Indonesia dan Singapore memiliki perbedaan luas wilayah yang berbeda jauh. Namun, perbedaan status ekonomi antara kedua negara ini menimbulkan pertanyaan mengapa Singapore dianggap sebagai negara maju sedangkan Indonesia masih dianggap sebagai negara berkembang.
Singapore memiliki luas wilayah hanya sekitar 721,5 kilometer persegi, Singapura memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Asia, yaitu sebesar $69.210 pada tahun 2023. Singapura juga merupakan pusat perdagangan, keuangan, dan teknologi di Asia.
Lalu apa yang membuat Singapore menjadi negara maju? Berikut adalah lima alasan utama Singapore menjadi negara maju se-Asia:
1. Pusat perekonomian di bidang Industri dan Jasa
Singapore telah menjadi komoditi terbesar dalam produk tambang seperti timah dan bijih besi. Meskipun Singapore memiliki wilayah negara yang sangat kecil, namun Singapore telah menjadi salah satu pusat perekonomian di bidang industri dan jasa untuk meningkatkan penghasilan negara. Industri dan jasa yang berkembang pesat di Singapura telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pada tahun 2023, sektor industri menyumbang 26,5% dari PDB Singapura, sedangkan sektor jasa menyumbang 73,5%.2. Pusat jalur perdagangan dunia
Alasan berikutnya adalah Singapore telah menjadi negara dengan wilayah yang strategis yang terhubung dengan jalur lintas pelayaran perdagangan dunia. Singapura terletak di Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Hal ini menjadikan Singapura sebagai pusat perdagangan, logistik, dan transportasi di Asia. Singapura membangun pelabuhan yang strategis di jalur perdagangan dunia. Hal ini menjadikan pelabuhan Singapura ramai disinggahi kapal-kapal dagang dari berbagai negara. Bahkan, kapal-kapal dagang dari Indonesia pun harus transit terlebih dahulu ke pelabuhan Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke negara tujuan. Hal ini dikarenakan pelabuhan Singapura berfungsi sebagai hub transshipment, yaitu tempat membongkar muatan dari satu kapal ke kapal lain untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. Proses ini biasanya terjadi saat suatu negara tidak memiliki akses langsung ke negara tujuan, seperti negara-negara di Eropa. Selain jalur laut, jalur udara di Singapura juga menjadi salah satu lalu lintas terpadat di dunia. Hal ini menjadikan Singapura sebagai lokasi yang ideal untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor di kawasan Asia Tenggara.