Stunting adalah sebuah kondisi pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) yang gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi dan perkembangan yang terhambat, sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.
Stunting pada anak merupakan salah satu jenis masalah kesehatan yang cukup umum akibat gizi yang buruk, terutama apabila stunting berlangsung dalam kondisi jangka panjang. Biasanya, stunting mulai terjadi ketika bayi masih dalam berada kandung dan mulai terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat mengindikasikan adanya stunting pada anak. Berikut adalah beberapa gejala stunting yang dapat muncul:
- Tinggi badan yang lebih pendek
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Berat badan yang lebih rendah
- Pertumbuhan anak yang lambat dan kekurangan energi
- Pubertas yang lebih lambat
Mengenal Stunting dan Faktor-faktornya
Seperti yang kita ketahui bahwa stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang dimana kondisi pertumbuhan terhambat yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan nutrisi dan gizi yang memadai. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Mengingat stunting adalah salah satu kesehatan yang cukup besar, kamu dapat melakukan langkah-langkah preventif untuk dapat menghindarinya. Berikut adalah beberapa faktor yang mengakibatkan stunting pada anak:- Gizi buruk dan kekurangan nutrisi
- Pola makan pada anak
- Kesehatan ibu hamil
- Tidak melakukan perawatan pasca melahirkan
Pencegahan Stunting Pada Anak
Buat para moms, stunting pada balita tidak dapat disembuhkan, tetapi kita dapat melakukan upaya untuk perbaikan gizi anak sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pencegahan stunting pada anak harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Beberapa cara yang dapat membantu mencegah stunting yakni:- Pemberian ASI eksklusif
- Memberikan makan yang tepat
- Selalu memantau pertumbuhan anak
- Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi