Konduksi menjadi salah satu istilah yang paling sering ditemukan saat mempelajari ilmu fisika, khususnya bidang kelistrikan. Konduksi adalah suatu proses perjalanan atau transisi energi panas, secara tidak sadar banyak manusia yang melakukan aktivitas konduksi dalam kehidupan sehari-hari meskipun tanpa disengaja melakukan hal tersebut.
Contoh peristiwa yang tak disadari ketika melakukan aktivitas dengan proses konduksi adalah berjalan di jalanan saat matahari terik menyengat panas. Proses konduksi yang secara otomatis muncul adalah transmisi panas dari aspal hasil sinar matahari ke kaki manusia yang berjalan di atas jalan tersebut, segala hal mengenai konduksi akan dijelaskan secara detail di artikel ini.
Pengertian Konduksi
Apa itu konduksi? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut konduksi sebagai suatu kejadian melaju bagian suatu benda ke benda lain dengan tanpa menggunakan proses perpindahan zat atau partikel. Konduksi juga bisa diartikan sebagai proses melajunya kalor (panas) dari tempat dengan suhu tinggi ke suhu rendah lewat media penghantar panas tetap. Sebuah proses perpindahan kalor secara konduksi adalah sebuah zat tanpa partikel atau zat yang ikut dari benda tersebut. Hanya bisa terjadi pada benda padat yang bersifat konduktor, atau mudah dialiri listrik dan suara. Namun ada faktor yang memengaruhinya, seperti kategori benda, zat pengantar dengan penampang dan suhunya. Paparan sinar panas matahari ke bumi yang melewati ruang hampa, contoh mengalirnya kalor tanpa perantara. Tanpa disadari proses ini sangat bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari manusia seperti mengeringkan cucian. Selain itu dampak pada proses fotosintesis tumbuhan hingga membuat adanya angin darat dan angin laut menjelaskan apa yang dimaksud dengan konduksi. Baca juga: Apa Itu Titrasi Asam Basa? Penerapan dan Cara MenghitungnyaJenis-jenis Konduksi
-
Konduksi Tunak
-
Konduksi Sementara
-
Konduksi Listrik
-
Konduksi Suara
Ciri-ciri Konduksi
Adanya proses konduksi tak mengikutsertakan perpindahan zat perantara, meskipun perpindahan kalor yang terjadi melalui zat padat. Konduksi memiliki beberapa ciri, ciri yang dapat dipakai untuk membedakan dengan dua jenis lain. Berikut ini beberapa ciri konduksi yang bisa diperhatikan dengan seksama.- Wajib ada medium atau benda atau perantara.
- Sentuhan adalah hal wajib dilakukan.
- Benda padat satu-satunya materi.
- Proses perpindahan kalor tak diikuti zat perantara.
Contoh Konduksi
Memahami konduksi tak hanya sekadar pengertian dan jenis-jenis yang ada serta perbedaan dengan jenis perpindahan lain, tetapi juga contoh yang ada. Berikut ini beberapa contoh peristiwa konduksi yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh pertama konduksi fenomena ketika sedang menyetrika, aktivitas yang membutuhkan panas dan setrika menjadi alat atau perantara energi listrik menjadi panas. Panas dari setrika muncul karena adanya perpindahan kalor terhadap benda apa saja yang disentuh, sentuhan inilah momen perpindahan kalor terjadi. Adanya konduksi saat melakukan adukan pada air panas, ketika mengaduk air yang suhunya panas menggunakan sendok bahan apa pun. Jika sudah dilakukan ujung sendok yang masuk ke air akan terasa menjadi panas jika disentuh, akibat adanya perpindahan kalor. Dari bagian yang awalnya bersuhu tinggi ke bagian ke suhu rendah, berikut beberapa contoh lainnya.- Kondisi tangan melepuh usai terkena panas, seperti tak sengaja memegang panci atau wajan yang panas saat memasak.
- Penggunaan spatula saat memasak, pada bagian ujung terasa akan panas meski secara tidak langsung terkena api.
- Berpelukan dengan orang yang suhunya lebih panas dari diri sendiri, maka tubuh akan terasa seperti teraliri rasa hangat.
- Knalpot motor dan mobil atau kendaraan bermotor lain, mesin motor yang dihidupkan dalam waktu lama bisa membuat knalpot panas.
- Alat makan berbahan logam ketika digunakan mengaduk air panas dalam sebuah gelas, ujung alatni akan teraliri panas dan jika dipegang bakal terasa panas.