Seni melipat kertas tak hanya menjadi hobi, di kalangan matematikawan dan fisikawan kegiatan ini ternyata memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi. Lipat kertas atau juga disebut dengan paper folding dan origami ini membuat orang mampu membentuk kertas biasa menjadi beberapa bentuk seperti hewan burung, bunga hingga serangga.
Origami adalah bentuk seni Jepang kuno yang sangat populer, apalagi di kalangan pecinta seni dan kerajinan. Hingga banyak yang tak menyadari jika teknik yang dipakai dalam melakukan lipatan origami memberi dampak terhadap desain dan pengembangan pesawat ringan. Selain itu juga berdampak pada susunan panel surya hingga banyak teknologi lainnya.
Dari hal itu, siswa Sampoerna Academy Medan tahun ajaran 2021/2022 grade 11 bernama Nailah Selpa Amalia mengerjakan proyek bernama oregametry. Proyek ini berorientasi pada origami sebagai prinsip dan disiplin perkembangan teknologi. Simak selengkapnya di sini.
Kapan dan Dimana Origami Muncul
Bahan yang dipakai dalam seni origami adalah kertas dengan warna yang berbeda dan bermacam-macam. Seni origami sudah cukup lama menjalani perkembangan hingga saat ini, sejarah origami pernah diceritakan Isao Honda dalam bukunya yang berjudul The World of Origami yang diterbitkan di tahun 1965.
Kemunculannya tak lepas dari pertama kali kertas muncul, kemudian menjadi hasil produksi yang banyak diminati orang untuk berbagai kebutuhan. Produksi kertas pertama kali muncul sekitar abad pertama, yakni tahun105 Masehi di China oleh Ts’ai Lun. Kemudian pada abad ke-6 produksi kertas merambah ke Spanyol setelah dibawa oleh orang Arab.
Di saat bersamaan juga merambah hingga Jepang, tepatnya di tahun 610 Masehi oleh seorang biksu Budha bernama Doncho atau Dokyo. Biksu ini berasal dari Goguryeo, sebuah tempat yang berada di kawasan semenanjung Korea. Di situlah, Doncho memperkenalkan kertas dan tinta terhadap masyarakat Negeri Matahari Terbit pada masa pemerintahan Kaisar wanita Sulko.
Menariknya seni lipat kertas origami menjadi populer di kalangan masyarakat Jepang saat itu, bahkan hingga saat ini secara turun-temurun. Origami paper folding bahkan menjadi salah satu kebudayaan yang diakui orang Jepang dalam agama kepercayaan Shinto. Pada zaman Heian (741-1191) origami dipakai sebagai penutup botol sake atau arak dalam upacara kaum Shinto.
Saat itu origami disebut dengan julukan orikata atau origata, orisui hingga orimino kemudian pada zaman Kamakura (1185-1333) disebut dengan istilah Noshi yang artinya daging tiram tipis yang dijemur dan dianggap sebagai hidangan istimewa oleh masyarakat Jepang. Hingga pada zaman Muromachi (1338-1573) penggunaan pisau untuk memotong kertas dihentikan.
Kertas memperlihatkan kelengkungan Gaussian nol yang terdapat di semua titik pada permukaan, hanya terlipat secara alami di sepanjang garis kelengkungan nol. Permukaan melengkung yang tidak bisa diratakan, bisa dibuat dengan memakai lipatan kertas yang tidak terlipat. Hal ini dapat dilihat pada kertas yang basah.
Proyek Geometri Origami
Penelitian
Terdapat tiga kategori utama penelitian origami paper folding, di antaranya hasil universalitas, algoritma keputusan yang efisien dan hasil komputasi yang sulit untuk dipecahkan. Hasilnya, universalitas menjelaskan batas-batas kemungkinan yang diberikan model lipat tertentu. Jika hasil ini tidak dicapai, algoritma keputusan efisien bisa dipakai menguji apakah objek bisa dilipat polinomial.
Perangkat Lunak & Alat
Ada beberapa alat desain perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan desain origami, bisa ditentukan bentuk dan fungsi yang diinginkan serta perangkat lunak untuk membuat pola lipatan dan model 2D atau 3D dari hasilnya. Lewat Massachusetts Institute of Technology , Georgia Tech , University of California Irvine, University of Tsukuba dan University of Tokyo.
Telah dikembangkan penelitian terhadap alat dalam origami komputasi, TreeMaker, Reference Finder, Origami Draw dan Origamizer. Merupakan beberapa alat yang digunakan dalam desain origami, Perangkat lunak lain dalam membangun model origami komputasional lewat bahan non-kertas seperti Cadnano dalam origami DNA.
Aplikasi
Origami komputasi juga memiliki kontribusi pada aplikasi robotika, bioteknologi dan kedokteran serta desain industri. Selain itu aplikasi origami juga sudah dikembangkan dalam studi bahasa pemrograman dan paradigma pemrograman, khususnya pada pengaturan pemrograman fungsional, seperti yang ditemukan dalam proyek yang dikerjakan Robert Lang.
