Berlangsungnya kehidupan dunia tak lepas dari adanya sebuah ekosistem dan populasi atau jumlah makhluk hidup yang ada. Penurunan populasi dapat menyebabkan kelangkaan hingga adanya kepunahan dari spesies tertentu. Kondisi ini dinamakan dengan dinamika populasi, suatu perubahan yang terjadi terhadap makhluk hidup.
Seperti yang terjadi pada hewan, habitat hewan bisa saja mengalami kematian hingga kepunahan bukan karena hanya dimangsa predator. Namun kondisi ini biasanya juga terjadi karena suatu wilayah dan beberapa hal yang dikenal sebagai kompetisi antar hewan di alam liar. Mati dan bertahan hidup adalah sebuah pertumbuhan yang akan selalu mengalami perubahan.
Pengertian Dinamika Populasi
Terjadinya perubahan dalam pertumbuhan suatu spesies hewan juga disebut dengan istilah dinamika populasi hewan. Kondisi yang terjadi akibat kematian dan kehidupan, baik secara alami maupun karena kompetisi. Dinamika populasi adalah keadaan yang memaksa suatu komunitas di ekosistem mengalami perubahan yang biasa sampai signifikan.
Hal ini tak lepas dari ilmu ekologi, cabang ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari tentang makhluk hidup. Khususnya makhluk hidup yang mampu bertahan di habitatnya, seiring hubungan yang terjalin dengan makhluk lain hingga benda tak hidup di sekitarnya. Ilmu ekologi termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat.
Perkembangan ini tak lepas dari faktor geografi, seperti pada tumbuhan yang dapat tumbuh hingga kemudian berkembang menjadi suatu komunitas sehingga menghasilkan ekologi tumbuhan. Ekologi juga membuat para ilmuwan memulai pengembangan penelitian dengan membahas dan mempelajari dinamika populasi.
Teori dinamika populasi pertama kali dikemukakan pada 1925 oleh Lotka dan Volterra di tahun 1926, kedua ilmuwan ini memakai pendekatan eksperimen. Selain itu medio 1940-1950 beberapa tokoh lain juga berhasil mengembangkan dinamika populasi. Namun kali ini mengembangan konsep-konsep dari tingkah laku yang bersifat intrinsik serta agresif.
Dapat disimpulkan dinamika populasi yang berasal dari dua kata, dinamika yang berarti suatu proses dari pertumbuhan atau penurunan yang muncul terhadap suatu makhluk hidup dan populasi adalah kelompok spesies yang mampu berkembang dan menjalani hidup serta tinggal di suatu habitat dengan memanfaatkan sumber daya alam guna bertahan hidup.
Dinamika populasi juga dapat dikatakan sebagai naik turunnya jumlah spesies dalam suatu habitat, kondisi yang terjadi dikarenakan berbagai macam hal. Mulai dari adanya persaingan antar jenis spesies, adanya predator atau pemangsa hingga kejadian alam yang tak terduga dan memberi banyak dampak buruk terhadap ekosistem spesies tersebut.
Baca juga: Fakta Seputar Benua Australia, Ada Gurun Sampai Perekonomian
Penyebab Dinamika Populasi pada Hewan
Adanya dinamika populasi tidak muncul begitu saja, namun terdapat beberapa alasan serta penyebab yang membuat kondisi ini terjadi. Biasanya kondisi ini merupakan pengaruh yang sangat amat berdampak pada keberlangsungan hidup makhluk tersebut, dinamika populasi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut kecuali yang tidak berhubungan dengan hal ini.
-
Interaksi Predasi
Yang dimaksud dengan interaksi predasi adalah interaksi yang muncul pada hewan dalam hal ini predator atau pemangsa dengan hewan yang dimangsa atau prey. Secara langsung kondisi ini menunjukkan hierarki antara hewan pemangsa yang berada di atas hewan yang dimangsa, atau termasuk dalam rantai makanan di suatu ekosistem.
Sesuai dengan statusnya, pemangsa dapat bertahan hidup dengan memangsa hewan lain untuk dijadikan makanan, khususnya hewan yang terdapat di habitatnya. Namun secara berkala populasi mangsa akan terus bertambah jika tidak ada pemangsa memakan mangsanya. Karena memang mangsa merupakan makanan untuk hewan di atasnya.
-
Interaksi Kompetisi
Interaksi kompetisi adalah hubungan yang terjadi pada sesama hewan dengan spesies yang sama dan berbeda dalam memperebutkan sesuatu. Seperti makanan, wilayah, kekasih, kepemimpinan dan lain sebagainya. Hewan akan saling adu kekuatan, hingga memunculkan pemenang untuk kemudian mendapatkan hal yang diperebutkan sebelumnya.
Interaksi jenis ini juga bisa dikatakan sebagai ajang dalam menunjukkan kekuatan serta siapa yang lebih berhak mendapatkan hal yang diperebutkan. Hewan yang mampu mengalahkan lawan atau membunuh lawannya nantinya akan disegani oleh hewan lainnya. Baik dari spesies yang sama maupun berbeda.
-
Bencana Alam
Munculnya bencana alam tentu tidak dapat diprediksi, seperti gempa bumi, meletusnya sebuah gunung hingga terjadinya tsunami. Segala bentuk bencana alam memiliki dampak buruk terhadap habitat dan spesies hewan dalam sebuah ekosistem. Kerusakan parah dapat terjadi akibat bencana alam yang terjadi, hingga membutuhkan waktu lama dalam pemulihan.
