Setiap individu tentu memiliki keinginan yang harus dipenuhi di kehidupan sehari-hari. Kebutuhan ini tentu akan memicu motivasi seorang individu untuk memenuhi hal itu. Dalam pemenuhan kebutuhan ini, ada satu teori yang terkenal yakni teori Maslow yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Lantas siapa sosok Abraham Maslow ini? Dan apa pengertian teori maslow? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Mengenal Sosok Abraham Maslow
Abraham Maslow adalah seorang pionir di bidang psikologi yang mencetuskan teori hierarki kebutuhan. Abraham Harold Maslow lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, pada 1 April 1908. Ia merupakan sosok yang dibesarkan oleh keluarga Yahudi Rusia. Meski dibesarkan oleh keluarga Yahudi, tetapi pada saat masih kecil, Maslow tinggal di lingkungan non-Yahudi.
Maslow kemudian meniti pendidikan di kampung halamannya di Brooklyn tepatnya di Brooklyn College. Ia lulus dengan gelar psikolog ketika itu. Setelah itu, Maslow kemudian menjadi profesor di berbagai universita, seperti Alliant International University, Brooklyn College, New School for Social Research, Brandeis University, dan Columbia University.
Selama hidupnya, Maslow bertujuan untuk mengembangkan kualitas dari seorang individu agar menjadi individu yang selalu positif.
Berkat hal itu, Maslow kemudian menyadari adanya masalah di dalam kebutuhan dasar manusia. Ia mempertanyakan mengapa orang yang sudah mempunyai aktualisasi diri pada kebutuhan dasar masih sedikit. Padahal menurut ilmu psikologi humanistik, setiap individu pasti punya keinginan untuk berkembang demi memenuhi tingkatan-tingkatan tertentu.
Teori hierarki kebutuhan Maslow ini dipublikasikan pada tahun 1943 melalui “A Theory of Human Motivation di dalam jurnal Psychological Review.
Maslow menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 62 tahun tepatnya pada tanggal 8 Juni 1970, Ia meninggal karena serangan jantung di California, Amerika Selatan.
Namun, meskipun telah tiada, Maslow mewariskan teori yang disebut sebagai teori hierarki kebutuhan. Selain itu, Maslow juga dikenal sebagai pencetus humanistik psikologis.
Baca juga: Ilmu Antropologi: Pengertian dan Perbedaan dengan Sosiologi
Pengertian dari Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Sebelum mengetahui definisi dari teori hierarki kebutuhan dari Maslow ini, mari kita jabarkan lebih dulu apa itu hierarki. Hierarki ini adalah suatu tingkatan atau susunan.
Maslow menjelaskan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia bisa mengaktualisasikan dirinya. Dengan kata lain, manusia tidak akan bisa mencapai kebutuhan yang paling tinggi tanpa menyelesaikan kebutuhan yang paling rendah.
Misalnya adalah kebutuhan sandang dan pangan. Jadi, pada dasarnya manusia akan memenuhi dulu kebutuhan makanan dan pakaiannya untuk hidup sebelum naik ke tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi, misalnya kebutuhan keamanan, kesehatan, dan sebagainya. Intinya manusia normalnya mementingkan kebutuhan primernya lebih dulu sebelum bisa memenuhi kebutuhan tersiernya.
Teori tersebutlah yang bisa menjawab mengapa sebagian masyarakat tetap memaksakan bekerja di tengah pandemi Covid-19 yang sempat merebak besar di seluruh dunia. Masyarakat-masyarakat itu menyadari bahwa mereka harus bekerja untuk bisa hidup.
Konsep dari Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep dari teori hierarki kebutuhan yang dicetuskan Maslow ini berawal dari pengamatan yang dilakukan langsung oleh Maslow. Ia mengamati perilaku seekor monyet dan kemudian mendapatkan kesimpulan bahwa ada sejumlah kebutuhan yang diprioritaskan oleh individu dibanding kebutuhan lainnya.