Di mana saat itu ia berpartisipasi dalam sebuah proyek bersama para peneliti di EASI Engineering di Jerman guna mengembangkan desain lipat airbag otomotif. Kemudian pengembangan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang khususnya pada cermin besar menggunakan prinsip dan algoritma dari origami komputasi.
Di tahun 2014 seorang peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, Harvard University, dan Wyss Institute for Biologically Inspired Engineering. Memunculkan sebuah metode dalam pembangunan mesin atau robot yang bisa dilipat sendiri, hal inilah yang mendorong penggunaan lebih banyak teknik origami di masa depan.
Termasuk pengembangan robot tersebut dengan origami komputasi, di mana robot bisa melipat dirinya sendiri dalam waktu 4 menit dan tanpa ada campur tangan dari manusia. Aplikasi lain termasuk origami DNA dan RNA origami, melipat instrumen manufaktur hingga adanya pembedahan robot origami kecil.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, aplikasi origami komputasi marak ditampilkan oleh berbagai perusahaan produksi dan iklan. Robert Lang misalnya, bekerja sama dengan Toyota Avalon untuk menampilkan origami animasi. Lalu Mitsubishi Endeavour yang menciptakan dunia lewat figur origami hingga McDonalds membentuk origami dari bungkus burger.
Baca juga: Pengertian Bath Bomb, Manfaat, dan Pentingnya
Proyek Oregametry
Proyek ini dibuat oleh siswa Sampoerna Academy Medan tahun ajaran 2021/2022 grade 11 bernama Nailah Selpa Amalia bertajuk Oregametry yang berorientasi pada origami sebagai prinsip dan disiplin perkembangan teknologi. Mulai dari kapan dan dimana origami secara asli muncul, bagaimana penggunaannya selain untuk seni dan penerapan teknik origami terhadap teknologi.
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh Nailah Selpa Amalia dalam proyek ini terdapat dua hal. Di antaranya untuk menguraikan aplikasi khusus dari teknik lipatan origami tertentu dan untuk mendorong pengembangan penggunaan hal baru dari teknik yang ada. Proyek dimulai dari pengumpulan material, diantaranya terdiri dari.
- Komputer dengan akses internet.
- Printer berwarna.
- Origami
- Kamera
- Perlengkapan lain (kertas, pensil, papan poster, lem dan lain sebagainya.
Prosedur
Riset Bahan Terkait
Langkah pertama dalam melakukan proyek ini adalah dengan meneliti bahan terkait yang digunakan, apakah sudah benar atau belum dan sudah layak digunakan atau masih kurang. Teliti dengan benar sehingga proses berjalannya proyek berlangsung sesuai dengan rencana awal.
Mulai Membuat
Diawali dengan melipat bagian tengah kertas dan lipat tepi ke tengah, lipat menjadi dua dan lipat secara diagonal ke atas dan ke bawah. Mulai dari titik interlocking pertama, kemudian dilanjutkan titik kedua hingga membentuk titik yang saling berkaitan. Kemudian lipat hingga bentuknya berubah menjadi wujud huruf W dan unit telah selesai dibuat.
Kembangkan
Prosedur selanjutnya adalah mengembangkan aplikasi karya sendiri dengan menggunakan teknik lipat origami jenis apa pun. Bisa diawali dengan membuat sketsa, kemudian menciptakan kreasi atau meningkatkan kreasi yang sebelumnya sudah dibuat. Bisa dituliskan pada diagram sebagai salah satu hasil kreasi.
Catatan
Jangan lupa memberi penjelasan mengenai metode yang digunakan dengan cermat lewat laporan terperinci. Hasil origami yang sukses dibuat bisa ditampilkan di pameran, gunakan gambar-gambar yang menarik selama proses berlangsungnya proyek ini dibuat.
Proyek oregametry yang dibuat Nailah Selpa Amalia merupakan bentuk penerapan dari keahlian STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Math). Keahlian STEAM yang diterapkan Sampoerna Academy sangat penting dalam persiapan karir para alumni serta keperluan tenaga kerja nasional dan global dengan persyaratan keterampilan tinggi.
Model pendidikan STEAM di Sampoerna Academy lebih cenderung kepada pembelajaran yang menekankan kolaborasi, di mana kelompok siswa akan terlibat dalam penyelidikan dari minat pribadi masing-masing. Dengan masalah yang berorientasi pada kehidupan nyata, baik berbasis kurikulum dan seringkali interdisipliner.
Segera bergabung dengan Sampoerna Academy melalui tautan ini. Sampoerna Academy menerapkan sumber daya digital terbaik saat pembelajaran di dalam kelas, perangkat belajar terbaik yang memungkinkan para siswa mengikuti pelajaran tak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.
[formidable id=7]
Referensi