Saat ini, para Gen-z atau millennial sering sekali mendengar istilah quarter life crisis. Namun, banyak dari kita yang masuk belum paham apa sebenarnya pengertian dari quarter life crisis dan bagaimana tkamu-tkamunya.  Quarter life crisis sendiri merupakan sebuah fenomena yang biasanya dialami oleh orang berusia 20-30 tahun, dimana kita sering merasakan serangan emosional yang membuat kita sering merasa cemas, bingung, dan keraguan terhadap diri sendiri.  Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam pengertian dari quarter life crisis, apa saja tanda-tanda seseorang sedang mengalami quarter life crisis dan bagaimana cara menghadapinya. Yuk, simak artikel berikut ini!

Pengertian Quarter Life Crisis

Menurut Dr. Jean M. Twenge, Ph.D., seorang psikolog sosial di San Diego State University, quarter life crisis adalah periode dalam hidup ketika seseorang merasa tidak puas dengan hidup mereka dan mulai mempertanyakan tujuan dan arah hidupnya. Quarter life crisis seringkali melibatkan pertanyaan tentang pekerjaan, hubungan, identitas diri, dan masa depan. Intinya, ini adalah periode di mana seseorang mencari jati diri dan tujuan hidupnya, seringkali dengan perasaan kebingungan dan stres.    

Penyebab Quarter Life Crisis

Quarter life crisis biasanya dialami oleh remaja atau gen-z berusia 20 hingga 30 tahun. Namun, apa saja penyebab mereka mengalami quarter life crisis?

1. Tekanan untuk sukses

Umumnya, masyarakat berusia 20 hingga 30 tahun sering sekali merasa tertekan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa merencanakan masa depan yang sukses merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat usia 20 hingga 30 tahun.  Salah satu contohnya adalah pengaruh media sosial yang sering sekali membuat kita merasa harus mencapai tingkat kesuksesan yang sama dengan orang lain agar dianggap sukses. Seseorang yang sering merasa tertekan untuk sukses mungkin merasa bingung terhadap masa depan mereka. 

2. Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita

Penyebab seseorang mengalami quarter life crisis berikutnya adalah dikarenakan ekspektasi yang kita harapkan tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Contohnya adalah rasa tidak puas yang sering membuat kita merasa kita belum mencapai yang kita inginkan dan kita masih berada di posisi yang sama saja. 

3. Perubahan dalam hidup

Pada usia 20 hingga 30 tahun, banyak orang mengalami perubahan besar dalam hidup mereka. Hal ini dapat berupa lulus kuliah, memulai pekerjaan baru, pindah ke kota baru, atau menikah. Perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan perasaan stres dan kebingungan.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencoba menghadapi quarter life crisis sehingga kamu dapat merasa lebih positif dalam menyikapi lingkungan dan tuntutan sosial:

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Setiap orang pasti pernah membandingkan diri kita dengan orang lain dan hal tersebut sangatlah wajar. Tetapi, membandingkan diri dengan orang lain secara terus-terusan dapat berbahaya karena kita akan sering merasa tidak cukup baik atau tidak berhasil.  Untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain, kamu perlu memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. kamu tidak bisa membandingkan diri dengan orang lain karena kamu tidak tahu apa yang mereka alami. Fokuslah pada diri sendiri dan apa yang kamu inginkan untuk hidup kamu.

2. Lakukan perubahan

Jika kamu sedang mengalami quarter life crisis, pasti kamu merasa tidak puas dengan hidup. Oleh karena itu, kamu harus melakukan perubahan, bisa dari perubahan kecil atau besar. Ketika Anda melakukan perubahan, Anda akan merasa lebih terkontrol atas hidup Anda. Hal ini dapat membantu Anda mengatasi perasaan bingung dan tidak pasti.

3. Belajar mencintai diri sendiri

Pada saat mengalami quarter life crisis, seseorang mungkin akan cenderung melupakan hal-hal baik yang sebenarnya mereka miliki. Padahal, untuk mencapai tujuan hidup, seseorang perlu menghargai dan mencintai diri mereka terlebih dahulu. Ketika seseorang mengalami quarter life crisis, mereka mungkin akan cenderung fokus pada hal-hal negatif dalam hidup mereka. Mereka mungkin akan membandingkan diri dengan orang lain, menyalahkan diri sendiri, atau merasa tidak berharga.

4. Fokus pada hal yang bisa kita kendalikan

Pada artikel sebelumnya, kita sudah pernah membahas mengenai filosofi stoik yang mengajarkan kita untuk berfokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Contohnya adalah kita tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain pikirkan atau lakukan.   

Sampoerna Academy

Sampoerna Academy menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill para siswanya. Selain itu, sekolah menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kreativitas, kepemimpinan, dan kerja tim mereka Untuk mendukung pengembangan soft skill, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum Social and Emotional Learning (SEL) yang membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka, mengembangkan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Sekolah juga menawarkan berbagai program pendidikan kepemimpinan dan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi siswa, serta rasa tanggung jawab sosial mereka. Jika Moms tertarik untuk memberikan anak Anda pendidikan kelas dunia yang berfokus pada keunggulan akademik dan pengembangan keterampilan hidup yang penting, kami mengundang Moms untuk mempertimbangkan Sampoerna Academy. Sekolah kami menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan lunak dan keras siswa kami, mempersiapkan mereka untuk sukses dalam karier dan kehidupan masa depan mereka. Hubungi kami kapanpun, isi form dengan mudah disini. Recruitment Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail. Download Sampoerna Academy Booklet for Free!