Maslow kemudian mencontohkan bahwa manusia akan lebih dulu mementingkan untuk memenuhi kebutuhan cairan ketimbang makanan. Karena memang akan lebih berbahaya jika manusia kekurangan cairan ketimbang kekurangan makan. Hal itu kaitannya tentunya adalah untuk bertahan hidup.
Dari permisalan tersebut, Maslow kemudian menyimpulkan juga bahwa tingkatan kebutuhan selanjutnya baru bisa dicapai setelah individu berhasil memenuhi kebutuhan tingkat sebelumnya.
Maslow juga menambahkan bahwa untuk individu membutuhkan motivasi untuk bisa mencapai tingkat kebutuhan lanjutan. Motivasi itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi kekurangan dan motivasi perkembangan.
Motivasi kekurangan ini memiliki arti sebagai usaha yang dilakukan oleh individu untuk memenuhi segala kekurangan yang dimilikinya. Sedangkan motivasi perkembangan adalah motivasi yang dilakukan oleh individu untuk bisa meraih tujuan atau keinginan mereka sendiri.
Pembagian Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow kemudian menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap individu selalu memiliki cita-cita atau keinginan untuk bisa mencapai tingkat hierarki kebutuhan teratas. Namun, tentunya untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah karena harus melewati tingkatan-tingkatan sebelumnya.
Teori dari Maslow ini kemudian menjelaskan bahwa ada lima tingkatan kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh individu, yaitu:
-
Kebutuhan Dasar atau Fisiologis
Kebutuhan dasar ini menjadi kebutuhan yang paling bawah atau paling pertama dalam konsep teori hierarki kebutuhan Maslow. Artinya, kebutuhan ini mencakup kebutuhan-kebutuhan biologis dan fisik.
Kebutuhan dasar ini harus dipenuhi oleh seorang individu untuk mencapai tingkatan selanjutnya. Contoh dari kebutuhan ini seperti makanan, air, tidur, kebutuhan seksual, dan lain sebagainya. Ketika hal-hal itu tidak bisa dipenuhi maka tidak mungkin individu akan naik ke tingkatan selanjutnya.
Mungkin bisa saja kebutuhan ini tidak dipenuhi untuk mencapai tingkatan selanjutnya, tetapi dalam praktiknya pasti akan mengganggu kebutuhan selanjutnya.
Sederhananya adalah, orang kaya pasti kebutuhan sandang dan pangannya sudah terpenuhi, sehingga mereka bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan lainnya seperti membeli rumah, kendaraan, barang mewah, dan lain sebagainya.
-
Kebutuhan Rasa Aman
Setelah mampu bertahan hidup dengan sandang dan pangan. Kemudian seorang individu mulai memikirkan tingkatan rasa aman. Maslow menjelaskan bahwa rasa aman ini adalah rasa aman secara batin maupun fisik.
Kebutuhan rasa aman ini misalnya adalah rasa aman dari penyakit, rasa aman dari bahaya, rasa aman dari bencana alam, dan rasa aman dari tindakan kriminal.
Contoh nyatanya adalah seseorang yang sudah mampu membeli asuransi kesehatan agar dirinya terjamin ketika dihadapkan dengan penyakit.
-
Kebutuhan Sosial
Pada tingkat ketiga ada kebutuhan pada aspek sosial yang meliputi rasa cinta, kasih sayang, dan juga kepemilikan akan sesuatu.
Pada tingkatan ini, Maslow menjelaskan kenapa manusia bisa jatuh cinta. Ia menjelaskan bahwa manusia mencari cinta dan kasih sayang dari orang lain karena didasarkan pada kesepian, kesendirian, kecemasan, stres, sampai depresi yang berlebihan.
Rasa cinta itu terbagi menjadi dua, yaitu Deficiency Love dan Being Love.
