Hewan Ruminansia, Ciri, Anatomi dan Sistem Pencernaan

Proses pencernaan hewan ruminansia berbeda dengan hewan lain, dari cara mengunyah makanan hingga ke lambung dengan penyerapan nutrisi yang terjadi secara unik. Contoh hewan ruminansia adalah sapi, kambing dan kerbau, disebut demikian karena beberapa tersebut memiliki sistem pencernaan yang berbeda dari hewan lain dan hal tersebut terbilang sangat unik.  Sapi jika diperhatikan dengan seksama terlihat selalu mengunyah, meski sedang tidak mengonsumsi makanan, inilah yang menjadi keunikan tersendiri hewan-hewan jenis ruminansia. Dalam kenyataannya banyak hewan jenis ini mengonsumsi tumbuhan sebagai makanan utamanya, meski begitu menarik untuk diketahui lebih mendalam mengapa muncul hewan jenis ruminansia ini.

Pengertian Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia adalah herbivora dengan sistem pencernaan yang terbagi menjadi dua fase atau langkah. Karena keunikan dalam sistem pencernaan makanan, meski tidak semua hewan yang masuk kategori herbivora dikatakan sebagai hewan dengan dua fase makan, karena tidak semua jenis hewan pemakan tumbuhan memiliki pencernaan ini. Sapi merupakan salah satu contoh hewan ruminansia yang paling mudah ditemui. Jerapah juga termasuk dengan keistimewaan ruminansia, adapula jenis hewan ternak lain seperti kambing. Jerapah bukan hewan ternak, tapi salah satu dalam hewan pemamah biak atau ruminansia, pengertian mudah apa yang dimaksud dengan hewan ruminansia. Sistem  pencernaan hewan ruminansia terbagi menjadi dua langkah, pertama pada mengunyah menjadi paling lama dalam hal ini. Mengunyah makanan dalam waktu yang cukup lama membuat sistem pencernaan hewan ruminansia lebih efektif, penyerapan nutrisi makanan juga dibantu mikroorganisme yang terdapat di dalam perut hewan. Baca juga: Contoh Hewan Karnivora: Pengertian, Jenis, dan Ciri-ciri

Ciri-ciri Hewan Ruminansia

  • Perut hewan ruminansia memiliki empat bilik dan kaki dengan jumlah dua jari, gigi seri atas berkurang atau beberapa di antaranya tidak memiliki.
  • Hewan ruminansia makan dengan memamah dengan cepat, setelah itu dimuntahkan kembali untuk dimakan kembali.
  • Lambung hewan ruminansia punya empat ruang yang fungsinya saling berkaitan, masing-masing ruang dinamai rumen, retikulum, omasum dan abomasum.
  • Pada hewan ruminansia sisa makanan dibuang melalui rektum dan anus.

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Sistem pencernaan yang dimiliki terbilang unik karena terdapat dua lambung di dalam perut hewan meski secara harfiah tidak diartikan demikian, proses pencernaan makanan pada hewan ini terbilang lebih lama dan sedikit rumit karena berbeda. Terlebih masih bergantung pada struktur gigi pada hewan, fungsinya sebagai pengunyah makanan yang dikonsumsi. Pengertian dari lambung ganda adalah berupa empat ruang bagian lambung yang terbagi menjadi dua di antaranya rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab) dan abomasum (perut masam). Hewan jenis ini juga memiliki struktur gigi berbeda, yakni geraham dengan ukuran besar untuk mengunyah makanan yang sulit ditelan. Di dalam perut hewan ruminansia juga terdapat bakteri selulotik, bakteri yang mampu menghasilkan vitamin B, asam amino dan gas metan yang fungsinya mampu dijadikan sebagai pembuatan biogas. Biogas ini biasanya dijadikan sebagai sumber energi alternatif, secara umum proses pencernaan hewan ruminansia dimulai dari makanan yang dikunyah lalu ditelan menuju kerongkongan. Setelah itu makanan yang sudah ditelan lebih dulu akan masuk ke dalam perut pertama atau disebut dengan rumen, di dalam rumen muncul pencernaan protein. Kemudian diteruskan ke bagian perut kedua, disebut dengan reticulum. Dalam tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan kasar atau disebut dengan bolus, proses pencernaan pada hewan ruminansia sapi. Saat bersantai, hewan ruminansia akan memuntahkan kembali bolus ke mulut untuk kemudian dikunyah kembali kedua kalinya. Setelah itu makanan yang ditelan masuk ke dalam perut ketiga atau yang disebut dengan omasum, di sini akan terjadi produksi enzim dengan campuran bolus. Setelahnya makanan akan hancur dan selulosa juga ikut hancur. Sistem pencernaan hewani jenis ini terbilang kompleks jika diketahui alurnya, sebelum masuk ke usus halus dan usus besar hingga berakhir di anus.. Jika tak dipahami dengan benar, maka tidak akan mengetahui perbedaan antara hewan herbivora ruminansia dan yang tidak masuk dalam kategori pemamah makanan sebanyak dua kali ini. Cows eating lush grass on the green field in front of fuji mountain, japan

Anatomi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Sapi dan Fungsinya

  • Rongga Mulut

Mulut hewan ini terdiri dari gigi, lidah, kelenjar ludah (saliva) berupa dengan berbagai komponen organik dan anorganik. Saliva memiliki fungsi yang banyak, salah satunya dalam membantu menelan makanan, kemudian proses menyuplai nutrien mikroba. Makanan yang masuk ke dalam mulut, dihancurkan gigi dengan saliva dan tiga pasangan glandula.
  • Glandula Parotis, berada di depan telinga.
  • Glandula Submandibularis, di rahang bawah.
  • Glandula Sublingualis, di bawah lidah.
  • Esofagus (Kerongkongan)

Saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung, ujung kerongkongan terdapat area yang disebut dengan nama faring. Selain itu ada pula epiglotis berupa klep yang fungsinya mengatur makanan tidak masuk ke dalam trakea atau tenggorokan. Fungsi utama esofagus untuk menyalurkan makanan ke lambung lewat gerakan peristaltik.
  • Lambung

Keunikan dari sistem pencernaan hewan ruminansia adalah sebenarnya ada pada lambung yang memiliki empat bilik berbeda. Pada sapi misalnya, lambung berfungsi sebagai perut besar untuk tempat makanan diletakkan setelah dikunyah. Empat bilik lambung berbeda ini masing-masing dinamai, rumen, retikulum, omasum dan abomasum.
  • Usus Halus

Usus halus hewan ruminansia terdapat tiga bagian, di antaranya duodenum, jedunum dan ileum, biasanya panjang usus halus mencapai 20-30 kali dari panjang tubuh hewan ruminansia itu sendiri. Duodenum menghasilkan cairan alkali yang fungsinya untuk pelumas dan pelindung dindin duodenum dari asam hidroklorat yang masuk dari lambung abomasum.
  • Usus Besar

Usus besar yang dimiliki sapi terdapat dua bagian, disebut dengan cecum dan colon, ceum berbentuk kantong yang bercabang dari usus besar dan letaknya ke belakang. Colon berbentuk gulungan seperti obat nyamuk dan letaknya ke ke atas, datar dan turun. Usus besar merupakan tempat dari penyerapan air dan sisa nutrisi dari makanan.
  • Rektum dan Anus

Lubang untuk feses keluar dari tubuh sapi dinamakan dengan rektum, sebelum dibuang feses lebih dulu ditampung pada bagian rektum. Jika feses sudah siap keluar, maka otot spinkter akan mengatur pembukaan serta penutupan pada anus, otot ini juga memiliki dua otot lain yang dinamakan dengan otot polos dan otot lurik.

Fakta Unik dari Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Cows on a green field and blue sky
  • Pencernaan Sapi Tergantung pada Mikroorganisme

Mengapa demikian, karena mikroorganisme dalam rumen memiliki peran vital dalam proses fermentasi dan pemecah serat makanan menjadi nutrisi. Mikroorganisme juga membuat empat bagian lambung sapi lebih efisien dalam bekerja, meskipun hal ini tak jarang menimbulkan masalah yang bisa mengancam kesehatan sapi.
  • Sendawa Sapi Bernutrisi

Sendawa sapi mengeluarkan gas hasil fermentasi dari makanan, terutama saat harus mengunyah makanan untuk kedua kalinya. Gas yang muncul dari proses fermentasi memiliki kandungan nutrisi, amoniak dan asam lemak yang mudah menguap. Nutrisi yang terkandung dalam gas sendawa ini sebagian besar akan diserap paru-paru.
  • Sapi Banyak Keluarkan Saliva

Jumlah saliva yang dimiliki sapi sangat banyak, bukan tanpa alasan karena sapi menelan makanan tanpa terlalu lama mengunyahnya lebih dulu. Air liur ini berguna untuk membasahi makanan dan agar mudah masuk ke dalam kerongkongan. Sapi memang membutuhkan banyak air liur guna mengatur pH yang terdapat di dalam rumen.
  • Sapi Tak Bisa Memotong Makanan dengan Menggigit

Meski memiliki gigi berukuran besar, namun gigi ini tidak berfungsi untuk memotong makanan dengan cara menggigit. Sapi tak memiliki gigi atas dan bagian tengah rahang yang hanya berupa bantalan gigi meskipun bisa mengayun dan menarik tanaman. Untuk memotong rumput, sapi perlu mengapit antara bantalan gigi atas dan gigi bawah lalu menariknya.
  • Sapi Butuh Banyak Waktu Mengunyah

Bahkan sapi membutuhkan waktu selama 5-6 jam hanya untuk mengonsumsi makanan, belum ditambah dengan proses memamah sampai 8-10 jam per hari. Sapi mengandalkan gigi geraham yang kuat dengan banyak gerakan, bahkan bisa mencapai 400.000 gerakan per harinya setiap makan.
  • Kotoran Sapi Banyak

Rumput menjadi makanan utama sapi, tinggi serat namun rendah nutrisi dan untuk sekali buang kotoran bisa dilakukan sapi sekitar 10-12 kali dalam sehari. Kondisi ini bisa membuat sapi mengeluarkan kotoran sebanyak 22,7 kg per hari, tentu bukan jumlah yang sedikit dan bisa menyulitkan para peternaknya. Demikian penjelasan mengenai hewan ruminansia, mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga fakta menarik dari salah satu jenis hewan ini. Para siswa Sampoerna Academy diajak untuk memahami ilmu pengetahuan SAINS secara lebih dalam, tak hanya lewat teori di dalam kela. Sampoerna Academy mengajak para siswa mempraktekkan langsung ilmu yang didapat. Sampoerna Academy menerapkan kurikulum internasional, diterapkan pada siswa mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Para siswa lulusan Sampoerna Academy juga memiliki kesempatan bersaing di level internasional. Membuktikan kualitas diri dengan para pesaing dari seluruh dunia dalam dunia kerja. Referensi Bobogrid.id - Hewan Ruminansia adalah

Daftar Sekarang

Tim kami akan menghubungi Anda setelah Anda mengirimkan formulir.

*
Note Wa