Pernahkah kalian melihat sebuah timbangan konvensional digunakan untuk menimbang beras, gula, atau bahan makanan lainnya? Timbangan konvensional itu beroperasi dengan diberi keseimbangan pada satu sisinya dengan menggunakan anak timbangan.
Jadi misalnya, ketika kita ingin menimbang 1 kg beras, maka kita juga harus menempatkan anak timbangan yang memiliki berat 1 kg pula supaya seimbang. Jika kalian pernah melihat hal tersebut, maka sebenarnya kalian sedang melihat analogi dari konsep kesetimbangan kimia.
Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kondisi yang setimbang atau diam dan tidak bergerak. Sementara kesetimbangan kimia adalah suatu kondisi ketika dua reaktan memiliki kecepatan reaksi untuk maju sama dengan reaksi laju untuk berbalik, sehingga konsentrasi reaktan itu tidak mengalami perubahan. Kesetimbangan ini terjadi pada reaksi kimia reversibel atau reaksi yang bisa reaksi balik untuk membentuk suatu reaktan. Reaksi reversibel itu dapat digambarkan dengan panah dua arah, seperti ini: A + B ⇆ C Kesetimbangan kimia ini memiliki ciri-ciri, yaitu:- Terjadi pada reaksi kimia reversible.
- Bersifat dinamis.
- Reaksi terus terjadi, meskipun terlihat berhenti. Hal tersebut juga dikatakan tidak terjadi perubahan secara makroskopis.
- Semua komponen tetap ada.
- Dapat dikatakan sebagai kesetimbangan, apabila laju reaksi ke kanan sama dengan laju
- Reaksi ke kiri, sehingga perbandingan konsentrasi reaktan dan produk tetap.
Konsep Kesetimbangan Kimia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk reaksi kesetimbangan dari A dan B dan menghasilkan C adalah: A + B ⇆ C Dari gambaran tersebut, kesetimbangan kimia terjadi ketika laju pengurangan A dan B sama dengan laju pertambahan C. Sesuai dengan ciri-cirinya bahwa meskipun terjadi hanya sesaat dan terlihat berhenti, tetapi sebenarnya pada tingkat mikroskopis atau yang tak terlihat masih melakukan reaksi.Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan ini tidak akan selamanya tetap jika tindakan yang dilakukan setelah reaksi sudah dalam keadaan setimbang. Henri Louis Le Chatelier menyatakan bahwa: “Suatu kesetimbangan diberikan suatu tindakan, maka kesetimbangan itu akan bereaksi dan akan mengurangi pengaruh dari aksi.” Oleh sebab itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan, yaitu:-
Volume
-
Tekanan
-
Suhu
-
Konsentrasi
Rumus atau Tetapan Kesetimbangan Kimia
Tetapan kesetimbangan adalah angka yang menjelaskan mengenai perbandingan antara suatu produk dan reaktan. Reaksi kesetimbangan itu digambarkan sebagai berikut:aA + bB ⇆ cC + dD
Kemudian, apabila suatu reaksi kesetimbangan kimia diberikan aksi atau tindakan, maka kesetimbangan itu akan bergeser ke arah lain dan akan mengubah komposisi zat supaya bisa mencapai kesetimbangannya lagi. Tetapan kesetimbangan itu adalah perbandingan dari hasil kali molaritas dengan hasil kali molaritas produk dengan dipangkatkan dengan koefisiennya. Oleh sebab itu, maka tetapan kesetimbangan itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: K = Tetapan Kesetimbangan A = Molaritas zat A B = Molaritas zat B C = Molaritas zat C D = Molaritas zat D a,b,c,d = koefisien dari masing-masing zat. Tetapan kesetimbangan juga kerap disimbolkan dengan Kc.Contoh Soal Kesetimbangan Kimia
Tentukanlah tetapan kesetimbangan pada reaksi nitrogen tetraoksida (N₂O₄) yang mengandung 0,0045 mol dengan nitrogen dioksida (NO₂) yang mengandung 0,03 mol. Jika suhu keadaan setimbangnya adalah 100°C. Jawab: Dari soal di atas maka bentuk tetapan kesetimbangannya adalah: N₂O₄ (g) ⇆ NO₂ (g) Jika disetarakan maka akan menjadi N₂O₄ (g) ⇆ NO₂ (g) Sementara itu, tetapan kesetimbangannya adalah Maka tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah 0,2.Contoh Pengaplikasian Kesetimbangan Kimia
-
Mengatur pH Darah dalam Tubuh
-
Siklus Pengikatan Oksigen dalam Tubuh
-
Proses Fotosintesis