Deficiency love adalah rasa cinta yang disebabkan karena kekurangan, yaitu menjadikan dirinya sebagai titik fokus, sedangkan Being Lovecenderung tidak ada niat untuk memanfaatkan orang yang ia cintai.
Selain soal percintaan, tingkat tiga ini juga terkait dengan pergaulan dan pertemanan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, kebutuhan sebelumnya juga harus terpenuhi lebih dulu.
-
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan mendapatkan penghargaan ini menjadi tingkatan keempat dalam hierarki Maslow.
Penghargaan dalam hal ini bukan selalu soal hadiah, tetapi soal harga diri.
Harga diri ini terbagi menjadi dua, yaitu menghargai diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Menghargai diri sendiri ini berarti kepercayaan pada diri sendiri untuk mencapai tujuannya sendiri demi kehormatannya sendiri.
Sedangkan penghargaan dari orang lain ini lebih ke arah pengakuan yang didapatkan dari orang lain, seperti terkenal, peningkatan jabatan dalam pekerjaan, serta mendapatkan pujian.
Artinya, setiap individu yang bisa mencapai tingkatan ini, maka akan muncul kebutuhan untuk dihormati, rasa ingin dipercaya oleh orang lain, dan menstabilkan diri sendiri.
Kebutuhan ini umumnya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan juga pekerjaan. Ketika semakin tinggi tingkat pendidikan, maka rasa percaya diri seorang individu juga akan semakin meningkat. Namun, jika tingkatan ini tidak terpenuhi, justru akan menyebabkan rasa kecemasan dan stres.
-
Kebutuhan untuk Mengaktualisasikan Diri
Tingkatan tertinggi dari hierarki Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan ini baru bisa dicapai jika empat kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi.
Aktualisasi diri ini adalah pemenuhan potensi dari dirinya sendiri, seperti cita-cita, kematangan mental, keinginan, dan lain sebagainya. Maslow menjelaskan bahwa aktualisasi diri ini adalah kebutuhan individu untuk menentukan keinginan mereka sendiri.
Misalnya adalah ketika seseorang berhasil mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan, kemudian ia ingin terus mengembangkan kemampuannya.
Maslow juga menjelaskan ada beberapa tipe dari aktualisasi diri, yaitu:
-
Acceptance and Realism
Bagian ini merupakan kondisi ketika seseorang bisa menerima semua kenyataan baik terkait diri mereka, orang lain, atau lingkungannya.
-
Problem Centering
Problem centering berarti seorang individu selalu termotivasi untuk bertanggung jawab dan memprioritaskan etika dalam kehidupan sosial.
-
Spontaneity
Artinya adalah mampu beradaptasi secara spontan dalam suatu kondisi.
-
Autonomy and Solitude
Artinya memiliki kebebasan dan privasi yang tinggi. Setiap manusia membutuhkan ruang tersendiri di dalam pribadi dirinya. Tidak semua hal harus dikekang dan juga tidak harus di share ke khalayak umum.
-
Continued Freshness of Appreciation
Tipe ini merupakan individu yang mudah bersyukur atas segala pencapaian yang berhasil mereka raih. Merasa berhasil dan aman dengan pencapaian yang dirasakan.
-
Peak Experiences
Tipe ini menjadi tipe aktualisasi diri yang paling tinggi karena orang selalu memandang suatu hal dengan positif sekalipun berada di dalam kondisi yang buruk. Kejadian buruk itu akan dipandang sebagai pembelajaran.
Demikianlah pembahasan mengenai teori hierarki kebutuhan Maslow yang membahas mengenai aktualisasi diri seseorang.
Di Sampoerna Academy, para siswa akan diarahkan untuk mengaktualisasikan dirinya setinggi mungkin. Karena di Sampoerna Academy telah mengadopsi kurikulum terbaik di dunia yang diterapkan di Amerika, sehingga bisa mempersiapkan siswa dengan landasan global dan kualifikasi akademik yang diakui secara internasional.
Referensi
Tirto.id – Teori Maslow