Piramida Penduduk: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Kondisinya

Penggambaran kondisi penduduk paling dasar dapat dilihat jika kita mengetahui pembagian demografisnya. Pembagian paling dasar yang  paling mudah untuk diidentifikasi adalah berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Oleh sebab itu, biasanya suatu negara akan melihat kondisi penduduknya melalui piramida penduduk misalnya di Indonesia. Piramida penduduk itu dapat menjelaskan mengenai kondisi masyarakat meskipun hanya dengan melihat jenis kelamin dan usianya. 

Apa itu Piramida Penduduk?

Piramida penduduk adalah grafik yang digunakan untuk menjelaskan kondisi demografis dari suatu populasi atau kelompok penduduk. Demografi yang masuk ke dalam piramida penduduk ini maksudnya adalah jenjang usia dan jenis kelamin. Piramida penduduk digambarkan dengan cara menyusun dua garis yang berbentuk tegak lurus. Pada penggambaranya terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kiri dan kanan. Pada bagian kiri akan menunjukkan data laki-laki, sedangkan kanan berisi data penduduk perempuan. Terdapat pula sumbu interval yang biasanya berjarak 5 tahunan. Hal ini akan menggambarkan usia dari penduduk yang digambarkan dengan urutan dari bawah yang termuda hingga teratas adalah yang tertua. 

Fungsi Piramida Penduduk

Piramida penduduk dibuat karena memiliki fungsi sebagai berikut: 
  1. Menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
  2. Mengetahui jumlah penduduk.
  3. Mengetahui rasio ketergantungan. 
  4. Mengetahui jumlah usia produktif maupun non-produktif.
  5. Mengetahui model dari pertumbuhan penduduk.
  6. Untuk memprediksi jumlah penduduk pada masa depan. 
  7. Digunakan untuk menganalisis program KB di suatu wilayah. 
  8. Digunakan untuk menganalisis kondisi pembangunan sarana dan prasarana untuk kondisi pendidikan, sosial, serta ekonomi. 

Gambar Piramida Penduduk

Berikut ini adalah contoh gambar piramida penduduk: [caption id="" align="aligncenter" width="664"]Piramida Penduduk: Jenis, Bentuk, dan Karakteristik Piramida Penduduk Source by Akupintar[/caption] Dari gambar yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 di atas dapat dilihat bahwa bagian sebelah kiri yang berwarna biru muda adalah penduduk dengan jenis kelamin wanita, sedangkan bagian kanan yang berwarna biru tua adalah jenis kelamin wanita. Sementara itu garis vertikal menunjukkan usia yang digambarkan dengan rentang empat tahun. Sedangkan pada garis horizontal di bawah menunjukkan rentang jumlah yang diberi jarak 5.  Pada bagian sebelah batang  adalah jumlah penduduk dalam jumlah jutaan yang disingkat. 

Faktor Piramida Penduduk

Terdapat beberapa ciri-ciri dari piramida penduduk, di antaranya adalah: 
  1. Bentuk

Bentuk merupakan salah satu ciri yang dapat dilihat untuk membedakan jenis dari piramida penduduk.Terdapat tiga bentuk dari piramida penduduk, yaitu mengerucut ke atas, menyerupai granat, serta berbentuk seperti guci terbalik. 
  1. Populasi Penduduk

Faktor kedua adalah populasi penduduk. Jadi piramida penduduk ini menggambarkan penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia dari penduduknya. Jika piramida bentuknya berbeda, maka akan menunjukkan jumlah populasi yang berbeda pula. 
  1. Pertumbuhan Penduduk

Faktor selanjutnya adalah piramida penduduk akan menunjukkan pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah. Setiap jenis piramida penduduk akan menunjukkan pertumbuhan penduduk yang berbeda, sesuai dengan kondisi masing-masing wilayahnya. 
  1. Usia Penduduk

Kemudian adalah menunjukkan usia dari penduduk. Jadi piramida penduduk akan digambarkan dengan sumbu X dan Y. Sumbu X biasanya untuk usia, sedangkan sumbu Y untuk jumlah penduduk.  Baca juga: Mengenal Uni Soviet, Sejarah Hingga Keruntuhannya

Jenis Piramida Penduduk

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa terdapat tiga jenis piramida penduduk dengan ciri yang berbeda pula, tiga jenis piramida itu antara lain: 
  1. Piramida Ekspansif

