Video game dan esports adalah dua hal yang terkait tetapi memiliki perbedaan yang penting.
Video game adalah permainan yang dimainkan melalui perangkat elektronik seperti komputer, konsol game, atau perangkat seluler. Video game mencakup berbagai genre dan tipe permainan, seperti game aksi, petualangan, strategi, olahraga, dan lainnya. Video game dapat dimainkan secara tunggal (single-player) atau melibatkan banyak pemain (multiplayer) baik secara lokal maupun daring.
Video game yang memerlukan pemecahan masalah, strategi, dan pemikiran kreatif dapat membantu melatih keterampilan kognitif anak, seperti perhatian, memori, logika, dan pemecahan masalah. Esports juga dapat meningkatkan kemampuan pemikiran taktis dan koordinasi mata-tangan. Beberapa video game dan esports melibatkan interaksi sosial dan kerjasama antara pemain. Ini dapat membantu anak-anak belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Video game dapat menjadi bentuk hiburan dan pengalihan yang membantu anak mengatasi stres. Namun, penting untuk memastikan bahwa video game tidak menjadi satu-satunya mekanisme penanganan stres dan anak-anak juga belajar mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat di luar video game. Video game memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan jika digunakan secara berlebihan. Penting bagi orang tua untuk membatasi waktu bermain, mengamati perubahan perilaku anak, dan menjaga keseimbangan antara bermain game dan kegiatan lainnya.
Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak bermain game yang sesuai dengan usia mereka dan dengan konten yang tepat. Memilih game yang cocok dengan tingkat kedewasaan anak dapat membantu melindungi mereka dari konten yang tidak pantas atau kekerasan yang berlebihan. Peran orang tua dalam mengawasi dan membatasi waktu bermain game anak sangat penting. Orang tua juga dapat terlibat dalam permainan dengan anak-anak mereka, berdiskusi tentang pengalaman bermain mereka, dan membantu mereka memahami dampak positif dan negatif dari game.
Video game dan esports dapat memiliki dampak yang kompleks pada anak-anak, baik secara positif maupun negatif. Berikut adalah paparan dampak positif serta negatif video game dan esports:
Sekilas Tentang Esports
Esports, singkatan dari "electronic sports," adalah bentuk kompetisi video game yang diorganisir dan profesional. Mirip dengan olahraga tradisional, esports melibatkan pemain yang berkompetisi dalam permainan video tertentu dengan aturan dan struktur kompetisi yang ditetapkan. Turnamen esports dapat melibatkan pemain individu atau tim, dan seringkali menarik perhatian penonton yang besar secara daring atau langsung. Esports telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan mendapatkan popularitas yang besar di seluruh dunia. Acara esports besar seperti Kejuaraan Dunia League of Legends, The International Dota 2, dan Overwatch League menarik jutaan penonton dan menawarkan hadiah uang tunai yang signifikan bagi para pemain. Sementara video game dapat dimainkan untuk hiburan dan kesenangan, esports memiliki elemen persaingan dan profesionalisme yang lebih kuat. Banyak pemain esports yang berlatih secara intensif, memiliki sponsor, dan mengikuti jadwal kompetisi yang ketat. Video game dan esports memiliki efek yang kompleks terhadap perkembangan anak. Seperti halnya dengan banyak aktivitas lainnya, dampaknya dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk konten game, durasi bermain, pengawasan orang tua, dan keseimbangan dengan kegiatan fisik dan sosial lainnya.