Sebagai bagian dari Golden Age, rentang usia 3-5 tahun adalah tahap yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Di rentang usia ini, si kecil semakin mandiri serta memahami dirinya sendiri dan hal-hal di sekitarnya. Ia juga semakin pintar — memiliki imajinasi yang tinggi dan rasa ingin tahu yang besar dalam mengasah kemampuan kognitif sang anak.
Pada tahap ini, orang tua biasanya mulai mempertimbangkan opsi memasukkan si kecil ke jenjang pendidikan usia dini atau preschool. Tapi, ada satu pertanyaan yang sering orang tua tanyakan: sebenarnya perlu enggak sih memasukkan si kecil ke preschool?
Nah, melalui artikel ini, kami akan membantu Moms and Dads menjawab pertanyaan ini dengan membahas tiga alasan utama kenapa anak perlu masuk preschool. Yuk, kita simak satu per satu.
- Di preschool, anak bisa melatih kemampuan kognitifnya sejak usia dini.
Kemampuan kognitif adalah kemampuan si kecil menggunakan otaknya untuk berpikir — termasuk mempelajari, mengamati, memahami, mengolah, mengingat, dan menerapkan informasi.
Kenapa sih keterampilan kognitif pada anak perlu dikembangkan sejak usia dini? Perkembangan kemampuan kognitif mempengaruhi perkembangan berbagai keterampilan anak yang lainnya, misalnya keterampilan komunikasi, sosial, emosional, dan problem-solving. Selain itu, kemampuan kognitif yang baik membantu anak belajar berbagai hal baru seiring pertumbuhannya.
Nah, preschool adalah tempat terbaik selain rumah untuk melatih keterampilan kognitif si kecil secara intensif agar ia lebih siap menerima pelajaran di jenjang sekolah dasar. Di preschool, berbagai pelajaran (mengenal warna dan bentuk, mengenal seni dan musik, berhitung, menggambar, membuat kerajinan tangan, dll.) dikemas dalam berbagai aktivitas yang tidak hanya menarik dan menyenangkan, tetapi juga efektif untuk mengasah keterampilan kognitifnya.
Selain itu, preschool memungkinkan perkembangan si kecil diawasi secara intensif. Monitoring adalah salah satu hal terpenting dalam pertumbuhan anak. Di preschool, terdapat tim guru yang sudah dibekali dengan kemampuan untuk memonitor tumbuh kembang anak dan mengenali segala hambatannya. Apabila ada aspek yang dirasa kurang, orang tua akan lebih cepat memperoleh feedback sehingga masalahnya bisa segera ditangani.
- Anak bisa mengembangkan keterampilan sosialnya.
Keterampilan sosial juga sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Karena itu, kemampuan ini juga perlu dilatih sejak usia dini.
Agar si kecil bisa melatih berbagai keterampilan ini secara efektif, diperlukan peran aktif dari orang-orang di sekitarnya. Tanpa dukungan yang memadai, perkembangan anak bisa terhambat. Yuk, kita ambil satu contoh. Di era digital, anak biasanya sudah mampu dan terbiasa menggunakan gadget sejak usia yang sangat muda. Apabila kebiasaan ini tidak diimbangi dengan interaksi sosial yang cukup seiring pertumbuhan usianya, anak bisa mengalami social skill deficits, misalnya rasa malu yang berlebihan, ketidakmampuan mendengarkan, ketidakmampuan berkomunikasi, ketidakmampuan menatap orang lain, dll. Hal ini bisa menyebabkan anak kesulitan bergaul dan berteman.
Mengutip The Asian Parent, berdasarkan sebuah buku berjudul The Social Skill Improvement System (SSIS) Classwide Intervention Program, ada 10 jenis keterampilan sosial yang wajib dimiliki si kecil — mendengarkan orang lain, mengikuti petunjuk, menaati peraturan, mengabaikan gangguan, meminta bantuan, berbicara secara bergantian, bergaul dengan orang lain, bersikap tenang saat bersama orang lain, bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan, dan bersikap baik pada orang lain.
Nah, preschool adalah lingkungan yang ideal untuk si kecil mengembangkan berbagai jenis keterampilan sosial ini. Di preschool, ia bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, mulai dari teman-teman sekelasnya hingga guru dan pegawai sekolah. Berbagai bentuk interaksi yang ia terapkan dengan orang lain akan membantunya melatih kemampuannya bersosialisasi.
- Anak juga bisa melatih keterampilan motoriknya.
Ada satu keterampilan lain yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak: keterampilan motorik. Apa sih keterampilan motorik itu? Keterampilan motorik adalah kemampuan si kecil menggunakan otot-otot di dalam tubuhnya untuk melakukan berbagai macam gerakan. Kemampuan ini dibutuhkan dalam aktivitas-aktivitas seperti berjalan, berlari, melompat, memegang sendok saat makan, menyikat gigi, mengikat tali sepatu, dan mengancingkan baju.
Seiring bertambahnya usia, si kecil akan mampu melatih keterampilan motoriknya sendiri melalui kegiatan mereka sehari-hari. Namun, ia tetap memerlukan bantuan dan stimulasi ekstra dari orang-orang di sekitarnya.
Preschool adalah tempat yang ideal untuk memfasilitasi si kecil melatih kemampuan motoriknya. Di preschool, banyak kegiatan yang mengajaknya bergerak sehingga ia bisa melatih koordinasi otak dan tubuhnya, baik indoor maupun outdoor, seperti menggambar, bermain play dough, menyusun puzzle, melompat, memanjat, lempar tangkap bola, dan bermain di taman bermain.
Ketiga hal di atas adalah alasan utama mengapa si kecil perlu masuk preschool. Nah, setelah Moms and Dads yakin untuk memasukkan si kecil ke preschool, tahap penting berikutnya adalah memilih sekolah yang tepat. Salah satu hal yang harus Moms and Dads perhatikan saat memilih preschool yang tepat adalah kurikulum dan metode belajar yang ditawarkan.
Untuk jenjang preschool;, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum International Early Years Curriculum (IEYC) yang berfokus pada perkembangan anak di masa Golden Age. Sampoerna Academy juga menerapkan metode belajar berbasis STEAM yang memfasilitasi anak mengembangkan 5C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity, Character).
Ingin tahu lebih banyak tentang kurikulum dan metode ajar preschool Sampoerna Academy? Segera kunjungi kami di https://www.sampoernaacademy.sch.id/en/preschool/.