Regulasi diri adalah kemampuan yang berkembang seiring dengan pertumbuhan untuk mengendalikan emosi, perilaku, dan fungsi kognitif secara mandiri. Kemampuan ini mencakup pengendalian tingkah laku, mengatasi frustasi, dan memahami konsep dasar seperti mematuhi aturan, memiliki empati, dan menunggu giliran.
Perkembangan sosial dan emosional anak dibantu oleh regulasi diri, yang membantu mereka berinteraksi dengan orang lain secara positif dan membangun keterampilan untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi eksekutif otak, yang mencakup merencanakan, mengorganisir, memantau, dan mengevaluasi tindakan seseorang, juga terkait dengan regulasi diri.
Anak-anak usia dini yang memiliki regulasi diri yang baik cenderung lebih sukses di sekolah dan lingkungan sosial karena mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi gangguan, belajar dengan baik, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka dengan lebih baik.
Regulasi diri adalah keterampilan yang berkembang seiring waktu, dan peran orang dewasa, seperti orangtua dan guru, sangat penting dalam membantu anak-anak usia dini mengembangkan keterampilan ini. Orang dewasa dapat membantu anak-anak dengan memberikan contoh, mengajarkan aturan dan norma sosial, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih mengendalikan diri sendiri dalam situasi sehari-hari.
Oleh karena itu, regulasi diri pada anak usia dini sangat berdampak pada perkembangan mereka secara keseluruhan dan menjadi dasar bagi kemampuan sosial dan akademik mereka di masa depan.