Sistem pendidikan online merupakan sebuah perubahan besar dalam pendidikan dimana yang biasanya menggunakan sistem konvensional beralih ke sistem yang serba digital. Awalnya proses belajar yang berlangsung di ruang kelas, sekarang berpindah tak terikat oleh ruang dan waktu. Kali ini kita akan membahas seputar Full online learning dan blended learning, manakah yang terbaik?
Full online learning dan blended learning adalah sebuah model pendidikan yang serba digital di kalangan pelajar Indonesia. Aktivitas belajar sekarang ini telah melibatkan semua komponen dalam pendidikan yang dimana salah satu komponen tersebut adalah penggunaan teknologi informasi sebagai media dalam pembelajaran. Yuk, kenali lebih lanjut perbedaannya!
Full Online Learning adalah sebuah proses belajar mengajar yang dilakukan secara online menggunakan media elektronik dan internet sebagai perantara dalam proses belajar mengajar tersebut. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja dengan menggunakan bantuan perangkat digital yang terhubung ke internet.
Kelebihan dari full online learning adalah sistem pembelajaran yang sangat fleksibel, dimana siswa dapat mengatur jadwal belajar mereka sendiri dan materi yang dapat diakses sesuai kebutuhan mereka. Interaksi antar siswa juga dapat dilakukan melalui komunikasi online seperti forum diskusi atau email.
Akan tetapi, kekurangan dari full online learning ini sendiri adalah kurangnya interaksi sosial antara siswa dengan pengajar dan juga siswa memiliki tantangan mereka sendiri dalam mengajar kedisiplinan belajar di rumah.
Full Online Learning


Blended Learning
Blended learning adalah gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual. Pembelajaran dalam blended learning dianggap menjadi lebih efektif karena proses belajar mengajar yang biasa dilakukan secara secara langsung kini dibantu oleh infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dalam blended learning, Interaksi langsung antara siswa dan pengajar terjadi baik dalam kelas tatap muka maupun melalui platform online. Pengajar dapat memberikan bimbingan, memberikan umpan balik, dan memfasilitasi diskusi di kelas maupun secara virtual. Blended learning dapat memberikan keseimbangan antara fleksibilitas belajar mandiri dan interaksi sosial serta dukungan langsung dari pengajar. Blended learning mungkin dapat dibilang efektif, akan tetapi terdapat juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan seperti contohnya adalah blended learning melibatkan koordinasi yang cermat antara sesi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Perencanaan jadwal yang efisien dan pengaturan logistik yang baik diperlukan agar siswa dan pengajar dapat bertemu secara tatap muka dengan lancar dan memanfaatkan waktu yang tepat untuk pembelajaran online. Jika tidak ada koordinasi yang baik, dapat terjadi kebingungan atau kesulitan dalam mengatur jadwal yang efektif. Pendekatan blended learning membutuhkan persiapan dan keterampilan tambahan bagi pengajar. Mereka perlu menguasai penggunaan teknologi, merancang materi pembelajaran online yang efektif, dan mengelola kombinasi antara pembelajaran online dan tatap muka. Jika mengajar tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang memadai, hal ini dapat mempengaruhi kualitas pengajaran dan pembelajaran.