Dalam kehidupan sosial dan budaya sehari-hari, ada perbedaan yang dinamakan diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah perbedaan di lingkungan yang memiliki banyak perbedaan yang beragam, seperti ras, suku, agama, hingga jenis kelamin. Di Sampoerna Academy sendiri memiliki diferensiasi sosial dari keberagaman nasionalitas dari para siswa/i. Namun dibalik keberagaman tersebut, kita tetap memiliki hak yang sama dalam menempuh pendidikan.
Apa itu diferensiasi sosial dan apa contoh diferensiasi sosial? Simak penjelasan lengkap tentang apa yang dimaksud dengan diferensiasi sosial? Pembahasan tersebut akan dikupas tuntas pada artikel ini. Yuk disimak!
Pengertian Diferensiasi Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diferensiasi diartikan sebagai proses, cara, perbuatan membedakan; pembedaan atau proses pembedaan hak dan kewajiban warga masyarakat berdasarkan perbedaan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Sedangkan sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Artinya, pengertian diferensiasi sosial adalah perbedaan sosial, perbedaan antara anggota masyarakat secara horizontal alias perbedaan tersebut memiliki derajat atau tingkatan yang sama.
Contoh dari pembedaan ini adalah perbedaan masyarakat berdasarkan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin, dengan tidak ada yang lebih tinggi atau rendah satu dengan yang lain dalam perbedaan tersebut.
Misal berdasar jenis kelamin, laki-laki tak lebih tinggi atau rendah dibanding perempuan. Begitu juga dengan etnis, etnis suku Jawa tak lebih tinggi atau rendah dibanding etnis Minangkabau misalnya. Hal-hal ini kadang terbentuk sejak manusia lahir, jadi diferensiasi sosial ini tak lantas menunjukkan seseorang lebih dominan dibanding orang lain.
Pengertian Diferensiasi Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian diferensiasi sosial menurut beberapa ahli:
-
Soerjono Soekanto
Menurutnya, diferensiasi sosial adalah merupakan bentuk variasi profesi kerja dalam masyarakat yang kemudian dianggap sebagai sebuah prestise, tanpa memberikan perbedaan-perbedaan yang nyata.
Menurutnya, perbedaan di masyarakat tak lantas menimbulkan perbedaan derajat, posisi, hak dan kewajiban, dan lain sebagainya. Perbedaan hanya terlihat secara kasat mata, tetapi tak berimbas kepada kegiatan masyarakat.
-
Susanto
Susanto berujar bahwa diferensiasi sosial merupakan fenomena sosial yang menciptakan perbedaan di kehidupan masyarakat dengan lebih melihat pada status horizontal (setara).
-
Vina Dwi
Sedangkan Vina Dwi menganggap bahwa diferensiasi sosial adalah pandangan terkait perbedaan di lingkungan sosial bermasyarakat, hal yang menyebabkan adanya pembagian agama, jenis kelamin, ras, dan juga pemisahan dengan berbagai pandangan yang menyelimutinya.
Baca juga: Pengertian Kelompok Sosial, Macam, dan Cirinya
Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari diferensiasi sosial:
-
Ciri Fisik
Ciri fisik artinya ciri yang bisa dilihat oleh masa, memiliki bentuk fisik, dan terlihat dengan jelas. Contohnya adalah perbedaan warna kulit, warna mata, bentuk mata, telinga, rambut, dan lain sebagainya.
Bahkan, saudara kembar biasanya memiliki perbedaan fisik. Artinya, setiap orang pasti memiliki perbedaan fisik, yang membuat diferensiasi sosial.
Perbedaan ini tak membuat seseorang lebih tinggi atau rendah dibandingkan orang lain.
-
Ciri Sosial
Ciri sosial hadir dari perbedaan akibat profesi, pekerjaan, atau peran seseorang dalam masyarakat. Artinya, setiap orang punya keahlian masing-masing. Dalam satu kantor misalnya, setiap orang punya tugas masing-masing, tetapi saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain.
Di lingkungan masyarakat, ada yang bertugas sebagai ketua RT, RW, satpam, petugas kebersihan, dan lain sebagainya. Semua punya tugas dan peran berbeda dan sudah seharusnya seperti itu.
