Kisah Wirausaha Sukses di Era Digital

Menjadi seorang wirausaha yang sukses di era digital sekarang ini dibutuhkan konsistensi untuk terus belajar. Era digital telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia, terutama dalam bidang kewirausahaan. Belajar dari kisah para pelaku wirausaha sukses adalah salah satu cara bagi kita untuk belajar tentang kewirausahaan.  Kisah-kisah sukses para pelaku wirausaha dapat memberikan kita banyak pelajaran, mulai dari bagaimana menemukan ide bisnis hingga bagaimana membangun bisnis yang sukses. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana kisah para pelaku wirausaha sukses Indonesia di Era digital ini membangun bisnis mereka. 

1. William Tanuwijaya (Tokopedia)

William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, memulai bisnisnya pada tahun 2009. Saat itu, pasar e-commerce di Indonesia masih sangat kecil. Namun, William melihat potensi besar dari pasar ini. Pada tahun 2007, William mulai merintis Tokopedia bersama dengan Leontinus Alpha Edison. Mereka melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pasar e-commerce yang besar. Namun, saat itu, pasar e-commerce di Indonesia masih sangat kecil dan belum banyak orang yang familiar dengan konsep ini. Untuk mewujudkan visinya, William dan Leontinus mengembangkan Tokopedia dengan fokus pada kemudahan dan kenyamanan pengguna. Mereka membuat Tokopedia menjadi platform yang mudah digunakan, bahkan bagi orang yang tidak memiliki pengalaman menggunakan internet. Selain itu, William dan Leontinus juga menawarkan berbagai kemudahan bagi para penjual. Mereka tidak membebankan biaya pendaftaran atau komisi kepada para penjual. Hal ini membuat Tokopedia menjadi platform yang menarik bagi para penjual, baik yang besar maupun yang kecil. Upaya William dan Leontinus membuahkan hasil. Tokopedia berkembang pesat dan menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022, Tokopedia memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif dan lebih dari 10 juta penjual. 

2. Nadiem Makarim (Gojek)

Dari CEO Gojek jadi Mendikbud, ketahui 5 fakta mengenai Nadiem Ma Sumber: Brilio.net   Nadiem Makarim, yang sekarang ini telah menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) sebelumnya merupakan founder dan CEO Gojek yang tercipta pada tahun 2010. Saat itu, transportasi online di Indonesia masih sangat baru. Namun, Nadiem melihat potensi besar dari pasar ini. Upaya Nadiem dan rekan-rekannya membuahkan hasil. Gojek berkembang pesat dan menjadi salah satu perusahaan transportasi online terbesar di Indonesia. Pada tahun 2023, Gojek memiliki lebih dari 2 juta mitra driver dan lebih dari 200 juta pengguna aktif. Keberhasilan Gojek tidak lepas dari peran Nadiem Makarim sebagai pendiri dan CEO. Nadiem dikenal sebagai sosok yang visioner dan pekerja keras. Ia selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas Gojek agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

3. Ahmad Zaky (Bukalapak)

Ahmad Zaky merupakan seorang founder dan mantan CEO dari Bukalapak. Ahmad Zaky, seorang wirausahawan sukses di era digital, lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar sarjana teknik informatika. Setelah lulus, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Saat mendirikan Suitmedia, Zaky membuat sebuah situs khusus yang merupakan proyek internal perusahaan rintisannya tersebut. Situs khusus itu pun kelak menjadi embrio dari berdirinya Bukalapak. Bukalapak adalah situs jual beli daring yang menampung para pelaku UMKM. Situs tersebut sudah menampung banyak UMKM di hampir pelosok tanah air. Selain itu, situs garapan Zaky yang kini berusia 32 tahun ini juga telah menarik sejumlah investor, baik dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, Bukalapak kini juga menyediakan sejumlah fitur yang membantu masyarakat Indonesia secara luas. Salah satunya adalah fitur BukaEmas yang memudahkan orang untuk berinvestasi di sektor emas.

4. Ferry Unardi (Traveloka)

Siapa yang tidak kenal dengan aplikasi Traveloka ini, kisah sukses Traveloka dimulai dari sosok wirausaha sukses yang bernama Ferry Unardi yang berhasil melihat potensi besar dari pasar pariwisata di Indonesia. Ia melihat bahwa pasar pariwisata di Indonesia memiliki basis pelanggan yang besar dan potensial.  Ferry Unardi memutuskan untuk berhenti dari kuliahnya di Harvard untuk memulai usahanya di Traveloka yang kini telah menjadi salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.  Keberhasilan Traveloka tidak lepas dari peran Ferry Unardi sebagai pendiri dan CEO. Ferry dikenal sebagai sosok yang visioner dan pekerja keras. Ia selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas Traveloka agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Pada tahun 2017, Traveloka menjadi perusahaan unicorn pertama di Indonesia, yaitu perusahaan rintisan dengan valuasi lebih dari $1 miliar. Pada tahun 2020, Traveloka melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.

Sampoerna Academy

Sampoerna Academy menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill para siswanya. Selain itu, sekolah menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kreativitas, kepemimpinan, dan kerja tim mereka Untuk mendukung pengembangan soft skill, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum Social and Emotional Learning (SEL) yang membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka, mengembangkan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Kami juga menawarkan berbagai program pendidikan kepemimpinan dan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi siswa, serta rasa tanggung jawab sosial mereka. Kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan biaya sekolah. Jadilah bagian dari Sampoerna Academy yang akan membantu mereka meraih impian kuliah di luar negeri! Ikuti proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini. Recruitment Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail. Download Sampoerna Academy Booklet for Free!
*
Note Wa