Seperti gunung meletus, tumbuhan dan tanaman akan terbakar hingga membuat hewan baik karnivora hingga herbivora mengalami kelaparan. Bisa menjadi dampak buruk yang diakibatkan bencana alam, bahkan bukan tak mungkin kondisi ini bisa membuat tanaman dan hewan suatu spesies menjadi lenyap dan punah.
Faktor internal yang mempengaruhi dinamika populasi ditunjukkan oleh angka banyaknya terjadi bencana alam. Sehingga membuat kondisi dari alam bergejolak, hingga tempat di mana populasi yang memiliki spesies beragam pun terancam kondisinya. Termasuk faktor yang mempengaruhi dinamika populasi, kecuali jika tidak membawa dampak buruk.
-
Aktivitas Manusia
Kerusakan yang terjadi pada habitat hewan dan tumbuhan tak hanya terjadi karena adanya bencana alam. Aktivitas manusia juga memiliki dampak tersendiri, hal ini tak dapat dipungkiri karena perkembangan zaman membawa habitat hewan dan tumbuhan di suatu daerah menjadi semakin mengalami kerusakan.
Dampak buruk selanjutnya yang muncul dari keadaan tersebut adalah banyaknya hewan yang kemudian membuat mereka mencari makanan di habitat manusia. Karena lingkungan mereka yang terganggu, manusia bisa saja melakukan hal yang berbahaya karena merasa dirugikan atau terancam akibat adanya hewan-hewan tersebut.
-
Ekosistem
Mengapa interaksi dalam ekosistem dapat mempengaruhi dinamika populasi, Ekosistem merupakan komponen yang tak bisa lepas dari dinamika populasi, keanekaragaman komunitas dan lingkungan. Fungsinya adalah sebagai satuan ekologi dari alam, ekosistem menjadi satu kesatuan lingkungan hidup serta makhluk hidup di dalamnya dan saling berpengaruh.
Ekosistem terdiri dari dua komponen pembentuk, pertama adalah biotik yang merupakan komponen berisi pembentuk ekosistem itu sendiri yakni makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Sementara komponen abiotik berisi sesuatu tak hidup, seperti udara, air, tanah, suhu, kelembaban hingga cahaya matahari serta tingkat keasaman dan topografi.
Adanya ekosistem membuat makhluk hidup seperti hewan mendapatkan suplai makanan dengan baik, bisa berasal dari alam langsung maupun pemberian manusia. Ekosistem yang baik memberi jaminan kehidupan yang baik pula untuk makhluk hidup di dalamnya, sebaliknya jika ekosistem berada dalam keadaan yang buruk, maka dampak buruk juga yang didapat.
-
Habitat
Habitat adalah tempat makhluk hidup berasal, bisa itu tumbuhan dan hewan hingga lingkungan alam alami. Hal yang satu ini juga sangat berkaitan dengan dinamika populasi, makhluk hidup dalam hal ini hewan harus mampu melakukan adaptasi dengan habitat mereka. Mulai dari lingkungan, cuaca, kelembaban hingga iklim.
Jika hewan dan makhluk hidup lainnya tidak bisa melakukan adaptasi dengan ini, maka bukan tidak mungkin mereka akan binasa hingga punah. Habitat tidak hanya sekedar tempat bertahan hidup, tetapi juga tempat bagi para hewan dalam melakukan berkembang biak. Kemudian memastikan keturunan dan spesies yang ada terjaga untuk tidak mencapai kepunahan.
Komponen Habitat
-
Ruang
Tempat dimana makhluk hidup berada, bertempat tinggal, makan hingga berkembang biak harus membutuhkan ruang. Jika tidak, maka makhluk hidup ini akan mengalami kesulitan, salah satunya dalam mencari makan. Kondisi ini akan membuat beberapa dampak bahaya muncul, seperti salah satunya adalah kesulitan makan hingga kelaparan.
-
Makanan
Merupakan komponen yang tidak mungkin dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan makhluk, salah satunya hewan. Makanan memberi jaminan keberlangsungan hidup, karena itu ketersediaan makanan perlu dijaga dengan seimbang. Tidak kurang atau berlebihan, karena ketidakstabilan akan membuat adanya kerusakan ekosistem.
-
Air
Selain makanan, keberlangsungan hidup makhluk juga tergantung pada ketersediaan air karena jika tidak maka akan menimbulkan dehidrasi. Kondisi yang membuat makhluk bisa berada dalam kematian, hewan menjadi salah satunya yang memerlukan suplai dan konsumsi air dalam jumlah yang berbeda karena kandungan di dalam air yang berbeda-beda.
Demikian penjelasan mengenai dinamika populasi, mulai dari pengertian, komponen hingga penjelasan lain secara lebih detail di dalamnya Sampoerna Academy menerapkan metode pembelajaran sambil praktek di dalam kelas. Siswa dihadapkan dengan tanggung jawab pribadi dan pengembangan keterampilan interpersonal.
Mulai dari tingkat dasar hingga seterusnya, siswa akan belajar untuk memecahkan dan melakukan analisis terhadap masalah lewat perangkat elektronik dan strategi pembelajaran kolaboratif. Sampoerna Academy juga menerapkan project based learning (PBL), pendekatan instruksional konstruktivisme dengan mengutamakan minat para siswa.
Referensi
Kelas Pintar – Apa itu Dinamika Populasi