserta didik, serta berwawasan luas.
- Metode SCL memungkinkan guru untuk menggunakan strategi penyampaian materi yang bisa di personalisasikan berdasarkan kebutuhan kelas.
- Peserta didik dapat mengukur kinerja mereka sendiri serta merumuskan harapan mengenai proses pembelajaran.
- Metode SLC juga mendorong peserta didik lebih aktif, karena mereka merupakan subjek pembelajaran.
- Peserta didik mempunyai kebebasan untuk menentukan tema atau materi belajar. Selain itu, mereka juga bisa memilih cara penyampaiannya.
- Keberadaan materi pembelajaran bukanlan patokan, melainkan arahan di mana siswa dapat mengeksplor kreatifitas mereka untuk mengembangkan materi tersebut.
- Peserta didik saling berkolaborasi dalam mengembangkan materi.
- Metode SCL mempunyai karakteristik yang memungkinkan peserta didik untuk memantau pembelajaran mereka sendiri.
4 Pilar Student-Centered Learning
Metode SLC mempunyai empat pilar utama untuk mendorong imajinasi, kreativitas, serta kemandirian peserta didik. Silakan simak penjelasan ringkasanya berikut ini!
1. Voice
Pilar pertama dalam penerapan metode SLC yaitu voice, yang mana guru harus mendorong siswa supaya lebih aktif selama kegiatan pembelajaran. Keberanian siswa dalam menyuarakan opini dan ide-ide kreatif selama pembelajaran, akan menjadikan mereka sebagai subjek utama di kelas.
Kondisi ini juga akan membuat peserta didik lainnya termotivasi dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Alhasil, peserta didik akan lebih dominan selama proses belajar.
2. Choice
Mengingat peserta didik merupakan subjek pembelajaran, maka pilar choice pada metode SCL memungkinkan mereka untuk memilih atau menentukan sendiri materi yang ingin mereka pelajari. Oleh sebab itu, guru perlu memfasilitasi pilihan materi belajar, supaya peserta didik mendapat pengalaman belajar yang lebih seru.
Kebebasan dalam memilih materi belajar yang personal ini tentu efektif untuk mengatasi kebosanan dan aktivitas belajar yang monoton. Selain itu, peserta didik juga bisa bertanggung jawab dengan pilihan mereka.
3. Competency-Based Progression
Pilar Student-Centered Learning berikutnya yaitu competency-based progression atau perkembangan berdasarkan kompetensi. Dengan adanya pilar ini, guru dapat memastikan siswa benar-benar memahami dan menguasai materi yang dipelajari, sebelum melanjutkan ke materi yang lain.
Pilar ini juga efektif untuk mendorong peserta didik maju sesuai dengan kompetensi masing-masing. Alhasil, setiap peserta didik akan mendapatkan hasil pembelajaran yang memuaskan.
4. Continuous Monitoring of Students Needs
SCL juga mengusung pilar pemantauan kebutuhan siswa yang berkelanjutan. Tujuannya adalah tenaga pengajar dapat memodifikasi atau mengadaptasi strategi pengajaran, sehingga mampu memenuhi kebutuhan setiap siswa, agar terus berkembang.
Selain itu, pilar ini juga bertujuan supaya peserta didik responsif dan mencapai kemajuan individu yang baik.
Tujuan Student-Centered Learning
Penerapan metode SCL menyediakan fasilitas dan kebebasan bagi semua peserta didik untuk beberapa tujuan berikut:
- Melakukan eksplorasi pengetahuan mereka secara mandiri;
- Mengarahkan peserta didik untuk terus memperdalam pengetahuan mereka, sehingga kualitas mereka juga akan meningkat;
- Meningkatkan kreativitas peserta didik;
- Mendorong mereka untuk berpikir kritis;
- Melakukan analisis; serta
- Menyelesaikan masalah secara mandiri.
