Film Oppenheimer telah menjadi banyak perbincangan orang lantas film dari Christopher Nolan telah tayang di bioskop Indonesia. Tapi, apakah kamu tahu cerita dari Oppenheimer tersebut?
Ketika mendengar nama "Oppenheimer," kita mungkin teringat pada sosok ilmuwan brilian yang menciptakan senjata nuklir, Robert Oppenheimer. Namun, ada sisi lain dari kisah hidupnya yang mungkin kurang dikenal oleh banyak orang yaitu Oppenheimer telah melawan penyakit mematikan, kanker tenggorokan. Penyakit ini menjadi dalang kematian tragis sang jenius ilmuwan.
Film Oppenheimer adalah film biografi drama sejarah Amerika tahun 2023 yang disutradarai oleh Christopher Nolan dan ditulis oleh Nolan dan Matthew Michael Carnahan. Film ini dibintangi oleh Cillian Murphy sebagai J. Robert Oppenheimer, fisikawan teoretis Amerika yang memimpin Proyek Manhattan, yang mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II.
Kanker tenggorokan adalah salah satu bentuk kanker yang paling menghancurkan, dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Meskipun penderitaannya mungkin tidak sepopuler karya ilmiahnya, perjuangan Oppenheimer melawan penyakit ini membuka mata dunia akan betapa kejamnya kanker tenggorokan dan bagaimana dampaknya merenggut nyawa seorang yang luar biasa.
Pengertian Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel ganas (kanker) di dalam tenggorokan atau laring. Laring adalah tabung berotot yang berfungsi dalam proses pernapasan dan membantu membentuk suara saat berbicara. Kanker tenggorokan bisa terjadi di berbagai bagian laring, termasuk pita suara, epiglottis, arkus aorta, atau dinding laring. Oppenheimer, sang ilmuan jenis ini telah mengkonsumsi rokok yang dilakukan sejak usia muda. Pada tanggal 18 Februari 1967, Oppenheimer meninggal dengan penyakit kanker tenggorokan yang dimana merokok adalah faktor risiko utama dalam kanker tenggorokan. Menurut penelitian dari Better Health, tembakau memiliki senyawa kimia yang dapat membuat mulut kita terkena zat kanker tenggorokan atau biasa disebut dengan karsinogen. Risiko kanker tenggorokan akan semakin meningkat apabila kamu perokok dan sering mengkonsumsi alkohol.Gejala Kanker Tenggorokan
Gejala kanker tenggorokan dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda dan gejala umum meliputi:- Perubahan suara, seperti serak atau suara parau yang berlangsung lebih dari 2 minggu.
- Nyeri atau sensasi terbakar di tenggorokan.
- Batuk yang tidak kunjung sembuh.
- Kesulitan atau rasa tidak nyaman saat menelan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Perasaan benjolan atau rasa tekan di tenggorokan.