Gaya Belajar Visual, Auditori dan Kinestetik, yang Manakah Kamu?

Seorang anak, remaja hingga mahasiswa pasti memiliki gaya belajar tersendiri, tentu yang membuat mereka bisa dengan mudah menangkap setiap pelajaran yang dipelajari. Salah satunya adalah gaya belajar kinestetik, gaya belajar dengan berinteraksi atau mengalami hal-hal di sekitarnya dan cenderung memahami sesuatu dengan cara terlibat langsung. Setiap media yang digunakan untuk pembelajaran memiliki karakteristik tersendiri, untuk memanfaatkannya harus disesuaikan dengan gaya belajar yang dominan dilakukan anak tersebut. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menyebut gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

Tipe Gaya Belajar

 
  • Tipe Visual

Gaya belajar visual membuat anak mampu menyerap informasi terkait dengan menggunakan visual atau gambar, bisa juga warna, peta, diagram dan lain sebagainya. Yang pada intinya informasi itu dilihat menggunakan mata, gaya belajar ini menekankan bukti-bukti konkret harus diperlihatkan dahulu agar paham. Gaya belajar ini sangat mengandalkan penglihatan, karena memang si anak perlu melihat dulu buktinya kemudian mempercayai apa yang tengah dipelajari. Melihat informasi dengan visual memang lebih menarik, tak hanya bagi anak tetapi juga orang dewasa.
  • Tipe Auditori

Merupakan tipe belajar dengan cara mendengar, memberi penekanan pada segala jenis bunyi dan kata yang tercipta, diciptakan maupun diingat. Tipe auditori adalah seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang didengarkan, termasuk penjelasan tertulis akan lebih mudah diserap melalui pendengaran.
  • Tipe Kinestetik

Gaya belajar ini menuntut seseorang untuk melibatkan gerakan ketika sedang mempelajari sesuatu atau belajar sesuatu. Pada umumnya tipe pembelajaran ini membuat seseorang merasa lebih mudah dalam belajar dari sekadar membaca buku, namun saat itu juga mempraktikannya. Melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberi seseorang itu pengalaman. Orang dengan tipe belajar seperti ini sangat mudah dikenali, karena pada umumnya mereka tidak akan betah berdiam terlalu lama di dalam kelas. Gaya belajar kinestetik adalah membuat seseorang melakukan hal-hal dengan menggunakan tubuh mereka, seperti ketika mengingat sesuatu. Baca juga: Fixed Mindset dan Growth Mindset, Tipe yang Manakah Kamu?

Karakteristik Visual, Kinestetik dan Auditori

Visual berfokus pada penglihatan, melihat sesuatu untuk lebih mudah dimengerti dan dipahami merupakan karakteristik dari gaya belajar ini. Tak heran dalam praktiknya, banyak pendidik menggunakan warna-warna, garis, bentuk dan nilai artistik untuk mengajar seseorang, meskipun tanpa mengetahui gaya belajar mereka, berikut ini ciri-cirinya.
  • Mudah ingat dengan meliha daripada mendengar.
  • Suka membaca ketimbang dibacakan.
  • Suka bicara menggunakan tempo cepat.
  • Suka demonstrasi ketimbang pidato.
  • Sulit menerima instruksi secara verbal ketimbang tertulis.
Karaktersitik gaya belajar auditori adalah mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Meski begitu orang dengan gaya belajar ini tak masalah jika menggunakan visual, yang terpenting baginya adalah suara dari penjelasan mengenai pembelajaran tersebut, berikut ini ciri-cirinya.
  • Ingat sesuatu yang didengat ketimbang saat dibaca.
  • Suka mendengarkan.
  • Mudah terdistraksi dengan keramaian.
  • Sulit mengerjakan tugas yang melibatkan visual.
  • Senang membaca dengan mengeluarkan suara.
Terakhir gaya belajar kinestetik, tipe belajar yang melibatkan gerakan saat mempelajari sesuatu dan mudah memahami hal tak hanya melalui bacaan tetapi juga turut mempraktikannya. Itulah karakteristik dari kecerdasan kinestetik, dengan menyentuh objek yang dipelajari memberi pengalaman tersendiri, berikut ini beberapa cirinya.
  • Sangat senang ketika disuruh belajar dengan metode praktik.
  • Kesulitan dalam menulis, namun pandai ketika bercerita.
  • Suka aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, misal olahraga.
  • Ketika berkomunikasi, juga banyak menggunakan isyarat gerakan tubuh.

Contoh Gaya Belajar

Selain ketiga gaya belajar yang sudah dijelaskan secara sederhana di atas, terdapat beberapa cara belajar lain yang juga diterapkan dalam dunia pendikan. Beberapa tipe gaya belajar ini juga mampu digunakan melihat bagaimana seseorang nyaman ketika mempelajari sesuatu, berikut ini beberapa di antaranya.
  • Linguistik (Verbal)

Salah satu cirinya adalah kesukaan dalam menggunakan kata, seseorang dengan gaya belajar ini akan merasa nyaman ketika berbicara dan membaca. Mereka sangat menyukai permainan kata, seperti membuat dan membaca puisi atau pantun.
  • Logical (mathematical)

Tak sedikit seseorang yang gemar dengan gaya belajar hitung-hitungan, biasanya mereka akan menyadari suatu bentuk pola atau melihat keterkaitan satu informasi dengan informasi lain. Mereka bisa memahami sesuatu dengan menyambungkan beberapa detail, kemudian menyusunnya secara terorganisir.
  • Sosial

Gaya belajar ini membuat seseorang memiliki kemampuan sosial yang baik seperti berkomunikasi dengan verbal maupun tulisan. Mereka akan sangat nyaman ketika berkomunikasi, atau berdiskusi dengan orang lain.
  • Intrapersonal

Keunikan dari gaya belajar intrapersonal adalah seseorang yang lebih menyukai belajar dalam keadaan sepi. Belajar sendiri seperti membaca buku, tanpa adanya teman atau seseorang lain di tempat tersebut. Demikian pembahasan kali ini mengenai gaya belajar visual, auditori dan kinestetik beserta contohnya. Ingin belajar dengan metode pelajaran menggunakan teknologi, dan dengan kurikulum berstandar internasional dan metode pembelajaran STEAM dalam mempersiapkan masa depan 21st Century Learning. Mari gabung dengan Sampoerna Academy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami di sini. Referensi: Edukasi Kompas - Gaya Belajar, Ciri dan Media Pembelajaran Seperti Ini The Asia Parent - Cara Belajar Kinestetik    

Daftar Sekarang

Tim kami akan menghubungi Anda setelah Anda mengirimkan formulir.

*
Note Wa