Manfaat Student-Centered Learning
Anda bisa mengenali empat manfaat utama dari penerapan metode pembelajaran SCL untuk siswa melalui poin-poin di bawah ini.
1. Menjadikan Siswa Lebih Aktif
Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat dalam diskusi, proyek, dan kolaborasi, yang meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab terhadap hasil belajar mereka.
2. Kemampuan Berpikir Kritis & Problem Solving Siswa
Pendekatan ini mendorong siswa untuk menganalisis informasi, mengevaluasi pilihan, dan membuat keputusan, sehingga mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
3. Menjadikan Siswa Lebih Mandiri
Siswa belajar mengelola waktu, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah secara mandiri, yang meningkatkan kepercayaan diri dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan di masa depan.
4. Metode Pembelajaran Lebih Dipersonalisasi
Guru menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa, meningkatkan motivasi dan hasil belajar, serta memastikan setiap siswa mendapat dukungan yang diperlukan.
Contoh Penerapan Student-Centered Learning
Demi memberikan gambaran yang jelas mengenai metode pembelajaran SCL, Anda bisa melihat contoh penerapannya seperti di bawah ini.
- Small Group Discussion: Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil, berbagi ide dan memperdalam pemahaman melalui interaksi langsung.
- Simulation & Demonstration: Siswa belajar dengan simulasi atau demonstrasi, yang memberikan pengalaman praktis dan visual.
- Case Study: Siswa menganalisis studi kasus nyata untuk memahami konsep dan menerapkan pengetahuan dalam konteks dunia nyata.
- Discovery Learning: Siswa didorong untuk menemukan konsep dan solusi sendiri melalui eksplorasi dan investigasi.
- Collaborative Learning: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
- Cooperative Learning: Setiap anggota kelompok memiliki peran spesifik, saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.
- Contextual Instruction: Pembelajaran dikaitkan dengan situasi kehidupan nyata, membuat materi lebih relevan.
- Problem-Based Learning and Inquiry: Siswa memecahkan masalah kompleks sebagai bagian dari proses belajar dengan cara penyelidikan mendalam.
- Project-Based Learning: Siswa mengerjakan proyek yang memerlukan penelitian dan penerapan pengetahuan dalam jangka waktu tertentu.
Penerapan Student-Centered Learning di Sampoerna Academy
Sampoerna Academy merupakan lembaga pendidikan swasta yang sudah menerapkan metode SCL dan mengkolaborasikannya dengan STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika) dan project-based learning.
Bahkan, Sampoerna Academy merupakan pelopor lembaga pendidikan yang menerapkan STEAM di Indonesia. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik sepenuhnya dalam investigasi, kolaborasi, hingga presentasi ini akan membuat mereka merasa dihargai, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian.
Tujuan Sampoerna Academy menerapkan SCL dan STEAM adalah untuk mempersiapkan peserta didik supaya memiliki kualifikasi akademik yang berkualitas. Selain itu, STEAM merupakan kurikulum terbaik di dunia, yang berbasis di Amerika, sehingga juga akan mendorong lulusan Sampoerna Academy dapat bersaing secara global.
Student-Centered Learning, Model Pembelajaran Terbaik untuk Siswa!
Penerapan SCL sangat relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, karena dapat mengoptimalkan imajinasi, kreativitas, dan kemandirian peserta didik. Sebab, pembelajaran yang menggunakan SCL menitikberatkan peserta didik untuk terlibat dan lebih aktif selama di kelas.
Anda bisa memilih Sampoerna Academy untuk bekal pendidikan terbaik dan berkualitas bagi putra-putri Anda sejak dini. Pasalnya, Sampoerna Academy menyediakan jenjang pendidikan mulai dari prasekolah, TK, SD, SMP, hingga SMA.
Memberikan fondasi pendidikan terbaik dan berkualitas sejak usia dini merupakan strategi terbaik untuk bersaing secara global dan menaklukkan masa depan yang cerah.