Piramida ekspansif disebut juga dengan sebutan piramida penduduk muda yang digambarkan dengan piramida yang mengerucut ke atas. Artinya pada bagian atas lebih kecil dibanding bagian bawah.  Penggambaran itu menunjukkan bahwa angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Dapat dikatakan bahwa ketika suatu daerah menunjukkan gambar piramida ekspansif, maka pertumbuhan penduduknya sangat pesat. Seperti diketahui, makin bawah piramida, maka akan menunjukkan usia yang paling muda.   Adapun Indonesia merupakan negara dengan piramida jenis ini, karena dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduknya sangat pesat. Selain Indonesia, ada pula China dan Malaysia yang juga memiliki piramida penduduk muda.  Adapun ciri-ciri dari piramida penduduk ekspansif antara lain: 
  1. Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. 
  2. Jumlah usia muda lebih banyak ketimbang usia jumlah penduduk usia tua. 
  3. Pertumbuhan penduduk berjalan secara pesat.
  4. Umumnya terjadi pada negara-negara berkembang. 
  1. Piramida Stasioner

Piramida stasioner adalah piramida yang menunjukkan kondisi penduduk yang cenderung stabil. Piramida jenis ini disebut juga dengan piramida granat karena memang bentuknya menyerupai granat dimana bagian atas akan mengerucut, tetapi bagian bawah juga cenderung mengerucut meskipun tidak sebanyak bagian atas. Sementara pada bagian tengah akan melebar.  Dari penggambaran itu dapat diketahui bahwa angka kelahiran dan kematian seimbang. Di sisi lain, usia produktif pada piramida stasioner ini cenderung banyak.  Oleh sebab itu, kondisi negara dengan piramida stasioner ini dimiliki oleh negara-negara maju seperti Jerman, Prancis, Inggris, sampai Amerika Serikat.  Adapun ciri-ciri dari piramida stasioner adalah: 
  1. Pertumbuhan penduduk stabil
  2. Tingkat kelahiran dan kematian cenderung seimbang atau nyaris sama.
  3. Usia produktif lebih banyak. 
  4. Rasio ketergantungan nol.
  5. Terjadi di negara-negara maju. 
  1. Piramida Konstruktif

Piramida konstruktif adalah piramida kebalikan dari ekspansif dimana usia tua lebih mendominasi. Jadi piramida ini disebut juga dengan piramida penduduk tua. Hal itu mengindikasikan adanya penurunan penduduk.  Bentuk dari piramida konstruktif ini mirip seperti guci yang terbalik. Jadi dapat diketahui bahwa usia tua lebih banyak ketimbang usia muda. Hal itu dapat terjadi lantaran angka kematian lebih besar dibanding angka kelahiran.  Jika di negara dengan piramida ekspansif pemerintahnya akan membatasi angka kelahiran dengan program seperti program Keluarga Berencana, maka pada jenis ini akan berbeda, mereka justru memaksa masyarakatnya untuk dapat melahirkan anak seperti yang terjadi di Jepang akhir-akhir ini.  Contoh negara yang menunjukkan piramida konstruktif justru juga dapat ditemui di negara-negara maju adalah Jepang, Belgia, dan Singapura.  Ciri-ciri dari piramida penduduk konstruktif antara lain: 
  • Jumlah kematian yang tinggi sedangkan kelahiran rendah. 
  • Meningkatnya angka harapan hidup.
  • Jumlah kelompok umur usia sedikit, sedangkan usia tua lebih banyak.
  • Pertumbuhan penduduk lambat. 
  • Usia produkif lebih besar. 
  • Rasio ketergantungan rendah.
Flat design indonesia map infographics template

Piramida Penduduk di Indonesia 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa piramida penduduk di Indonesia cenderung mengarah ke ekspansif. Pada tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia kurang lebih sebanyak 261.89 juta penduduk.  Dari 200 juta lebih penduduk itu, ternyata angka usia anak-anaknya masih tinggi. Dari situ saja sudah dapat disimpulkan bahwa piramida penduduk Indonesia adalah tipe ekspansif.  Jadi berdasarkan data dari BPS jumlah penduduk laki-laki berjumlah 131.59 juta jiwa, sedangkan perempuan 130,31 juta jiwa. Sementara itu, rasio antara penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 101, artinya di antara 100 perempuan terdapat 101 laki-laki.  Dari data yang sama, laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode tahun 2010-2017 mengalami peningkatan sebesar 1,34 persen. Hal itu tidak lebih banyak jika dibandingkan dengan periode 2000-2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,49 persen. Demikian pembahasan mengenai piramida penduduk yang perlu diketahui. Tentunya untuk mencapai era di mana penduduk menjadi lebih baik sangat didambakan oleh setiap negara. Untuk mendukung hal itu, Sampoerna Academy memiliki filosofi pengajaran yang memotivasi siswa untuk bertanya, bereksplorasi, berinovasi dan berkomunikasi, serta memberikan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk   kepemimpinan baik di Indonesia maupun di luar negeri.  Ditambah dengan kualifikasi akademik yang diakui secara internasional, Sampoerna Academy mempersiapkan siswa untuk bersaing dan berhasil di setiap tahap kehidupan. Dengan munculnya era informasi yang tersedia di ujung jari, tugas kita sebagai sekolah adalah mengajarkan siswa “untuk belajar bagaimana cara belajar”. Referensi Geovolcan
*
Note Wa