Sebagai orang tua, cara mengatasi stres pada anak sekolah menjadi hal yang wajib Anda ketahui. Alasannya, stres bisa menjadi masalah yang berdampak serius terhadap perkembangan kognitif hingga aktivitasnya.
Dari tuntutan akademik hingga masalah dengan teman sebaya, ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak rentan mengalami stres. Melalui bahasan berikut ini, mari ketahui apa saja penyebab, ciri, hingga bagaimana cara-cara untuk mengatasi stres pada anak, sehingga Anda bisa memberikan dukungan terbaik!
Memahami Stres pada Anak
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi stres pada anak sekolah, Anda perlu memahami bahwa stres adalah kondisi yang bisa dialami oleh berbagai usia. Artinya, stres bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga bisa merasakannya.
Perasaan cemas, rendah diri, atau bahkan frustasi akibat berbagai tekanan, bisa membuat anak-anak usia sekolah mengalami stres. Sayangnya, sebagian besar anak tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan mereka, sehingga tanda-tanda stres sering kali tidak terdeteksi sejak awal.
Maka dari itu, penting untuk mengenali bahwa stres adalah bagian dari hidup yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Dengan demikian, Anda bisa memberikan solusi dan dukungan yang tepat untuk mereka.
Penyebab Anak Merasa Stres
Cara mengatasi stres pada anak sekolah bisa Anda lakukan dengan mendeteksi penyebabnya terlebih dahulu. Pasalnya, stres bisa terjadi akibat sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang bisa memicu stres pada anak-anak usia sekolah.
- Pikiran Negatif tentang Diri Sendiri: Umumnya, stres bisa terjadi saat anak-anak merasa tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua, baik di bidang akademik maupun pencapaian lainnya.
- Masalah dengan Teman Sebaya: Adanya masalah atau konflik dengan teman sebaya juga dapat membuat anak merasa terisolasi dan tertekan. Dalam kasus yang lebih parah, bisa saja anak mengalami bullying di sekolah, tanpa Anda sadari.
- Pubertas: Salah satu faktor internal yang menyebabkan stres adalah perubahan fisik dan emosional yang terjadi akibat pubertas.
- Beban Belajar Tinggi: Tugas sekolah yang menumpuk atau ujian yang sulit, dapat menimbulkan kecemasan bagi anak-anak.
- Tuntutan Orang Tua dan Lingkungan: Ekspektasi atau harapan yang tinggi dari orang tua dan lingkungan sekitar, juga menjadi salah satu pemicu utama stres pada anak
Ciri-Ciri Anak Mengalami Stres
Mengenali tanda-tanda stres pada anak sangat penting, agar Anda dapat menerapkan cara mengatasi stres pada anak sekolah dengan tepat. Beberapa ciri anak-anak yang mengalami stres, antara lain.
- Perubahan Perilaku: Ketika stres, anak menjadi lebih mudah marah, tersinggung, atau bahkan mulai berbohong.
- Menghindari Interaksi dengan Keluarga: Anak mulai menarik diri dari interaksi sosial, termasuk dengan keluarga.
- Mudah Sakit Tanpa Penyebab yang Jelas: Stres bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka lebih rentan sakit.
- Mengompol: Stres juga bisa menyebabkan kebiasan mengompol pada anak-anak usia TK hingga SD.
- Nafsu Makan Berubah: Ciri stres berikutnya adalah anak mengalami perubahan dalam pola makan, baik kehilangan nafsu makan atau malah berlebihan.
- Gangguan Tidur: Anak kesulitan tidur atau mengalami mimpi buruk.
- Prestasi Akademik Turun: Anak mengalami penurunan dalam kinerja akademis.
Bagaimana Orang Tua Membantu Anak Mengatasi Stres?
Setelah mengenali penyebab dan ciri-cirinya, ada beberapa cara mengatasi stres pada anak sekolah yang bisa Anda lakukan, yaitu.
1. Dengarkan Keluh Kesah Anak
Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang anak Anda rasakan, tanpa perlu menghakimi. Cara ini akan membantu anak merasa lebih didengar.
2. Bantu Anak Memahami Perasaannya
Ajarkan anak-anak untuk memahami perasaan mereka dan mengekspresikannya. Misalnya, saat anak-anak merasa sedih, maka wajar bagi mereka untuk menangis.
3. Ajak Anak Melakukan Hal-Hal Baru
Mengajak anak mencoba aktivitas baru, juga bisa menjadi cara mengatasi stres pada anak sekolah. Misalnya, mengajak mereka untuk berkebun, melukis, dan berbagai kegiatan lainnya.
4. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak
Nutrisi yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik anak. Salah satunya adalah vitamin B12, yang dapat mengendalikan hormon stres, Anda dapat memperolehnya dari daging ayam, telur, dan daging sapi.
5. Cukupi Waktu Tidur Anak
Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup, agar tubuh dan pikirannya pulih dari aktivitas sehari-hari.
6. Ajarkan Mindfulness dan Meditasi
Anda juga bisa mengajarkan teknik relaksasi, seperti mindfulness dan meditasi, agar anak bisa mengelola stres dengan lebih baik.
7. Jangan Menuntut Terlalu Tinggi
Kurangi ekspektasi berlebihan pada anak. Alih-alih menuntut hasil maksimal, ajarkan mereka untuk fokus pada proses belajar.
Kapan Anak Perlu Bantuan Profesional?
Meskipun banyak cara mengatasi stres pada anak sekolah yang dapat Anda lakukan di rumah, tetapi ada kalanya anak-anak membutuhkan bantuan dari profesional. Apabila stres yang mereka alami tidak membaik atau bahkan semakin parah, maka segeralah mencari bantuan dari psikolog atau konselor anak.
Bantuan dari profesional dapat memberikan pendekatan yang lebih spesifik dan terstruktur, untuk membantu anak mengatasi stres.
Sudah Tahu Cara Mengatasi Stres pada Anak Sekolah?
Mengatasi stres pada anak membutuhkan perhatian dan dukungan penuh dari orang tua. Dengan memahami penyebab dan ciri-ciri stres pada anak, serta menerapkan cara-cara yang tepat, Anda bisa membantu mereka menghadapi tekanan dengan lebih baik.
Salah satu faktor penting dalam mendukung kesejahteraan anak adalah memilih lingkungan sekolah yang tidak hanya berfokus pada prestasi akademis, tetapi juga pada kesehatan mental mereka.
Sampoerna Academy memahami pentingnya keseimbangan ini. Dengan menyediakan fasilitas unggulan dan layanan khusus untuk mendukung kesehatan mental siswa, Sampoerna Academy menjadi pilihan yang tepat bagi orang tua yang menginginkan pendidikan berkualitas yang juga mendukung perkembangan holistik anak.
Dilengkapi dengan kurikulum internasional berbasis STEAM dan pendekatan menyeluruh terhadap kesejahteraan siswa, Sampoerna Academy berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada kesejahteraan mental anak.
Sampoerna Academy memiliki program International Early Years Curriculum (IEYC). IEYC merupakan program ruang praktik untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak usia dua hingga lima tahun, atau dengan kata lain golden age. Program ini mengintegrasikan pendekatan unik yang mendukung pertumbuhan anak melalui tiga dimensi: Personal, Internasional, dan Akademik.
Cara terbaik untuk membuat anak lebih menyerap informasi bukan dengan lembar kerja, namun bermain. Pengalaman belajar yang menyenangkan akan menciptakan lingkungan yang menyenangkan pula, jadi anak tidak rentan stress. Mari bergabung dengan Sampoerna Academy untuk masa depan yang cerah dan seimbang bagi putra-putri Anda!