Project Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang menekankan pada proses belajar melalui proyek nyata, di mana siswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dengan mengerjakan masalah atau tantangan dunia nyata. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, berpikir kritis, dan memecahkan masalah secara kreatif.
Sampoerna Academy telah menerapkan metode PBL ini dalam kurikulumnya lewat pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Salah satu contohnya adalah STEAM Expo 2024, di mana para siswa merancang, membuat, dan mempresentasikan karya mereka untuk meningkatkan kreativitas serta inovasi para murid.
Secara rutin, Sampoerna Academy juga mengadakan STEAM Expo, sebuah penyelenggaraan acara di mana para siswa akan menampilkan karya terbaiknya. Harapannya, dengan menampilkan karyanya, siswa akan makin peka dengan kebutuhan sesuai kondisi sekitar, seperti isu budaya dan arsitektural.
6 Langkah Pembelajaran Project Based Learning di Sampoerna Academy
PBL adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Pengajar harus melibatkan enam elemen penting dalam sistem pembelajaran ini. Enam langkah tersebut dapat Anda ketahui pada penjelasan berikut.
1. Menentukan Topik yang Relevan dan Menarik bagi Siswa
Masalah atau pertanyaan yang seringkali muncul dalam dunia nyata akan dapat menjadi topik atau rumusan masalah yang menarik untuk siswa pecahkan. Menjadikan pertanyaan tertentu sebagai topik untuk siswa kulik lebih dalam membuatnya mampu menghubungkan pengetahuan dengan manfaat di dunia nyata.
2. Membuat Perencanaan Proyek
Alur yang harus siswa jalankan ketika mengerjakan proyek akan pengajar jelaskan secara rinci, sehingga siswa tidak akan kebingungan nantinya. Contohnya, pengajar akan menjelaskan seputar topik yang peserta didik pilih, prosedur pengerjaan, serta membagi siswa ke dalam kelompok dan menentukan peran masing-masing siswa.
3. Menyusun Jadwal Pengerjaan Proyek
Apabila alur perencanaan proyek sudah diatur, pengajar akan menyusun jadwal pelaksanaan proyek. Umumnya, jadwal pelaksanaan proyek akan terbagi menjadi sejumlah tahapan, sehingga peserta didik bisa mengerjakan proyek secara sistematis dan terarah.
4. Monitoring Perkembangan Proyek
Saat peserta didik mulai mengerjakan proyek, pendidik wajib memonitor pelaksanaannya untuk memastikan setiap peserta terlibat dalam pembuatannya. Siswa juga wajib mencatat tahapan serta perkembangan proyek yang mereka kerjakan untuk memudahkan pembuatan laporan.
5. Presentasi dan Pengujian Hasil
Ketika proses pengerjaan proyek telah selesai, siswa wajib mempresentasikan hasil penemuan atau produknya di depan teman-teman sekelasnya. Tidak lupa, pengajar akan mengajak semua siswa (tidak hanya siswa yang sedang presentasi) untuk menarik kesimpulan atas proyek yang telah dipresentasikan.
6. Evaluasi Hasil Proyek
Langkah terakhir dari pengerjaan proyek oleh siswa adalah pemberian evaluasi atau masukan yang membangun bagi siswa. Dengan adanya evaluasi yang membangun, harapannya siswa bisa memperbaiki pengerjaan proyeknya di masa mendatang.
Manfaat Project Based Learning bagi Siswa
Terdapat lima manfaat yang bisa siswa raih melalui pembelajaran project based learning, mulai dari peningkatan kreativitas hingga kesiapan siswa dalam dunia kerja. Berikut penjelasan rincinya.
1. Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis
Cara siswa menganalisis suatu keadaan dapat menjadi lebih efektif dengan metode project based learning. Misalnya, apabila pengajar memberikan proyek yang berkenaan dengan pembuatan film, maka siswa akan belajar secara natural dan kreatif untuk menentukan topik, alur cerita, naskah, tokoh, hingga pengeditan video.
2. Mengembangkan Keterampilan Kolaborasi
Program pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi. Siswa akan mencoba mengutarakan gagasannya, dan mencoba mempertimbangkan perspektif dari teman-temannya untuk menghasilkan proyek terbaik.
3. Meningkatkan Motivasi Belajar
Pendidik akan selalu mengutarakan tujuan sebelum pembelajaran berbasis proyek mulai dikerjakan. Penjelasan mengenai tujuan proyek mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dalam diri siswa akan muncul rasa puas ketika rumusan masalah dapat terjawab seiring proyek berlangsung.
4. Memperdalam Pemahaman Siswa terhadap Materi Pelajaran
Tanpa Anda sadari, praktik pembelajaran project based learning mampu memperdalam pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sebab, belajar berdasarkan proyek membuat siswa merasakan langsung fenomena yang sedang mereka pelajari, sehingga memori tersebut akan selalu teringat ke depannya.
5. Mempersiapkan Siswa untuk Menghadapi Dunia Kerja
Jika siswa terus belajar menggunakan sistem berbasis proyek, nantinya mereka akan terbiasa untuk terus bekerja sama, kreatif, dan kompetitif, di mana tiga hal ini sangatlah penting dalam dunia kerja.
Terapkan Langkah Pembelajaran Project Based Learning pada Anak Anda!
Optimalkan kreativitas dan pengetahuan putra-putri Anda dengan pembelajaran berbasis proyek berkualitas di Sampoerna Academy. Ruang belajar yang membuat anak mampu bereksplorasi, mencari dan menemukan masalah, serta menyelesaikannya dengan cara kreatif, bisa Anda temukan di sini.
Langkah pembelajaran project based learning di Sampoerna Academy juga mendorong kompetensi 5Cs anak (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity and Character), sehingga anak dapat menjadi lulusan kompetitif di kemudian hari. Keunggulan tersebut akan menjadi bekal terbaik untuk anak Anda di masa mendatang.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan putra-putri Anda meraih masa depan gemilang dengan menyekolahkannya ke Sampoerna Academy!