Untuk menyambut tantangan era revolusi 4.0, ranah pendidikan tentu harus berbenah diri. Pasalnya, bidang pendidikanlah yang menjadi kunci utama keberhasilan generasi penerus bangsa di masa mendatang. Sebab itu, jika dahulu masyarakat lekat dengan pendekatan kontekstual, konstruktivisme, deduktif, induktif, problem-solving, open-ended, dan sebagainya, sekarang eranya STEAM. Sampoerna Academy adalah salah satu sekolah internasional di Medan yang memelopori pemanfaatan model pembelajaran STEAM di Indonesia.
Sebenarnya, apa itu STEAM? Mengapa sekolah internasional di Medan harus menggunakan STEAM? Semua hal tersebut akan terjawab pada tulisan berikut.
Tentang STEAM
STEAM merupakan singkatan dari lima disiplin ilmu, yaitu Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), Arts (Seni), dan Mathematic (Matematika). Metode ini hadir untuk membantu siswa agar dapat mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu dalam proses pemecahan masalah. Selain itu, STEAM juga hadir guna melatih siswa berpikir secara holistik dan terhubung.
Desain pendekatan STEAM pada sekolah internasional mengajak tiap siswa untuk “learn how to think”, belajar bagaimana caranya berpikir. Itu artinya siswa sekolah internasional di Medan harus mengasah kemampuan mereka dalam hal kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi. Pada akhirnya, mereka dapat tumbuh menjadi problem solvers dan innovators di masa depan.
Sebagai kesimpulan, sekolah internasional di Medan memandu tiap siswanya dalam proses pemecahan masalah, baik akademik maupun sosial dengan lebih efektif. Menarik bukan?
Mengapa STEAM?
Ada beberapa alasan penting mengapa rata-rata sekolah internasional di Medan memanfaatkan model pembelajaran ini.
Menjawab Tantangan Perubahan Zaman
Era dimana tiap generasi hidup tidak akan pernah sama. Buktinya, dunia mengenal perkembangan revolusi industri mulai dari Revolusi 1.0 hingga Revolusi 4.0. Sebab itulah, manusia perlu mempersiapkan diri sesuai dengan zamannya.
Perlu diketahui jika komponen STEAM berfokus pada pemecahan masalah melalui inovasi, penerapan critical thinking, penanaman komunikasi & kolaborasi, dan lainnya. Poin-poin inilah yang kemudian menumbuhkan kemampuan siswa beradaptasi (sesuai zaman).
Membuka Pintu Kreativitas
Model pembelajaran STEAM menjunjung tinggi kebebasan kreativitas siswa sekolah internasional di Medan. Hal ini tentunya akan mengarah kepada inovasi, kreasi, dan kemandirian. Lalu, hasil akhir yang diharapkan adalah Indonesia memiliki banyak bibit unggul dengan pola pikir sebagai inovator, creator, dan entrepreneur.
Mengantongi Dukungan dari Banyak Pihak
STEAM di lingkungan sekolah internasional berjalan sesuai dengan harapan dan dukungan pemerintah Indonesia. Buktinya, model pembelajaran ini masuk dalam 10 langkah strategis pemerintah menghadapi Revolusi Industri 4.0 (sumber: Kementerian Perindustrian RI).
Bukan hanya Indonesia, dunia pun turut mendukung melalui gerakan National STEAM Day yang dirayakan setiap tanggal 8 November.
Intinya, saat dunia berubah, manusia wajib beradaptasi dengan perubahan tersebut. Untuk alasan itulah, STEAM hadir di tengah-tengah pendidikan Indonesia melalui Sampoerna Academy.