-
Ciri Budaya
Ciri budaya hadir dari aspek kebudayaan yang dimiliki setiap orang, satu orang dari satu daerah akan memiliki nilai budaya yang berbeda dengan orang dari daerah lainnya. Misalnya upacara kematian yang berbeda di Bali dengan di Jawa, meski begitu masyarakat tetap hidup rukun dan saling menghargai sebagai sesama warga negara Indonesia.
Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
Bentuk diferensiasi sosial biasanya didasarkan oleh perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Berikut ini beberapa contohnya:
-
Jenis Kelamin
Perbedaan gender jadi salah satu perbedaan yang paling mudah ditemukan dan dilihat, antara laki-laki dan perempuan. Meski begitu, mereka semua setara dan tak ada perbedaan derajat di antara mereka semua. Juga memiliki hak dan kewajiban yang sama pula, misal di depan hukum atau saat pemilihan umum.
-
Suku Bangsa
Dalam satu bangsa atau bahkan di dunia ini ada banyak suku, yang membuat diferensiasi sosial. Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar di seluruh Nusantara. Meski begitu, hal ini tidak berpengaruh terhadap derajat seseorang, dan punya hak dan kewajiban yang sama untuk Indonesia.
-
Klan
Klan atau marga jadi diferensiasi sosial di beberapa tempat, dengan keturunan dari garis ibu disebut matrilineal, sedangkan dari garis ayah disebut patrilineal. Meski begitu, perbedaan ini tidak membedakan derajat sosial, artinya termasuk perbedaan horizontal.
-
Ras
Saat lahir, orang lahir dengan ras tertentu. Orang tua dari ras sama akan melahirkan anak dari ras tersebut, sedangkan pernikahan antar-ras akan membuat ras yang lebih unik lagi. Meski begitu, perbedaan ras ini tak mempengaruhi derajat masing-masing manusia meski memiliki perbedaan sejak lahir.
-
Agama
Agama juga menjadi diferensiasi sosial dengan ilmu agama yang dimiliki setiap orang dan agama yang dianut juga berbeda-beda, dengan Indonesia mengakui beberapa agama di dunia. Meski begitu, perbedaan agama ini terjadi secara horizontal di masyarakat.
-
Pekerjaan
Pekerjaan biasanya didasarkan pada kemampuan seseorang, yang artinya setiap orang akan memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Meski begitu, hal tersebut tak lantas membuat satu pekerjaan dianggap lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan pekerjaan lainnya.
Dampak Diferensiasi Sosial
Dampak dari diferensiasi sosial ini bisa berupa hal negatif maupun positif. Berikut ini beberapa di antaranya:
Positif
- Memperkuat ikatan kelompok, terutama jika ada ancaman.
- Menjaga budaya agar tetap utuh dan stabil.
- Membuat semangat patriotisme jadi meningkat.
- Memperbesar rasa cinta kepada budaya bangsa.
- Membuat hubungan antar-kelompok menjadi lebih erat.
Negatif
- Membuat permusuhan dengan kelompok yang dianggap berbeda.
- Bisa menghambat hubungan antar-kelompok.
- Proses asimilasi dan integrasi sosial jadi lebih lambat.
- Bisa jadi awal mula konflik antar-kelompok.
- Membuat adanya jurang perbedaan satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Contoh Diferensiasi Sosial
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, diferensiasi sosial terjadi secara horizontal atau setara di masyarakat. Misalnya adanya perbedaan budaya di Jawa dengan di Sulawesi, meski begitu semua bisa rukun dan tak merasa lebih unggul.
Di kelas misalnya, tak ada perbedaan siswa laki-laki dan perempuan, semuanya bisa menjabat sebagai pengurus ataupun ketua kelas. Di kantor, semua orang punya posisi dan tugas berbeda, tetapi semua tetap satu tujuan untuk memajukan perusahaan.
Demikian penjelasan lengkap soal arti, ciri-ciri, jenis, dan contoh diferensiasi sosial. Di Sampoerna Academy, kerjasama lebih diutamakan. Lingkungan Sampoerna Academy diciptakan untuk mendorong budaya inovasi dan kolaborasi. Selain itu, integrasi komunikasi, kecakapan atas berbagai macam bahasa, dan kolaborasi dalam kerja tim membuat kami berbeda dari kebanyakan sekolah lain di Asia Tenggara.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.
[formidable id=7]
Referensi
Kata Data